Gambara Umum Dan Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan Serta Mata
Pelajaran Ips Dan Mata Pelajaran Lainnya Di Sd
KB 1: Gambaran Umum , Hakikat, Dan Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraa
. Gambaran Umum , Hakikat, Dan Karakteristik Pendidikan Kewarganegaraa
a. PKn termasuk dalam proses ilmu sosial (IPS);
b. PKn diajarkan sebagai mata pelajaran wajib dari seluruh program sekolah dasarsampai perguruan tinggi;
c. PKn menanamkan banyak nilai, diantaranya nilai kesadaran, bela negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
3 lingkungan hidup, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak,dll.
d. PKn memiliki ruang lingkup meliputi aspek Persatuan dan Kesatuan bangsa, Norma, hukum dan peraturan, Hak asasi manusia, Kebutuhan warga negara,
dll.
e. PKn memiliki sasaran akhir atau tujuan untuk terwujudnya suatu mata pelajaran yang berfungsi sebagai sarana pembinaan watak bangsa (nation and character
building) dan pemberdayaan warga Negara;
f. PKn merupakan suatu bidang kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia;
g. PKn mempunyai 3 pusat perhatian yaitu Civic Intellegence (kecerdasan dan daya nalar warga negara baik dalam dimensi spiritual, rasional, emosional maupun sosial), Civic Responsibility (kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung jawa dan Civic Participation (kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanggung jawabnya, baik secara individual, sosial maupun sebagai pemimpin hari depan);
Adapun tujuan pembelajaran
PKn menurut Lampiran Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 pp. 272, 280, 287
sebagaimana uraian berikut ini:
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan;
b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi;
c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsabangsa lainnya;
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung
atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Hakikat Dan Karakteristik Biang Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan kewarganegaraan adalah merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukkan diri yang beragam dari segi agama, sosio-kultural,
bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang dilandasi oleh Pancasila dan UUD1945.
Secara umum tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagaii berikut:
1. Memberikan pengertian pengetahuan dan pemahaman tentang Pancasila yng benar
dan sah
2. Meletakkan dan membentuk pola pikir yang sesuai dengan Pancasila dan cirri khas
serta watak ke-Indonesian
3. Menanamkan nilai moral pancasila
Karakteristik Pendidikan kewarganegaraan (Pendidikan Kewarganegaraan) dengan
paradigma baru, yaitu bahwa Pendidikan kewarganegaraan merupakan suatu bidang
kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah dan diterima sebagai wahana utama
serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui berikut ini.
a. Civic Intelligence, yaitu kecerdasan dan daya nalar warga Negara baik dalam dimensi
spiritual, rasional, emosional, maupun sosial.
b. Civic Responsibility, yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara
yang bertanggung jawab.
c. Civic Participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga Negara atau dasar
tanggung jawabnya, baik secara individual, social, maupun sebagai pemimpin hari
depan
Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Kurikulum S1 PGSD Berdasarkan landasan konsep Pendidikan Kewarganegaraan, maka fungsi dan peran
serta tujuan Pendidikan Kewarganegaraan secara umum adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan nilai dan moral Pancasila serta UUD 1945 Adalah pendidikan Nilai dan
moral karena yang disampaikan sebagai substansi isi Pendidikan Kewarganegaraan
tersebut adalah nilai-nilai moral yang diperlukan oleh seorang warga negara dalam
berkehidupan sebagai warga negara dan masyarakat, yaitu suatu kehidupan yang
dikenal dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Sebagai Pendidikan Politik Pendidikan yang memungkinkan siswa mengetahui apa
yang menjadi hak-hak dan kewajiban-kewajibannya.
c. Sebagai Pendidikan Kewarganegaraan Diharapkan menumbuhkan pengertian dan
pemahaman siswa terhadap fungsi dan peran warga negara dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
6
d. Sebgai Pendidikan Hukum dan Kemasyarakatan Tidak hanya mendidik siswa
memiliki pengetahuan dan ketrampilan terhadap apa yang menjadi hak dan
kewajibannya, namun dapat pula menggunakannya dalam menghadapi persoalan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
KB 2 : Keterkaitan Antara Pendidikan Kewarganegaraan Dan IPS
Keterkaitan Antara Pendidikan Kewarganegaraan Dan Ips Serta Bagaimana Keterkaitan Itu Terjadi Pendidikan Kewarganegaraan yang menurut Kurikulum tahun 1994 diberi nama bidang
Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai upaya mewujudkan pesan
UU system Pendidikan Nasional No.2 tahun 1989 Khususnya Pasal 39 Ayat (2) dan (3)
Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan adalah bagian dari Bidang Studi IPS. Pada
dasarnya bersumber dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang terdiri atas
Geografi, Sejarah, dan Ekonomiserta Civics (Kurikulum SD Tahun 1968)
Konsep Pembelajaran Terpadu Karakteristik Pembelajaran Terpadu Sebagai suatu proses, pembelajaran terpadu
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Berpusat pada anak (child centered)
2. Memberi pengalaman langsung kepada anak.
3. Pemisahan anatara bidang studi tidak begitu jelas.
4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses pembelajaran.
5. Bersifat luwes.
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan anak.
Pendidikan Kewarganegaraan Dan Pembelajaran Terpadu Dasar-dasar pertimbangan pengembangan program pembelajaran terpadu, anatara lain
berikut ini.
1. Karakteristik anak SD.
2. Konsep disiplin ilmu.
3. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator.
4. Lingkungan belajar anak.
5. Bahan/sumber-sumber penunjang