Kategoriak: All - perilaku - kognitif

arabera Tsania Kusumawardani 2 years ago

303

mindmap

Altruisme adalah kepedulian tanpa pamrih terhadap kesejahteraan orang lain yang diekspresikan melalui tindakan prososial seperti berbagi, bekerja sama, dan membantu. Sifat ini mengutamakan kepentingan orang lain dan merupakan kebalikan dari egoisme.

mindmap

Floating Topic

TEORI DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSIONAL

Altruisme

Komponen Perkembangan Moral
Perilaku

Komponen perkembangan moral yang mencerminkan perilaku yg secara actual kita lakukan ketika kita mengalami godaan untuk berbohong. Teori yg erat kaitannya dengan komponen perilaku ini adalah teori pembelajaran sosial. Teori pembelajaran sosial menjelaskan bagaimana anak belajar melawan godaan dan menghambat tindakan yang melanggar norma moral.

Kognitif

Komponen perkembangan moral yg berpusat pada cara kita mengonsep benar dan salah dan membuat keputusan tentang bagaimana berperilaku. Terdapat dua teori yang terkemuka tentang komponen kognitif dalam perkembangan moral, yaitu teori yg dikemukakan oleh Piaget dan Kohlberg.

Afektif

Komponen perkembangan moral yg terdiri atas perasaan yg mengelilingi Tindakan benar atau salah dan yg memotivasi pikiran dan tindakan moral. Peneliti menemukan bahwa perasaan dan hati nurani ini terbentuk lebih awal pada masa balita dalam konteks hubungan yg hangat dan saling responsif.

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Altruisme
Orang tua yg mendisiplinkan perilaku buruk dengan penjelasan yg tidak emosional dan afektik cenderung membesarkan anak-anak yg menjadi simpatik, rela berkorban, dan pedui akan masalah orang.
Orang tua dapat mempromosikan perilaku altruistic dengan memuji perbuatan baik anak mereka dan dengan mempraktikkan sendiri pelajaran prososial yang mereka khotbahkan
Altruistik seseorang dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan keluarganya
Komponen Altruisme
Simpatik Empatik Gairah, Simpati empatik gairah merupakan perasaan atau simpati atau kasih saying yang dapat ditimbulkan Ketika kita mengalami emosi orang lain yang tertekan: dianggap menjadi mediator penting altruisme
Prososial Moral Reasoning, prososial moral reasoning merupakan pemikiran yg ditampilkan orang kita memutuskan apakah akan membantu, berbagi, atau menghibur orang lain ketika tindakan ini bisa terbukti mahal untuk diri mereka sendiri.
Komponen Altruisme
Altruisme merupakan kepedulian tanpa pamrih untuk kesejahteraan orang lain yg diekspresikan melalui Tindakan prososial, seperti berbagi, bekerja sama, dan membantu (Shaffer & Kipp, 2014)Altruisme juga merupakan suatu sifat suka mempertahankan dan mengutamakan kepentingan orang lain, cinta kasih yg tidak terbatas pada sesame manusia, dan juga merupakan sifat manusia yg berupadorongan untuk berbuat jasa dan kebaikan terhadap orang lain. Altruisme adalah lawan dari Egoisme

Pembentukan dan Tempaan Identitas Sosial

Teori Perkembangan Kognisi Sosial
Kognisi sosial adalah cara yang terjadi pada diri seseorang individuuntuk menganalisis, mengingat, serta menggunakan informasi yg didapatkan dari kejadian sosial.
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Identitas
Kognitif, membantu proses menentukan jati diri seseorang.
Kebudayaan, kebudayaan berperan dalam pembentukan identitasseseorang
Sekolah dan komunitas, tempat yang luas untuk seorang individumelalui eksplorasi yg dapat mendukung perkembangan identitas
Melalui interaksi dengan sebaya yg beragam, seorang individuakan lebih mudah mendapatkan nilai kehidupan dan ide.
Keluarga, salah satu faktor terpenting dalam pembentukanidentitas diri seseorang
Pembentukan Identitas Diri
Identitas diri terbentuk melalui penilaian seorang individuterhadap dirinya yang berlandaskan pada pertimbangan budaya,ideologi, dan harapan masyarakat serta adanya penilaian diri yangdidasarkan pada persepsi orang lain.

