TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KEMAMPUAN BERFIKIR MATEMATIS

KB. 2 Kemampuan Berfikir Matematis

A. Pandangan Terhadap Kemampuan Berfikir Matematis

1. Definisi berfikir matematis

Menurut Wijaya (2012) “Berfikir matematis adalah kemampuan berfikir yang berkaitan dengan kemampuan dalam menggunakan penalaran untuk membangun argumen matematis, kemampuan dalam mengembangkan strategi atau metode, pemahaman konten matematika, serta kemampuan mengkomunikasikan gagasan.

2. Memahami Konsep Bilangan

a. Memahami konsep bilangan kardinal

bilangan yang menunjukkan sebuah kuantitas. Contoh : 1,2,3,..dst

b. Memahami konsep bilangan ordinal (asli)

bilangan yang biasa dikenal bilangan asli yaitu bilangan yang digunakan untuk mengindikasikan aturan dalam suatu hubungan dengan hubungan yang lain.

B. Pandangan Teori Kemampuan Matematika

1. Pandangan Teori Interaksi

Teori interaksi berpandangan tentang kemampuan matematika. Seseorang dikatakan paham ketika ia dapat menyamakan antara angka dan jumlah.

2. Pandangan Teori Nativisme

Teori ini mengungkapkan bakwa setiap manusia memiliki sistem bawaan yang memberi kemampuan untuk membuat perkiraan penilaian tentang jumlah angka.

3. Pandangan Teori Empirisme

Teori ini berpendapat bahwa hal yang harus diketahui anak dalam belajar matematika ada membedakan angka dan jumlah.

C. Penalaran dan Penyelesaian Masalah Secara Matematis

1. Penalaran Aditif

Definisi : Penalaran yang biasa digunakan untuk memecahkan masalah dalam operasi penjumlahan dan pengurangan pada matematika.

3 Proses Penyelesaian Masalah

Pengubahan (change problem)

Kombinasi (combination problem) : digabung

Perbandingan

2.. Penalaran Multiplikatif

Definisi : Penalaran yang biasa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam operasi perkalian atau pembagian.

3 Macam cara manusia dalam memecahkan masalah

1. Mengelompokkan (one-to-many correspondence)

mengelompokkan variabel

2. Membagikan (sharing problem)

membagi variabel dengan rata

3. Pemahaman produk (measurement of product)

Menjumlah variabel yang lebih dari satu

KB. 1 Tahap Perkembangan BAHASA

A. Bahasa dan Komponen Penyusunnya

Komponen penyusun

a. Fonologi

ilmu bahasa yang mengkaji bunyi ujar dalam bahasa tertentu

b. Morfologi

ilmu bahasa yang mengkaji pembentukan kata

c. Semantik

ilmu bahasa yang mengkaji makna yang terkandung dalam bahasa, kode, atau jenis lain dari representasi

e. Pragmatik

Ilmu bahasa yang mengkaji penggunaan bahasa yang dikaitkan dengan konteks pemakaiannya.

d. Sintax

Aturan dalam pembentukan kalimat agar mampu dimengerti dengan benar

Teori Perkembangan Bahasa

a. Teori EMPIRIS

Perkembangan anak menjadi dewasa itu sangat dipengaruhi oleh lingkungan atau pengalaman dan pendidikan yang diterimanya sejak kecil.

b. Teori NATIVISME

Hasil pendidikan dan perkembangan manusia itu ditentukan oleh pembawaan yang diperolehnya sejak anak itu dilahirkan

c. Teori INTERAKSI

Teori ini menjelaskan antara perkembangan bahasa, perkembangan kognitif, dan kemampuan berfikir secara umum.

B. Tahapan Perkembangan Bahasa

1. Periode Pralinguistik

Tahap perkembangan bahasa sudah terjadi sejak bayi.

2. Periode Holophrase

Tahap satu kata atau one-word period

3. Periode Telegrafis

Anak mencoba membentuk makna dengan mengkombinasikan dua kata.

4. Perkembangan Bahasa Usia Dini, Kanak-kanak, dan Remaja

C. BILINGUALISME

Bahasa kedua dapat dimiliki oleh seseorang jika ia telah mengeti bahasa ibunya.