Interview Question
Teknik Probing
Pengertian
Probing is asking follow-up questions when
we do not fully understand a
response
when answers are vague or ambiguous
when we want to obtain more specific or in-depth information.
Teknik
Often begin with "what", "how", "why"
“Why” questions can be problematic
They may put the respondent on the defensive or result in little useful information and require additional probing
Sederhananya bisa menerapkan metode 5 whys
Dari 1 topic apabila kurang jelas kita mencari tau lebih dalam hingga jelas
Jenis
Clarification
Ketika jawaban mereka tidak jelas / kita lebih butuh banyak detail
Apa sebenarnya yang Anda maksud dengan 'XXX'?
Apa alasan Anda menyukainya?
Bisakah Anda ceritakan lebih banyak tentang YY?
Purpose
ketika mereka mengatakan hal yang tidak jelas tujuannya mengapa mereka mengatakan hal tersebut
Kenapa kamu bilang begitu?
Apa yang kamu pikirkan saat mengatakan XX?
Completeness & Accuracy
mengecek ulang kelengkapan dan akurasi jawaban mereka
Apakah itu saja? ada lagi yang mungkin anda lewatkan/ungkapkan?
Bagaimana Anda tahu itu benar?
Bagaimana hal itu dibandingkan dengan apa yang Anda katakan sebelumnya?
Repetition
menanyakan pertanyaan yang sama
menyusun ulang pertanyaan yang intinya sama
Examples
Saat mereka membicarakan sesuatu secara samar, Anda dapat meminta contoh spesifik.
Maaf saya tidak mengerti Bisakah Anda membantu dengan memberi contoh?
Bisakah Anda memberi saya contoh ketika Anda melakukan XXX?
Ceritakan tentang saat Anda ___.
Extention
Ketika mereka belum memberi Anda informasi yang cukup tentang sesuatu, minta mereka untuk memberi tahu Anda lebih banyak.
Bisakah Anda ceritakan lebih banyak tentang itu?
Dan apa yang terjadi setelah itu?
Kemudian...
Evaluation
untuk mengetahui seberapa judmental mereka dan bagaimana mereka mengevaluasi sesuatu
Seberapa baik menurut Anda?
Bagaimana Anda tahu itu tidak worth?
Apa pro dan kontra dari situasi ini?
Emotional
Anda ingin mengetahui perasaan mereka
Bagaimana perasaan Anda tentang itu?
Questions yang harus dihindari
Closed Questions
Pertanyaan Ya/Tidak, karena tidak dapat mengumpulkan informasi/data yang banyak
(x) Do you like this feature?
(v) How has this feature helped you in your work?
(x) Do you use this website often?
(v) How often do you use this website?
Leading Questions
Mencoba membantu orang yang diwawancarai dengan opsi yang dapat memandu mereka dalam menjawab
(x) Do you check the "news feed" daily or once a week?
(v) How often do you check the "news feed"?
Selfish Questions
Penggunaan kata ganti "kami" atau "milik kami" secara tidak disadari. Dapat membuat user seperti mengikuti ujian.
(x) How useful is our apps?
(v) How useful is this apps?
Stacked Questions
Menanyakan beberapa pertanyaan sekaligus
Solusi: Ajukan pertanyaan satu per satu
Explanation instead of a question
Apakah user memahami kata yang kita sampaikan? contoh: “dashboard,” “module,” “inclusion,” or “trigger”
(x) On this page, you can see the shopping cart. what do you notice here first?
(v) Please explain what do you see on this page
Question Clutter
Pertanyaan terbuka sangat bagus sampai Anda menyadari bahwa terlalu banyak detail yang harus dipikirkan.
Jika ragu untuk memulai dengan aspek mana, mintalah untuk menceritakan keseluruhan cerita.
Terkadang pertanyaan wawancara yang optimal bukanlah pertanyaan.
Talking about what you can observe
Jika Anda cukup beruntung, ada kesempatan sempurna untuk melihat proses kerja mereka
(x) Where do you search for the needed information?
(v) Can you demonstrate me how you typically search for it?
Overlooking exaggerations
Kata “all,” “never,” “always,” “nobody,” “often,” or “frequently” tidak jelas
Menanyakan “very frequent” ini sebanyak apa? atau "often" ini seringnya berapa kali?
Undervalued WH-questions
Naskah wawancara yang baik biasanya mencakup banyak pertanyaan tentang WH.
Pertanyaan-WH membantu memahami semua keadaan: who, what, where, when, why, and how.
Sifat umum partisipan
Mereka ingin sesi interview cepat selesai
Mereka ingin interview membutuhkan effort yang minimum
Mereka punya perspektif sendiri akan sesuatu (tidak sama dengan perspektif interviewer)
Mereka ingin terlihat pintar