Anak Tunadaksa
Definisi
Anak tunadaksa dapat didefinisikan sebagai penyandang bentuk kelainan atau kecacatan pada sistem otot, tulang, dan persendian yang dapat mengakibatkan gangguan koordinasi, komunikasi, adaptasi, mobilisasi, dan gangguan perkembangan keutuhan pribadi.
Penyebab Ketunadaksaan
Sebelum kelahiran (fase prenatal)
Penyakit yang menyerang ibu hamil
Infeksi syphilis
Rubella
Bayi kandungan terkena radiasi
Ibu hamil mengalami kecelakaan
Rh bayi tidak sama dengan ibunya.
Pada saat kelahiran (fase natal)
Proses kelahiran yang terlalu lama karena pinggul ibu kecil
Kekurangan zat asam
Rusaknya jaringan syaraf otak akibat kelahiran yang dipaksa
Bayi lahir sebelum waktunya
Setelah proses kelahiran (fase postnatal)
Kecelakaan yang merusak otak bayi
Penyakit atau tumor otak
Virus polio menyerang sumsung tulang belakang
Klasifikasi Anak Tunadaksa
Kelainan Pada Sistem Cerebal (Cerebral System)
Menurut derajat kecacatannya
Ringan
Sedang
Berat
Menurut letak kelainan di otak dan fungsi geraknya
Spastik
Dyskenisia
Athetosis
Rigid
Tremor
Ataxia
Jenis campuran
Kelainan Pada Sistem Otot dan Rangka (Musculus skeletal)
Poliomyelitis
Muscle Dystrophy
Spina Bifida
Dampak Tunadaksa
Dampak Aspek Akademik
Kelainan Pada Sistem Cerebal
45% mengalami keterbelakangan mental (tunagrahita)
35% mempunyai tingkat kecerdasan normal dan di atas normal
Sisanya berkecerdasan sedikit dibawah rata-rata
Kelainan Pada Sistem Otot dan Rangka
Normal
Dampak Sosial/Emosional
Kelainan Pada Sistem Cerebal
Konsep diri anak yang merasa dirinya cacat, tidak berguna, dan menjadi beban orang lain
Malas belajar, bermain, dan perilaku suai lainnya
Kehadiran anak cacat yang tidak diterima oleh orang tua dan disingkirkan dari masyarakat
Merusak perkembangan pribadi anak
Kegiatan jasmani yang tidak dapat dilakukan oleh anak tunadaksa
Mudah tersinggung, mudah marah, rendah diri, kurang dapat bergaul, pemalu, menyendiri, dan frustasi
Dampak fisik/Kesehatan
Kelainan Pada Sistem Cerebal
Sakit gigi
Berkurangnya daya pendengaran
Berkurangnya daya penglihatan
Gangguan bicara,
Dan lain-lain
Kebutuhan Khusus Anak Tunadaksa
Kebutuhan akan keleluasaan gerak dan memosisikan diri
Kursi Roda
Alat Penopang
Tongkat
Kebutuhan Komunikasi
Papan Komunikasi
Kebutuhan Keterampilan Memelihara Diri
Pegangan cangkir, sendok dan garpu yang diperbesar
Anak-anak dengan spina bifida dipasangkan kantong
Kebutuhan Psikososial
Profil Pendidikan Anak Tunadaksa
Tujuan Pendidikan
Pengembangan intelektual dan akademik
Membantu perkembangan fisik
Meningkatkan perkembangan emosi dan penerimaan diri anak
Mematangkan aspek sosial
Meningkatkan eskpresi diri
Mempersiapkan masa depan anak
Sistem Pendidikan
Pendidikan integrasi (terpadu)
Sekolah Umum
Pendidikan segregasi (terpisah)
TKLB
SDLB
SLTPLB
SMLB
Sistem inklusif
Pelaksanaan Pembelajaran
Prencanaan kegiatan belajar-mengajar
Membentuk Tim PPI
Assesment peserta didik
Mengembangan tujuan
Merancang metode
Menentukan metode dan evaluasi
Prinsip Pembelajaran
Multisensori (banyak indra)
Individualisasi
Penataan Lingkungan Belajar dan Sarana Khusus
Macam-macam raungan khusus
Poli Klinik/UKS
Ruang untuk latihan bina gerak
Ruang untuk bina bicara
Ruang untuk bina diri
Terapi okupasi
Ruang bermain
Lapangan
Jalan menuju sekolah dibuat keras dan rata
Tangga sebaiknya disediakan lantai yang miring dan landai
Lantai dibuat dari bahan yang tidak licin
Pintu ruangan lebih lebar
Disediakan Koridor dan ada pegangan di tembok
Dipasangkan cermin besar di dinding lorong
Kamar mandi/kecil dekat kelas
Dipasang WC duduk
Meja dan Kursi yang sesuai
Personel
Guru yang berlatar belakang pendidikan luar biasa
Guru memiliki keahlian khusus
Guru sekolah biasa
Dokter umum
Dokter ahli ortopedi
Neurolog
Ahli terapi lainnya
Evaluasi
Anak yang kelainanannya ringan
Anak yang kelainannya berat