Kerajaan yang ada di Sumatera
Samudera Pasai
Sosial
tetap ada penyesuaian dengan adat istiadat setempat.
diatur dengan aturan-aturan Islam sama seperti di Arab
campuran Islam dengan adat setempat
Budaya
penghasil karya tulis yang baik
bahasa Jawi
hurufnya disebut Arab Jawi
Ekonomi
komoditas perdagangan ekspor
sutra
lada
kapur barus
Politik
Diperintah penguasa bergelar Sultan.
Memiliki pejabat-pejabat yang membantu menjalakan pemerintahan
sida-sida
hulubalang,
embuai
menteri
pandita
Kesultanan Aceh Darussalam^
Sosial
Golongan pertama disebut dengan Teuku merupakan bangsawan
Golongan kedua adalah Teungku yang merupakan para ulama
Golongan keempat adalah Uleebalang yang adalah para prajurit
dan yang terakhir adalah rakyat.
Budaya
Letak strategis Aceh yang membuat perdagangannya maju pesat juga berdampak positif pada kemajuan kebudayaan masyarakatnya karena sering berhubungan dengan bangsa lain
Tersusunnya hukum adat yang dilandasi ajaran islam yang disebut hukum adat Makuta Alam menjadi salah satu contoh yang dihasilkan dari kehidupan sosial budaya kerajaan Aceh
Ekonomi
Hasil bumi dan alam menjadi bahan ekspor penting bagi Aceh sehingga perekonomian Aceh mengalami kemajuan pesat
Dengan kekayaan melimpah, Aceh mampu membangun angkatan bersenjata yang kuat
Di masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda ketika Aceh mencapai puncak kejayaan, daerah yang dijuluki serambi mekah juga menjadi penghasil emas.
Subtopic
Politik
Kerajaan Aceh didirikan pada tahun 1530 oleh Sultan Ali Mughayat Syah
Berikut ini sultan yang pernah berkuasa :
Sultan Alaudin Al-Kahar (1537 - 1568)
Sultan Ali Riayat dengan panggilan Sultan Muda (1604 - 1607)
Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636)
.KERAJAAN ISLAM RIAU
Sosial
Riau memiliki beberapa jenis rumah adat karena identik yang dimiliki oleh daerah ini yaitu melayu,
Balai Salaso Jatuh
Rumah Adat Salaso Jatuh Kembar
Rumah Melayu Atap Limas
Rumah Melayu Lipat Kajang
umah Melayu Atap Lontik
Bentuk rumah tradisional daerah Riau pada umumnya adalah rumah panggung yang berdiri diatas tiang dengan bangunan persegi panjang
Kordeon adalah alat musik yang berasal dari Riau.
Budaya
kebudayaan yang ada di kerajaan ini
Prasasti Grahi
Prasasti Padang Roco
Prasasti Suruaso
Arca Amoghapasa
Ekonomi
Wilayah Kesultanan Riau-Lingga merupakan daerah yang potensial sebagai bandar perdagangan
Minimal ada dua komoditi yang berasal dari Kesultanan Riau-Lingga, yaitu rempah-rempah (terutama lada) dan timah
Belanda telah menguasai sektor perdagangan (perekonomian) di Kesultanan Riau-Linggo
Kekuatan Belanda mulai melemah ketika VOC dinyatakan bangkrut pada 1799. Mulai saat itulah Inggris mengambil alih peran Belanda di Riau
Pertama adalah sultan (secara de jure) yang berkedudukan di Daik (Lingga) kemudian pindah ke Pulau Penyengat.
Kedua adalah Yang Dipertuan Muda di Riau yang berkedudukan di Pulau Penyengat
KERAJAAN ISLAM DI SUMATRA BARAT
Sosial
Sempat menjadi negara yang menganut agama hindu. Namun kerajaan Pagaruyung menjadi kerajaan islam sampai akhirnya belanda menguasai daerah ini.
