PENURUNAN BERAT BADAN^

PATOFISIOLOGI

Usia, genetik, gaya hidup

resistensi insulin

insulin tidak dapat bekerja pada sel

glukosa tidak masuk kedalam sel

⬆ glukosa dalam darah

kadar glukosa tinggi dalam darah terus menerus

merusak saraf

kesemutan

glukosa tidak diubah menjadi energi

kekurangan energi

stimulasi rasa lapar

nafsu makan ⬆

merasa lemas dan mudah lelah

jaringan lemak dipecah, protein otot dipecah

BB ⬇

PERSPEKTIF ISLAM

Al-A’raf:31
Artinya:
Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.

TATA LAKSANA

Farmakologi :
1. Insulin sensitizer :
Metformin 500-3000 mg/hari
Tiazolidinedion -> piolitazone 15-45 mg/hari

Non-farmakologi :
Edukasi : Modifikasi gaya hidup seperti pola makan sehat, olahraga teratur, pengelolaan berat badan, dan pemantauan kadar gula darah.

CASE REVIEW

1. Perempuan berumur 40 tahun
2. Keluhan lemas dan mudah lelah saat beraktifitas sejak 1 bulan terakhir
3. Nafsu makan dirasakan meningkat
4. Pasien juga merasakan berat badan semakin menurun
5. Pasien juga mengeluh merasa kesemutan pada kedua telapak tangan

FAKTOR RISIKO

1. Jenis kelamin
2. ⁠ Usia
3. ⁠ ⁠Stres
4. ⁠Merokok

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tes GDP

> 126 mg/dl

Tes HbA1c

> 6,5%

Tes TTGO

> 200 mg/dl

DIAGNOSIS BANDING

DIABETES MELLITUS TIPE 2

penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam tubuh akibat resistensi insulin atau produksi insulin yang tidak adekuat

HYPERTHYROIDSM

terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Hipertiroidisme mempercepat metabolisme tubuh

ADDISON DISEASE

Ketidakmampuan korteks adrenalis memproduksi hormon kortisol dan aldosteron. dapat disebabkan oleh insufisiensi adrenal primer seperti autoimun, infeksi dan tumor adrenal