Anak Tunadaksa

1.

Definisi

Anak tunadaksa dapat didefinisikan sebagai penyandang bentuk kelainan atau kecacatan pada sistem otot, tulang, dan persendian yang dapat mengakibatkan gangguan koordinasi, komunikasi, adaptasi, mobilisasi, dan gangguan perkembangan keutuhan pribadi.

2.

Penyebab Ketunadaksaan

Sebelum kelahiran (fase prenatal)

Penyakit yang menyerang ibu hamil

Infeksi syphilis

Rubella

Bayi kandungan terkena radiasi

Ibu hamil mengalami kecelakaan

Rh bayi tidak sama dengan ibunya.

Pada saat kelahiran (fase natal)

Proses kelahiran yang terlalu lama karena pinggul ibu kecil

Kekurangan zat asam

Rusaknya jaringan syaraf otak akibat kelahiran yang dipaksa

Bayi lahir sebelum waktunya

Setelah proses kelahiran (fase postnatal)

Kecelakaan yang merusak otak bayi

Penyakit atau tumor otak

Virus polio menyerang sumsung tulang belakang

3.

Klasifikasi Anak Tunadaksa

Kelainan Pada Sistem Cerebal (Cerebral System)

Menurut derajat kecacatannya

Ringan

Sedang

Berat

Menurut letak kelainan di otak dan fungsi geraknya

Spastik

Dyskenisia

Athetosis

Rigid

Tremor

Ataxia

Jenis campuran

Kelainan Pada Sistem Otot dan Rangka (Musculus skeletal)

Poliomyelitis

Muscle Dystrophy

Spina Bifida

4.

Dampak Tunadaksa

Dampak Aspek Akademik

Kelainan Pada Sistem Cerebal

45% mengalami keterbelakangan mental (tunagrahita)

35% mempunyai tingkat kecerdasan normal dan di atas normal

Sisanya berkecerdasan sedikit dibawah rata-rata

Kelainan Pada Sistem Otot dan Rangka

Normal

Dampak Sosial/Emosional

Kelainan Pada Sistem Cerebal

Konsep diri anak yang merasa dirinya cacat, tidak berguna, dan menjadi beban orang lain

Malas belajar, bermain, dan perilaku suai lainnya

Kehadiran anak cacat yang tidak diterima oleh orang tua dan disingkirkan dari masyarakat

Merusak perkembangan pribadi anak

Kegiatan jasmani yang tidak dapat dilakukan oleh anak tunadaksa

Mudah tersinggung, mudah marah, rendah diri, kurang dapat bergaul, pemalu, menyendiri, dan frustasi

Dampak fisik/Kesehatan

Kelainan Pada Sistem Cerebal

Sakit gigi

Berkurangnya daya pendengaran

Berkurangnya daya penglihatan

Gangguan bicara,

Dan lain-lain

5.

Kebutuhan Khusus Anak Tunadaksa

Kebutuhan akan keleluasaan gerak dan memosisikan diri

Kursi Roda

Alat Penopang

Tongkat

Kebutuhan Komunikasi

Papan Komunikasi

Kebutuhan Keterampilan Memelihara Diri

Pegangan cangkir, sendok dan garpu yang diperbesar

Anak-anak dengan spina bifida dipasangkan kantong

Kebutuhan Psikososial

6.

Profil Pendidikan Anak Tunadaksa

Tujuan Pendidikan

Pengembangan intelektual dan akademik

Membantu perkembangan fisik

Meningkatkan perkembangan emosi dan penerimaan diri anak

Mematangkan aspek sosial

Meningkatkan eskpresi diri

Mempersiapkan masa depan anak

Sistem Pendidikan

Pendidikan integrasi (terpadu)

Sekolah Umum

Pendidikan segregasi (terpisah)

TKLB

SDLB

SLTPLB

SMLB

Sistem inklusif

Pelaksanaan Pembelajaran

Prencanaan kegiatan belajar-mengajar

Membentuk Tim PPI

Assesment peserta didik

Mengembangan tujuan

Merancang metode

Menentukan metode dan evaluasi

Prinsip Pembelajaran

Multisensori (banyak indra)

Individualisasi

Penataan Lingkungan Belajar dan Sarana Khusus

Macam-macam raungan khusus

Poli Klinik/UKS

Ruang untuk latihan bina gerak

Ruang untuk bina bicara

Ruang untuk bina diri

Terapi okupasi

Ruang bermain

Lapangan

Jalan menuju sekolah dibuat keras dan rata

Tangga sebaiknya disediakan lantai yang miring dan landai

Lantai dibuat dari bahan yang tidak licin

Pintu ruangan lebih lebar

Disediakan Koridor dan ada pegangan di tembok

Dipasangkan cermin besar di dinding lorong

Kamar mandi/kecil dekat kelas

Dipasang WC duduk

Meja dan Kursi yang sesuai

Personel

Guru yang berlatar belakang pendidikan luar biasa

Guru memiliki keahlian khusus

Guru sekolah biasa

Dokter umum

Dokter ahli ortopedi

Neurolog

Ahli terapi lainnya

Evaluasi

Anak yang kelainanannya ringan

Anak yang kelainannya berat

Floating topic

Floating topic

Floating topic

Floating topic