Budaya
Sehari-hari, masyarakat berkomunikasi dengan Bahasa Minangkabau yang memiliki beberapa dialek, seperti dialek Bukittinggi, dialek Pariaman, dialek Pasisir Selatan, dan dialek Payakumbuh
Sementara itu, di daerah kepulauan Mentawai yang terletak beberapa puluh kilometer di lepas pantai Sumatera Barat, masyarakatnya menggunakan Bahasa Mentawai.
Ekonomi
Perdagangan emas
Politik
Seorang pempimpin politiknya Dapunta Hyang Sri Jayanasa, pada tahun 671 melakukan ekspedisi militer ke Palembang dan mendirikan Kerajaan Sriwijaya.
Ekspedisi ini juga bertujuan untuk memindahkan pusat kerajaannya di pedalaman ke daerah yang strategis di tepi laut. Selain Minanga, di hulu Sungai Kampar juga berdiri Kesultanan Kuntu.
Kerajaan Islam di Sumatra Selatan
Sosial
Budaya
Bidang Sastra
Dibuktikan dengan buku dan catatan yang dibuat oleh Sultan Mahmud Baharuddin II yang ahli dalam bidang sastra
Bidang Agama
Sultan Mahmud Baharuddin II meningkatkan masyarakat muslim di Palembang yang mengetahui ajaran islam.
Ekonomi
Perekonomian kesultanan Palembang sesuai dengan letaknya, sangat dipengaruhi oleh perdagangan luar dan dalam negeri.
Perdagangan diadakan dipulau Jawa, Lingga, Riau, Singapura, Pulau Penang, Malaka, negeri Siam dan negri Cina, disamping itu dari pulau-pulau lainnya
Hasil-hasil kesultanan Palembang dan yang diekspor adalah rotan ikat, dammar, kapur barus, kemenyan, kayu lako, lilin, gading, dan pasir emas. Komoditi lain adalah hasil pertambangan timah.Tambang timah juga meningkatkan perekonomian
Dalam bidang pertanian, Sultan Abdurrahman mewajibkan daerah- daerah tertentu untuk mengembangkan lada.
Politik
Politik dalam negeri yang dijalankan dikesultanan selama kurang lebih 50 tahun membuktikan telah berhasil menciptakan organisasi pemerintahan yang cukup stabil, dimana ketentraman dan keamanan bagi penduduk dan perdagangan yang cukup memadai terpelihara dengan baik.
Hubungan dengan Negara-negara tetangga umumnya terpelihara dengan baik. Hanya ada satu kali perang dengan Banten sewaktu prakesultanan dalam tahun 1596, yang berlatar belakang pertikaian ekonomi untuk memperebutkan pangkalan perdagangan di Selat Malaka.
Yang mendapat tantangan berat adalah politik dari kesultanan Palembang Darussalam dalam menghadapi pihak imperialisme dan kolonialis dari Eropa (Belanda dan Inggris) yang dengan kelebihan teknologinya terutama dalam alat perangnya dan kelicikan dalm politiknya, banyak mendatangkan kerugian kepada kesultanan hingga mengakibatkan berakhirnya eksistensi kesultanan itu sendiri.
Kerajaan Islam Jambi
Sosial
Memiliki adat bersendikat yakni Syara' pada pola kehidupan sosial masyarakat jambi
Memiliki kependudukan yang heterogen.
Budaya
Islam dengan pengaruh dari kebudayan Melayu menjadi asal mula kebudayaan Jambi.
Mulai dari pesisir timur wilayah Sumatera terdapat pertunjukan seni budaya pengaruh dari kebudayaan Melayu
Ekonomi
Mulai berdatangan VOC yang dipelopori oleh Belanda pada masa Sultan Abdul Kahar untuk menciptakan hubungan dagang.
Kerajaan Jambi adalah kerajanan dengan menghasilkan rempah - rempah berupa lada yang dijual.
Tetapi setelah kedatangan Belanda, dengan diperlakukanya VOC tersebut mengakibatkan rakyat mengalami kerugian.
Politik
Sultan adalah gelar yang berari Raja pada Kerajaan Jambi
Terdapat empat bangsawan suku untuk menjadi raja yakni
Suku Kraton
Kdipan
Raja Empat Puluh
Perban