PEDARAN TRADISI SUNDA

Pakaian Adat Sunda

Pakaian bangsawan/Menak

Pakaian kaum menengah

Pakaian rakyat biasa

Pakaian mojang dan jajaka (laki dan perempuan)

Pakaian pengantin sukapura

Pakaian pengantin Cirebon

Makanan Khas Sunda

Masakan Sunda adalah masakan dari masyarakat Sunda di Jawa Barat, Indonesia. Makanan Sunda memiliki ciri kesegaran bahannya, lalap terkenal dimakan dengan sambal dan juga karedok menunjukkan kegemaran orang sunda terhadap sayuran mentah segar. Berbeda dengan masakan Minangkabau yang kaya rasa dan pedas dengan kandungan bumbu kari dan santan yang kental, masakan sunda menampilkan citarasa yang gurih asin, asam segar, manis ringan, dan pedas.

Tarian Sunda Jabar

Salah satu bukti kreaktivitas yang dibangun oleh masyarakat Jawa Barat adalah terciptanya tarian-tarian tradisional asal Jawa Barat:

Tari jaipongan

Tari ketuk tilu

Tari digenjring bonyok

Tari sipytri sintren

Tari topeng cisalak

Tari renggong

Tari paku jajar

Tari ratu graeni

Tari ronggeng

Tari topeng tumenggung priangan

Mata Pencaharian

Mata pencaharian pokok orang sunda pada umumnya adalah petani. Diperkirakan ada 85% penduduk Jawa Barat hidup dari hasil pertanian. Daerah persawahan di Jawa Barat terbentang di sepanjang daerah pantai utara dari timur laut serta di pedalaman yang merupakan daerah pegunungan. Selain bertani juga orang sunda menguasai usaha bercocok tanam di ladang. Untuk mengisi waktu panen penduduk di daerah melakukan usaha membuat keajinan tangan seperti membuat anyaman, bordir pakaian,dsb.

Sebagian penduduk ada yang bermatapencaharian sebagai buruh pabrik, nelayan, pengrajin, guru, pegawai negeri, dan pengusaha.

Pengertian Kebudayaan Sunda

Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa,Indonesia, dari Ujung Kulon di ujung barat pulau Jawa hingga sekitar Brebes (mencakup wilayah administrasi propinsi Jawa Barat, Banten, sebagian DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah.

Sistem Religi & Kepercayaan

Masyarakat Sunda sebagian besar bearagama Islam namun masih ada saja masyarakat sunda yang percaya pada mitos dan takhayul. Secara antropologis, terdapat perspektif bahwa sistem kepercayaan atau religi mengalami perkembangan evolutif dari animisme, dinamisme, totemisme hingga monoteisme. Masyarakat awam cenderung memahami bahwa dimensi religius dalam konsep "agama" sebagai konsepsi puncak dan perkembangan sistem kepercayaan yang berkembang dalam krhidupan manusia. Sunda Wiwitan sebagai "Agama Adat" . Sunda Wiwitan adalah penamaan bagi keyakinan atau sistem keyakinan"masyarakat keturunan sunda". Meski penamaan itu tidak muncul oleh komunitas penganut Sunda Wiwitan, tetapi kemudian istilah itu dilekatkan pada beberapa komunitas dan individu sunda yang secara kkuh mempertahankan budaya spiritual dan tutunan ajaran leluhur Sunda.

Sistem Kekerabatan

Sistem kekerabatan pada suku Sunda dipengaruhi oleh adat yang ada secara turun-temurun dan juga dipengaruhi oleh agama islam yang telah lama dipeluk oleh masyarakat sunda. Oleh karena itu, sangat sulit untuk memisahkan adat dan agama karena unsur itu terjalin dengan erat dalam adat kebiasaan masyarakat sunda. Upacara nyawer dan buka pintu merupakan upacara paling menarik. Dalam masyarakat sunda terdapat sistem kekerabatan anbilineal yaitu penetapan kekerabatan sebagian melalui garis ibu dan sebagian melalui garis bapak.

Upacara Sawer (nyawer) perlengkapan yang diperlukan adalah sebuah bokor yang berisi beras kuning, uang kecil (receh)/logam, bunga, dua buah tektek (lipatan sirih yang berisi ramuan untuk menyirih), dan permen. Pada pelaksanaannya kedua mempelai duduk di halaman rumah di bawah cucuran atap (panyaweran). Upacara dipimpin oleh juru sawer. Juru sawer menaburkan isi bokor tadi kepada kedua pengantin dan para undangan sebagai selingan dari syair yang dinyanyikan olehnya sendiri. Adapun makna dari upacara nyawer tersurat dalam syair yang ditembangkan juru sawer, intinya adalah memberikan nasehat kepada kedua mempelai agar saling mengasihani, dan mendoakan agar kedua mempelai mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam membina rumah tangganya, hidup rukun sampai diakhir hayatnya.

Filosofi Rumah Bagi Masyarakat Sunda

1). Rumah adat sunda berbentuk rumah panggung degan filosofi manusia tidaklah hidup di alam langit atau alam kahyangan, dunia atas. Dan juga tidak hidup di dunia bawah. Maka dari itu, manusia harus hidup di pertengahannya dan tinggal di tengah-tengah, dan konsep tersebut dituangkan dalam bentuk rumah panggung sebagai realisasi dari konsep pemikiran tersebut secara nyata.

2). Rumah dalam bahasa sunda adalah Bumi (halus), dan bumi adalah dunia. Ini mencerminkan bahwa rumah bukan hanya tempat untuk tinggal dan tapi lebih dari itu.

Subtopic