Harga Diri

Pengaruh Teman Sebaya dan Budaya Terhadap Konsep Diri dan CapaianAkademik
Teman sebaya dan budaya yang baik akan membangun konsep diri yang positif. Konsep diri yang positif akan membangun motivasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar yang tinggi akan mempermudah seseorang untuk pencapaian akademik terbaiknya. Oleh karena itu, teman sebaya dan budaya memengaruhi konsep diri dan pencapaian akademik.
Hubungan Konsep Diri dan Motivasi Belajar
Menurut Djamarah (2011), salah satu faktor yang memengaruhi motivasi belajar adalah konsep diri. Apabila konsep diri seseorang negative, seseorang itu akan memiliki sikap pesimis terhadap sebuah kompetisi seperti ia enggan untuk bersaing demi berprestasi atau dengan kata lain motivasinya pun rendah. Sementara itu, seseorang yang memiliki konsep diri positif, akan lebih optimis dalam melakukan sesuatu dan berusaha untuk berprestasi atau dengan kata lain memiliki motivasi yang tinggi.
Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri
PENGARUH USIA
PENGARUH KELAS SOSIAL
KELOMPOK SOSIAL
ORANG LAIN
Perkembangan Konsep Diri
KARAKTERISTIK PERBANDINGAN SOSIAL
KARAKTERISTIK ASPEK SOSIAL
KARAKTERISTIK INTERNAL
Aspek Harga Diri
Kemampuan (competence) kemampuan dalam menunjukkan performa yang tinggidalam memenuhi kebutuhan dan mencapai prestasi
Kebajikan (virtue) Suatu ketaan untuk mengikuti dan bertingkah laku sesuai denganetika, moral, dan agama serta menjauhi larangan moral, etika, dan agama.
Keberartian (significant) sebuah kepedulian, perhatian, afeksi, dan ekspresi kasih sayingyang diterima oleh seseorang dari orang lain yg menjadi tanda bahwa individu tersebutditerima keberadaannya di lingkungan sosialnya.
Kekuatan (power) kekuatan yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki kemampuanuntuk mengontrol tingkah laku serta mendapatkan pengakuan orang lain atas tingkahlaku tersebut
Definisi Harga Diri
Harga diri adalah keseluruhan cara yang digunakan untuk mengevaluasi diri, harga diri tersebut juga perbandingan antara ideal-self dan real-self. Harga diri ini pun cenderung sering dikatakan baik atau buruk, tinggi atau rendah.

Konsep Diri

Komponen Konsep Diri
Identitas Diri
Peran Diri
Harga Diri
Ideal Diri
Citra Tubuh
Bentuk Konsep Diri
Social self (Bagaimana ia berpikir saat orang lain melihat dirinya)
Ideal self (Harapan dan cita-cita seseorang tentang dirinya sendiri)
Body image (Kesadaran seseorang melihat tubuh dan dirinya sendiri)
Definisi Konsep Diri
Konsep diri adalah pandangan diri sendiri terhadap diri mengenai siapa diri ini, apa, dan bagaimana diri ini. Pandangan tersebut dapat dimulai dari identitas diri, cita-cita, harga diri, peran diri, idealnya diri yang diperoleh melalui pengalaman-pengalaman hidup sendiri dan lingkungan sekitar.

Keterikatan

Keterikatan Pada Usia Dini, Kanak-kanak, dan Remaja
Orang dewasa lebih bisa menoleransi perpisahan dengan figure dibandingkan masa kanakkanak.
Fugur keterikatan pada masa dewasa berubah. Orang tua bukanlaj satu-satunya tempatberlindung dan berbagi mencurahkan kasih saying. Figur keterikatan orang dewasa biasanyalebih ditujukan kepada sahabat, teman sebaya atau pasangannya. Sedangkan masa usia dinihingga kanak-kanak figure utamanya tentunya adalah ibu atau pengasuh utama lainnya
Faktor yang Mempengaruhi Keterikatan
Figur lekat yang mengalami masalah psikolog
.Pola asuh yang tidak konsisten
Sering berpindah domisili
Pengasuh yang tidak stabil
Penyiksaan emosional atau penyiksaan fisik
Perpisahan yang tiba-tiba antara anak dengan sosok yang lekat dengannya
Fase Keterikatan
2-3 TAHUNDAN >3TAHUN

Pada tahap ini, anak merasa lebih aman dalam berhubungan dengan orangterdekatnya. Apabila pada fase ini tercipta hubungan keterikatan yang aman, anak tidak akan merasa sedih selama berpisah dengan sosok yg dekat dengannya.

