Tazkiyatun Nafs
Metode tazkiyatun nafs (penyucian jiwa) melalui ibadah shalat menurut Al
Ghazali adalah salah satu cara yang dapat dilakukan seseorang untuk mengobati dan menyembuhkan penyakit yang dialami jiwa dari akhlak yang tercela
Hudhurul-qalb (kehadiran hati)
Tafahhum (pemahaman)
Ta’dzhim (pengagungan dan penghormatan kepada Allah SWT)
Haibah
Raja’ (pengharapan atas ibadah kita diterima oleh Allah SWT)
Raja’ (pengharapan atas ibadah kita diterima oleh Allah SWT)
Haya’(rasa malu terhadap dosa-dosa)
Pada dasarnya konsep ibadah shalat sebagai penyucian jiwa(tazkiyatun
nafs) adalah terletak pada ketenangan hati saat menghadap ke hadapan Allah.
Surat Al- A’la ayat 14-15
Surat Al Mu’minun ayat 1-2:
Metode pendidikan akhlak yang dapat
membentuk akhlak seseorang menjadi lebih baik
Metode Keteladanan
Metode Pembiasaan
Metode Memberi Nasihat
Tazkiyat
Secara kebahasaan (etimologi) tazkiyat berarti menyucikan, menguatkan dan mengembangkan
Nafs
Nafs adalah diri atau jiwa seseorang.
Tazkiyatun nafs memiliki makna mensucikan, menguatkan dan mengembangkan jiwa sesuai dengan potensi dasarnya (fitrah) yakni potensi iman, islam, dan ihsan kepada Allah.
Ada beberapa jenis dari an nafs atau jiwa menurut Al-Jilli yaitu:
Nafs hayawaniyah (jiwa kebinatangan)
Nafs ‘ammarah (jiwa yang memerintah)
Nafs Mulhamah (jiwa yang memperoleh ilham)
Nafs Lawwamah (jiwa yang menyesali diri),
Nafs al muthmainnah (jiwa yang tenang)
Implikasi dari metode penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) melalui ibadah shalat terhadap pendidikan akhlak menurut Imam Al- Ghazali
nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam gerakan sholat yaitu terdiri dari rasa syukur, kejujuran, ketenangan atau tidak tergesa-gesa, tidak putus asa (optimis), tidak berlebihlebihan, tidak sombong, tidak egois, dan sabar, patuh terhadap peraturan, tata cara beretika yang baik dan peduli terhadap orang lain atau tolong menolong.
Impliaksi kekhusyukan dalam ibadah shalat
terhadap pendidikan akhlak yang menjadikan seseorang lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, lebih melatih konsentrasi dan dengan ibadah shalat akan
menimbulkan jiwa yang tenang.