Kategorien: Alle - pendidikan - implementasi

von 26_ Yunita Ambarwati Vor 3 Jahren

338

Hambatan Pendengaran

Anak-anak tunarungu menghadapi berbagai tantangan dalam pendidikan yang memerlukan layanan khusus untuk bahasa dan bicara. Proses asesmen menjadi penting untuk menentukan area yang perlu diatasi, mengumpulkan data relevan, dan menilai secara kuantitatif serta kualitatif.

Hambatan Pendengaran

Hambatan Pendengaran

YUNITA AMBARWATI

Klasifikasi Anak tunarungu (Purwanto :1998)

5. SANGAT BESAR (PROFOUND)
4. BERAT ( SEVERE)
3. SEDANG (MODERATE)
2. RINGAN (MILD)
1. SANGAT RINGAN (LIGHT)

ASESMEN

2. Pengumpulan data/informasi yang relevan dengan masalah
Guru Psikolog Petugas sosial Perawat Orangtua
3. Melakukan asesmen
Guru Psikolog Optamolog Optometri Pekerja sosial
Untuk mendapatkan data kuantitatif dan kualitatif. Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan
6. Evaluasi Kemajuan
Case Manager
Untuk memonitor kemajuan intervensi
5. Implementasi
Guru Orangtua dan keluarga Profesi pendukung yang relevan
Melakukan remedial atau mengurangi masalah yang dialami siswa
4. Menyatukan dan menginterpretasi data
Tim dari berbadai disiplin Orangtua
Mendeskripsikan keadaan anak secara menyeluruh dalam seting ekologi saat ini
1. Menentukan area (hal) yang diases
Guru Orangtua
Menentukan parameter masalah secara jelas secara singkat

pendidikan bagi anak tunarungu

Layanan bina bahasa
Layanan bina bicara

PENYEBAB ANAK TUNARUNGU

SESUDAH LAHIR (POST NATAL)
NATAL (KETIKA LAHIR)
PRE NATAL (SEBELUM LAHIR)

Seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran.