Kerajaan Sriwijaya
Nama Kelompok
Amrul Hidayat
Syawali Putra Hafidin
M. Ferdian Aryanto P
Andi Pangeran Furqon M
Muhammad Ilham Hannan
M. Naufal Hafizh A
Peninggala Sriwijaya
Prasasti Talang Tuo
Prasasti Pasemah
Prasasti Karang Berahi
Prasasti Telaga Batu
Prasasti Kota Dapur
Prasasti Kedukan Bukit
Main topic
Keruntuhan Sriwijaya
erajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11. Kemunduran melanda berbagai bidang kehidupan, seperti ekonomi dan politik.
Faktor penyebab Keruntuhan Sriwijaya
Mengalami kemunduran ekonomi dan
perdagangan karena bandar-bandar
pentingnya melepaskan diri
Terdesak Kerajaan Thailand dan Singasari
Banyak raja-raja taklukan yang melepaskan diri
Berulangkali diserang Colamandala dari India
Masa kejayaan
Puncak masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya ada pada masa Raja Balaputradewa. Sekitar tahun 805 Masehi merupakan masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya.
Selain itu, kebesarannya juga dapat dilihat dari keberhasilannya di beberapa bidang, seperti bidang maritim, politik, dan ekonomi.
Kerajaan Sriwijaya mencapai puncaknya di abad ke-9 saat dipimpin oleh Balaputradewa. Pada masa ini pula Selat Malaja sebagai jalur utama perdagangan berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya
Pada masa kejayaannya, Sriwijaya mengontrol perdagangan di jalur utama Selat Malaka dan daerah kekuasaannya meliputi Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, dan sebagian Jawa
Raja yang memerintah
Dapunta Hyang Sri Jayasana
Raja Dharanindra
Raja Samaratungga
Rakai Pikatan
Balaputradewa
Sri Udayadityawarman
Sri Culamaniwarman
Sri Marawijayatunggawarman
Sri Sanggramawijayatunggawarman
Sri Indrawarman
Pengertian
Sriwijaya adalah salah satu kemaharajaan bahari yang pernah berdiri di pulau Sumatra dan banyak memberi pengaruh di Asia Tenggara dengan daerah kekuasaan berdasarkan peta membentang dari Sumatra
Berdirinya Sriwijaya
Pendirian Sriwijaya juga merupakan bagian yang sulit dipecahkan oleh peneliti karena dalam sumber-sumber yang ditemukan tidak ada struktur genealogis yang tersusun rapi antar raja Sriwijaya.
Prasasti Kedukan Bukit (682 Masehi) menyebutkan nama Dapunta Hyang.
Berdasarkan prasasti Kota Kapur (686 M) di Pulau Bangka, Sriwijaya diperkirakan telah berhasil menguasai Sumatra bagian selatan, Bangka dan Belitung, bahkan sampai ke Lampung. Bukti ini juga menyebutkan bahwa Sri Jayanasa bahkan mencoba untuk melancarkan ekspedisi militer menyerang Jawa yang dianggap tidak mau berbakti kepada maharaja Sriwijaya, peristiwa ini terjadi pada waktu yang kurang lebih bersamaan dengan runtuhnya kerajaan Tarumanagara di Jawa Barat dan Kerajaan Holing (Kalingga) di Jawa Tengah yang bisa saja terjadi karena serangan yang dilancarkan oleh Sriwijaya.