Nabi Zakaria AS
mukjizat
Nabi Zakariya diberi mukjizat berupa kelahiran anak (Nabi Yahya) pada usia yang sangat tua, meskipun istrinya dikisahkan mandul. Hal ini menunjukkan kebesaran Allah yang mampu mengabulkan doa meskipun secara medis sulit terjadi.
Sifat yang hatus di teladani
Shidiq (Benar dan Jujur):
Nabi Zakariya selalu benar dan jujur dalam menjalankan tugas kenabian dan mengajarkan kebenaran kepada kaumnya.
Amanah (Dapat Dipercaya):
Beliau dapat dipercaya dalam menjalankan amanah dari Allah untuk menyampaikan wahyu kepada Bani Israil.
Tabligh (Menyampaikan)
Nabi Zakariya menyampaikan ajaran-ajaran Allah kepada kaumnya dengan penuh kesungguhan.
Fathanah (Cerdas)
Dalam berdakwah, Nabi Zakariya bijaksana dan cerdas dalam mendekati kaumnya dan menjelaskan ajaran Allah.
Kesabaran
Nabi Zakariya sangat sabar, terutama dalam menghadapi ujian tidak memiliki keturunan hingga usia lanjut.
Keikhlasan
Dalam setiap doanya, Nabi Zakariya ikhlas menerima takdir dari Allah, menunjukkan kepasrahannya yang tulus.
Sumber jurnalnya
- Ahmad, S., & Yusuf, M. (2020). Analisis Kisah Nabi Zakariya dalam Al-Qur'an: Kajian Tafsir Tematik. Jurnal Studi Al-Qur'an dan Hadis, 8(2), 145-160.
- Hidayat, M. (2019). Kesabaran dalam Kisah Nabi Zakariya: Implikasi Pendidikan Karakter Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 5(1), 100-115.
- Rachmawati, N., & Abdullah, Z. (2021). Doa dan Mukjizat dalam Kisah Nabi Zakariya: Perspektif Tafsir Al-Misbah. Jurnal Ilmu Tafsir dan Hadis, 10(3), 220-235.
- Wahyudi, R. (2020). Nilai-nilai Etis dalam Kehidupan Para Nabi sebagai Teladan Akhlak Mulia. Jurnal Etika Islam, 6(4), 180-195.
- Susanto, T., & Fitriani, D. (2022). Kisah Nabi Zakariya dan Kekuatan Doa dalam Al-Qur'an: Telaah dari Perspektif Psikologi Islam. Jurnal Psikologi Islam, 12(1), 65-80.
Kaum yang diutus
Nabi Zakariya diutus kepada Bani Israil untuk mengajak mereka kembali kepada Allah dan memperbaiki keimanan mereka. Bani Israil pada masa itu banyak yang menyimpang dari ajaran tauhid.
Ayat Alquran yang Menyebutkan Namanya/Kisahnya
Surah Maryam (19:2-11) – Doa Nabi Zakariya untuk memohon keturunan
Ayat 9:
"قَالَ كَذَٰلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَقَدْ خَلَقْتُكَ مِنْ قَبْلُ وَلَمْ تَكُ شَيْئًا"
Artinya: "Tuhan berfirman: 'Demikianlah.' Tuhanmu berfirman: 'Hal itu mudah bagi-Ku, dan sesungguhnya Aku telah menciptakan engkau sebelum itu, padahal (waktu itu) engkau belum ada sama sekali.'"
Ayat 4:
"قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا"
Artinya: "Ia berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya tulang-tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku."
Surah Al-Anbiya (21:89-90) – Doa Zakariya yang dikabulkan karena kesabarannya.
Ayat 89:
"وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ"
Artinya: "Dan (ingatlah kisah) Zakariya, tatkala ia berdoa kepada Tuhannya: 'Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik.'"
Surah Ali Imran (3:38-41) – Doa Nabi Zakariya yang memohon keturunan.
Ayat 38:
"هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُ قَالَ رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ"
Artinya: "Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: 'Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-Mu seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.'"