Sistem Pertanian
Berkelanjutan

Sistem Pertanian
Terpadu (IFS)

Keuntungan

Intensifikasi penggunaan lahan

peningkatan nilai guna ilmiah pertanian

Mengurangi pencemaran lingkungan

Tujuan

Meramu sistem untuk meningkatkan pendapatan

Meningkatkan kesempatan kerja

Mendorong kemandirian

Meningkatkan kualitas hidup

Melestarikan SDA

Sejarah

Revolusi Hijau

Dilakukan untuk kenaikan produksi pertanian di berbagai negara menggunakan varietas HYV (berdaya hasil tinggi)

Revolusi Hijau
di Indonesia

TAHUN 1950-1959, didirikan oleh IPB

AGUSTUS 1968, Pilot Proyek Panca Usaha Lengkap

TAHUN 1984 Indonesia mencapai swasembada beras

Didirikan panca usaha tani menjadi Saptausaha tani

Revolusi Bioteknologi
(1996)

Suplai pangan melimpah

Peningkatan mutu gizi

Perbaikan praktik produksi

Ramah lingkungan

perbaikan pemanfaatan lahan

Berkurangnya bahaya limbah hewan

Revolusi Hijau Lestari
(2004)

Spesifik agroekosistem

Perhatian lebih besar difokuskan ke lahan tadah hujan, lahan kering, lahan rawa, dengan tetap memperhatikan potensi lahan sawah irigasi

Kearifan lokal diperhatikan

Sinambungan antara organik dan anorganik

Diversifikasi komoditas

penyuluhan bersifat delivery dan acquisition dengan pendekatan partisipatif

Komponen yang
diutamakan

Produktivitas tinggi

Menjaga kualitas lingkungandan
keseimbangan ekologis

Ekonomi petani yang layak

Karakteristik

Azas konservasi & pelestarian lingkungan

Menghargai martabat dasar makhluk hidup

keanekaragaman hayati yangtinggi

layak secara ekonomi

Adil

Prinsip

Penggunaan secara bijaksana

Melindunggi keutuhan sistem alamiah

meningkatkan kualitas hidup

Menguntungkan

Dipandu oleh etika tanah

Definisi

Mencakup faktor Ekologi, ekonomi, sosial budaya, adil, manusiawi dan luwes

pengaturan usaha tani yang stabil, unik, dan layak dan yang dikelola menurut praktek yang dijabarkan sesuai dengan lingkungan bioligi, fisik, dan sosial ekonomi, menurut tujuan, preferensi, dan sumberdaya rumah tangga