7-9 BULANS/D 2 TAHUN

Tahap ini, bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau figur lekat lainnya. Bayi akan berusaha untuk terus dekat figur lekatnya. Apabila berpisa, bayi akan menangis.

2-7 BULAN

Usia ini, bayi mulai mampu mengenal orang di sekitar. Apabila ia sudah kenal dengan seseorang. Ia akan merasa lebih aman dan nyaman. Dari sini, kita bisa mulai menciptakan kelekatan dengan cara sering berada di dekatnya.

0-2 BULAN

Pada tahap ini bayi belum bisa membedakan orang-orang di dekatnya. Bayi belum memilih figur lekat dan mengenali orang di dekatnya.

Teori Keterikatan
Teori Ekological

Bayi memiliki karakter yangmenimbulkan keterikatan dari pengasuh

Teori Kognitif

Bayi dapat membedakan antara orangdekat dan orang asing, bati memperolehobjek secara permanen, bayi mengakuibahwa pengasuh terus ada meski saatpengasuh tak di dekatnya

Teori Belajar

Memberikan makan, responsive terhadap kebutuhan bayi, memberikan pengalaman yg menyenangkan dan bermanfaat

Teori Psikoanalisis

Pengasuh responsive terhadap bayi saat kelaparan dan membutuhkan kebutuhan dasar lainnya

Definisi
KETERIKATAN (ATTACHMENT) adalah ikatan kuat, abadi, dan kasih saying yang dibagikan oleh seorang anak terhadap orang yang signifikan dekat dengannya, biasanya seorang ibu atau orang yang tahu dan bisa memenuhi kebutuhan sang anak.

Tempramen

Faktor Tempramen
Faktor Biologis
Faktor Lingkungan
Klasifikasi Tempramen
TEMPERAMEN ANAK DITENGAH (Slow to Warm up to Child)

Memiliki respon lambat. Dalam mencoba sesuatu yg baru, anak cenderung bersikap pasif, tetapi ketika hal baru diulangi, anak tidak tertekan

TEMPERAMEN ANAK SUSAH DIATUR (Difficult Child)

Anak yang sulit dalam melakukan aktivitasnya. Anak merasa takut dan sering menangis saat bersosialisasi dengan orang lain, serta meiliki kesulitan tidur.

TEMPERAMEN ANAK MUDAH (Easy Child)

Anak mudah sekali bersosialisasi dengan orang lain, mudah diatur dalam aktivitasnya, dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan

Definisi Tempramen
Temperamen adalah kecenderungan seseorang untuk merespons dengan cara yang dapat diprediksi terhadap perstiwa lingkungan, termasuk merespons tingkat aktivitas, lekas marah, ketakutas dan kemampuan bersosialisasi

Perkembangan Emosi

Faktor yang Mempengaruhi Perkembanagn Emosi
Berlatih: anak mulai berlatih mengelola emosi dengan bimbingan orang dewasa.
Mengkondisikan: anak mulai megkondisikan diri untuk mengekspresikan emosi.
Mengidentifikasi: keinginan anak untuk menirukan seseorang lebih kuat.
Meniru: anak mengamati lingkungan sekitar dan menirunya.
Trial an error: anak belajar megekspresikan emosinya dengan cara coba-coba.
Perilaku emosional yang matang dapat terjadi jika perkembangan kelenjar endokrin sudah marang. Itulah sebabnya bayi belum matang secara emosional, karena mereka masih kekurangan produksi kelenjar endokrin yang penting sebagai penunjang reaksi disiologis terhadap stress.
Tahap Perkembangan Emosi
USIA DAN GAMBARAN EMOSI

6-13 tahun, Remaja-Dewasa

Malu, gugup, self-touching, enggan, sombong, merasa bersalah, baik, buruk, dll

4-5 tahun

Malu, gugp, self-touching, enggan, sombong,merasa bersalah

3 tahun

Malu, iri, menyesal, bangga, baik, buruk

1-2 tahun

Malu, iri, menyesal, bangga

2-7 bulan

Marah, takut, gembira, sedih, terkejut

Lahir

Kepuasan, kesusahan, ketertarikan

Definisi Emosi
Emosi adalah perasaan atau efek yang terjadi Ketika seseorang berada dalam interaksi yg penting baginya dengan ditandai oleh perilaku yang mencerminkan (mengekspresikan) rasa senang atau tidak senang dari seseorang yang berada dalam suatu kondisi atau transaksi (Santrock, 2012)