Congestive Heart Failure (CHF)

Manifestasi Klinis

Manifestasi klinis gagal jantung bervariasi, tergantung dari umur pasien, beratnya gagal jantung, etiologi penyakit jantung, ruang-ruang jantung yang terlibat, apakah kedua ventrikel mengalami kegagalan serta derajat gangguan penampilan jantung

pada penderita gagal jantung kongestif hampir selalu ditemukan: gejala berupa dsypnea, ortopnea dan paroxysmal nocturnal dyspnea. kemudian gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah, oliguri, nokturi, mual, muntah, asites, hepatomegali dan edema perifer. adapun gejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala, mimpi buruk sampai delirium.

Pengertian CHF

Congestive Heart Failure (CHF) adalah keadaan jantung tidak mampu emenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme tubuh, gagalnya aktivitas jantung terhadap pemenuh kebutuhan tubuh, fungsi pompa jantung secara keseluruhan tidak berjalan normal. CHF merupakan kondisi yang sangat berbahaya, meski demikian bukan berarti jantung tidak bisa bekerja sama sekali, hanya saja jantung tidak berdetak sebagaimana mestinya (susanto,2010)

Congstive Heart Filure (CHF) adalah sindrom klinis (sekumpulan yanda dan gejala), ditandai oleh sesak nafas dan fatik (saat istirahat atau saat aktivitas) yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung (Narulam, 2014)

congestive heart failure (CHF) adalah ketidak mampuan jantung memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi jebutuhan jantung terhadap oksigen dan nutrien. kesimpulan: CHF adalah ketidakefektidan jantung dalam memompa darah sehingga kebutuhan darah bagi tubuh kurang terpenuhi dan menimbulkan berbagai gejala klinis.

Definisi CHF

Gagal jantung kongestif adalah keadaan patologis berupa kelainan fungsi jantungm sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal. penamaan gagal jantung kongestif yang sering digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan

Penatalaksanaan CHF

1) Dukung istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung

2) meningkatkan kekuatan dan efisiensi kontraksi jantung dengan bahan farmakologis^

3) menghilangkan penimbunan cairan tubuh berlebih dengan terapi diuretik diet dan istirahat.

Patofisiologi CHF

gagal jantung bukanlah suatu keadaan klinis yang hanya melibatkan suatu sistem tubuh melainkan suatu sindroma klinik akibat kelainan jantung sehingga jantung tidak mampu memompa memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. gagal jantung ditandai dengan satu respon hemodinamik, ginjal, syaraf dan hormonal yang nyata serta suatu keadaan patologik berupa penurunan fungsi jantung. salah satu respon hemodinamik yang tidak normal adalah peningkatan tekanan pengisian (filling preasure) dari jantung atau preload. respon terhadap jantung menimbulkan beberapa mekanisme kompensasi yang bertujuan untuk meningkatkan volume darah, volume ruang jantung tekanan pembulu darah perifer dan hipertropi otot jantung. kondisi ini juga menyebabkan aktivutas dari mekanisme kompensasi tubuh yang akut berupa penimbunan air dam garam oleh ginjal dan aktivasi sistem sraf adrenergik.

Etiologi

1) kelainan otot jantung: gagal jantung sering terjadu pada penderita kelainan otot jantung, disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot mencakup arteriosklerosis koroner, hipertensi srterial dan penyakit degeneratif atau inflamasi

2) Aterosklerosis koroner: mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung. terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). infark miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. peradangan dan penyakit miokardium degeneratif, berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi secara langsung merusak serabut jantung, menyebabkan kontraktilotas menurun

3) Hipertensi sistemik atau pulmonal meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertropi serabut otot jantung

Etiologi

4) peradangan dan penyakit miokardium degeneratif berhubungan dengan gagal jantung karena kondidi ini secara langsung merusak serabut jantung menyebabkan kontraktilitas menurun.

5) penyakit jantung lain: gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat jentung yang sebenarnya, yang secara langsung mempengaruhi jantung. mekanisme biasanya terlibat mencakup gangguan aliran darah yang masuk ke jantung (stenosis katup semiluner), ketidakmampuan jantung untuk mengisi darah (tamponade, perikardium, perikarditif konstruktif, atau stenosis AV), peningkatan mendadak afterload.

6) Faktor sistemik: terdapat sejumlah faktor yang berperan dalam perkembangan dan beratnya gagal jantung. meningkatnya laju metabolisme (misal:demam), hipoksia dan anemia diperlukan peningkatan curah jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen sistemik. hipoksia dan anemia juga dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. asidosis respiratorik menurunkan kontraktilitas jantung.

Komplikasi CHF

1) Tromboemboli adalah risiko terjadinya bekuan vena (thrombosis vena dalam atau deep venous thrombosis dan emboli patu atau EP) dan emboli sistemik tinggi, terutama pada CHF berat. bisa diturunkan dengan pemberian warfain.

2) Komplikasi fibrilasi atrium sering terjadi pada CHF yang bisa menyebabkan perburukan dramatis. hal tersebut indikasi pemantauan denyut jantung (dengan digoxin atau B blocker dan pemberian warfarin)

3) kegagalan pompa progresif bisa terjadi karena penggunaaan diuretik dengan dosis ditinggikan

4) Aritmia Ventrikel sering dijumpai, bisa menyebabkan sinkop atau sudden cardiac death (25-50% kematian CHF), pada pasien yang berhasil diresusitasi, amlodaron, B blocker, dan vebrilator yang ditanam mungkin turut mempunyai peranan.