MODUL 6 PENDIDIKAN KHUSUS ANAK TUNAGRAHITA
KEGIATAN BELAJAR 1
DEFINISI, KLASIFIKASI, PENYEBAB, DAN CARA PENCEGAHAN TUNAGRAHITA
A. DEFINISI
- Mental retardation, Mental subnormality,Feebleminded,
- .Mental deficiency, Mentally handicapped, . Intelectual disable, Development mental disability,
Grossmann (1983) yang secara resmi digunakan AAMD (American Association on Mental Deficiency)Ketunagrahitaan mengacu pada fungsi intelektual umum yang secara nyata (signifikan) berada di bawah rata-rata (normal) bersamaan dengan kekurangan dalam tingkah laku penyesuaian dan berlangsung (termanifestasi) pada masa perkembangannya
B. KLASIFIKASI
Klasifikasi yang digunakan AAMR ,Kemudian diperbarui pada tahun 1992 yang menitik beratkan pada kebutuhannya, yaitu:
1. Intermitten needs, tidak selalu membutuhkan
2. Limited needs, sering membutuhkan bantuan.
3. Extensive needs, membutuhkan bantuan dalam jangka lama
4. Pervasive needs, kebutuhan bantuan sepanjang waktu
Di Indonesia saat ini sesuai dengan PP 72 tahun 1991 adalah sebagai berikut:
1. Tunagrahita ringan IQ-nya 50-70.
2. Tunagrahita sedang IQ-nya 30-50.
3. Tunagrahita berat dan sangat berat IQ-nya kurang dari 30.
Pengelompokkan berdasarkan kelainan jasmani 1. Klinis Down Syndrome (Mongoloid), cirinya memiliki raut muka yang menyerupai orang mongol dengan mata sipit dan miring, lidah tebal dan suka menjulur ke luar, telinga kecil, kulit kasar, susunan gigi kurang baik.
2. Kretil (Cebol), cirinya badan gemuk dan pendek, kaki-tangan pendek dan bengkok, kulit kering tebal dan keriput, lidah dan bibir tebal, kelopak mata kecil, telapak tangan dan kaki tebal, pertumbuhan gigi terlambat.
3. Hydrocephalus, cirinya kepala besar, raut muka kecil, pandangan dan pendengaran tidak sempurna, mata kadang-kadang juling.
4. Microcephalus, cirinya ukuran kepala yang kecil. 5.Microcephalus, cirinya ukuran kepala yang kecil.
C. PENYEBAB DAN CARA PENCEGAHAN
1). Penyebab Ketunagrahitaan a. Penyebab Genetik dan Kromosom Biasa dikenal dengan Phenylketonuria, merupakan kerusakan otak yang disebabkan dari gen orang tua yang mengalami kurangnya produksi enzim yang memproses dan terjadi penumpukan asam phenypyruvic.adanya kerusakan perpindahan (trysomi).
b. Penyebab pada prakelahiran
Terjadi setelah pembuahan/ karena penyakit Rubella (campak Jerman) dan infeksi penyakit Syphilis. Dapat juga karena ibu hamil menggunakan alkohol dan obat
c. Penyebab pada saat kelahiran
Kelahiran prematur dikarenakan kekurangan oksigen.
d. Penyebab-penyebab selama masa perkembangan anak-anak dan remaja yaitu radang otak
2). Usaha pencegahan ketunagrahitaan
Berbagai alternatif upaya pencegahan yanng disarankan, antara lain berikut ini:
Penyuluhan genetik, Diagnostik prenatal, Tes darah, Melalui program keluarga berencana, Tindakan operasi, Sanitasi lingkungan, Pemeliharaan kesehatan, Pemeriksaan kesehatan selama hamil, Intervensi dini, Diet sesuai dengan petunjuk ahli kesehatan.
KEGIATAN BELAJAR 2
DAMPAK KETUNAGRAHITAAN
A. DAMPAK KETUNAGRAHITAAN SECARA UMUM
Dampak Terhadap Kemampuan Akademik
, Sosial/Emosional, Fisik/Kesehatan.
B. DAMPAK DITINJAU DARI KETUNAGRAHITAAN
Tunagrahita ringan
, Tunagrahita sedang, Tunagrahita berat dan sangat berat.
C. DAMPAK DILIHAT DARI WAKTU TERJADINYA KETUNAGRAHITAAN
Ketunagrahitaan sejak lahir, Ketunagrahitaan pada masa sekolah, Ketunagrahitaan pada masa puber.
KEGIATAN BELAJAR 3
KEBUTUHAN KHUSUS DAN PROFIL PENDIDIKAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA
A.KEBUTUHAN KHUSUS ANAK TUNAGRAHITA
1) Kebutuhan Pendidikan.
(Jenis mata pelajaran, Waktu belajar, Kemampuan bina diri) 2) Kebutuhan Sosial dan Emosi. 3) Kebutuhan Fisik dan Kesehatan.
B. PROFIL PENDIDIKAN ANAK TUNAGRAHITA
1) Tujuan Pendidikan Anak Tunagrahita - Tempat pendidikan anak tunagrahita (Sekolah khusus, Kelas jauh, Guru kunjung, Lembaga perawatan) - Di sekolah umum dengan sistem integrasi (terpadu): Di kelas biasa tanpa kekhususan, kelas biasa dengan guru konsultan, kelas biasa dengan guru kunjung kelas biasa dengan ruang sumber, kelas khusus sebagian waktu, Kelas khusus. - Di sekolah biasa dengan sistem inklusif.
2)Ciri Khas Pelayanan (Ciri-ciri khusus, prinsip khusus)
3)Materi
4) Strategi Pembelajaran (Strategi pengajaran yang diindividualisasikan, Strategi kooperatif, Strategi modifikasi tingkah laku)
5) Media
6) Sarana
7)Fasilitas Pendukung
8)Evaluasi