Kerajaan Perlak

Berdirinya kerajaan Perlak

Kerajaan perlak adalah sebuah kerajaan islam yang terletak di Aceh. Perlak merupakan daerah di pesisir timur daerah Aceh. Raja dan rakyat penduduk daerah negeri perlak adalah keturunan dari merah perlak. Kerajaan perlak berdiri pada tahun 840 M. Kerajaan ini berdiri sekitar 40 tahun.

Akhir Pemerintahan Kerajaan Perlak

Setelah masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan Berdaulat (1267-1292), Kerajaan perlak mulai mengalami kemunduran. Raja-raja yang kuat sudah tiada sehingga keadaan kerajaan menjadi lemah. Banyak para pedangang yang berdangang di perlak mulai pindah ke pelabuhan samudra pasai. Melihat kelemahan-kelemahan ini maka oleh Sultan Malik Al Tahir putra dari Sultan Malik Al Saleh, perlak di persatukan dengan samudra pasai dengan demikian berakhirlah kesultanan Perlak.

Nama Anggota

Ainiya Azmi

Haura Lathifah Firmansyah

Sumber sejarah kerajaan Perlak

Kerajaan perlak merupakan kerajaan tertua di indonesia.Salah satu sumber sejarah tersebut adalah buku "Silsilah Raja Perlak dan Pasai." Karangan Sayid Abdullah bin Sayid Habib Saifudin. Bukti peningggalan sejarah Kerajaan Perlak adalah mata uang emas, perak, tembaga, serta stempel kerajaan perlak dan makam Benoa.

Perkembangan pemerintahan dan kehidupan sosial ekonomi

Kerajaan perlak diperintah oleh dua dinasti secara bergantian, yaitu Dinasti Syed Maulana Abdul Aziz Shah dan Dinasti Makhdum Johan berdaulat. Setelah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abbas Shah wafat tahun 913, terjadi perang saudara sehingga selama dua tahun berikutnya (913 - 915) tidak ada sultan yang memerintah di kerajaan Perlak. Pada akhir masa pemerintahan Sultan Alaiddin Syed Maulana Ali Munghat Shah terjadi terjadi lagi perang antar saudara dimana Dinasti Syed Maulana Abdul Aziz Shah mengalami kekalahan. Pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdullah Shah Johan Berdaulat (1078-1109), ia memperistri Putri Syarufah Hazizah dari keluarga Dinasti Syed Maulana Abdul Aziz Shah Hasil dari perkawinan tersebut melahirkan Putri Nurul A'la yang dikenal cerdas. Putri Nurul A'la diangkat menjadi Perdana Menteri Kerajaan Perlak. Dengan demikian, kerajaan Perlak bersatu kembali dan menjadi semakin kuat. Kehidupan masyarakat di kerajaan Perlak pun semakin maju dan berkembang. Perdagangan menjadi ujung tombak perekonomian di Kerajaan Perlak. Hal itu didukung dengan bukti ditemukannya berbagai jenis mata uang sebagai alat tukar. Pada masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Shah II Johan Berdaulat (1230-1267), perkembangan Islam semakin meluas. Lembaga-lembaga pendidikan dan pesantren juga terus dikembangkan. Untuk memperluas perkembangan Islam ini, dua putri sultan dinikahkan dengan tokoh-tokoh terkemuka. Putri Ganggang Sari (Putri Raihani) dinikahkan dengan Marah Silu atau Sultan Malikul Saleh Penguasa dari samudra Pasai.