-SINTAKSIS-

/KALIMAT/

PENGERTIAN

Konstruksi sintaksis terbsar yang terdiri atas dua kata atau lebih

Diakhiri tanda baca/intonasi

Konstruksi sintaksis yang mengandung unsur predikasi

Unsur S dan O dengan / tanpa O, Pel, Ket

KALIMAT BERKALUSA
DAN
KALIMAT TAK BERKLAUSA

a. Kalimat Berklausa

S P (O) (Pel) (Ket)

Contoh:
Lembaga itu menerbitkan surat kabar.

b. Kalimat Tak Berklausa

Tidak terdiri dari klausa

Contoh:
- Seorang guru dari Ibukota Jakarta.
- Selamat malam!

Kata tanya

Apa

Menanyakan benda, tumbuh-tumbuhan, dan hewan

Contoh:
Apa yang dibawa pedagang itu?

Siapa

Menanyakan Tuhan, Malaikat, dan manusia

Contoh:
Siapa nama anak itu?

Mengapa

Menanyakan perbuatan

Contoh:
Mengapa Ibu itu marah?

Kenapa

Menanyakan sebab

Contoh:
Kenapa Ahmad tidak pergi ke sekolah?

Bagaimana

Menanyakan keadaan

Contoh:
Bagaimana banjir itu terjadi?

Dimana

Menanyakan tempat

Contoh:
Dimana adikmu?

Bilamana
Bila
Kapan

Menanyakan waktu

Contoh:
- Bilamana karyawan itu akan meyelesaikan pekerjaannya?
- Bila Bapak guru akan pulang?
- Kapan kebakaran hutan itu terjadi?

Berapa

Mananyakan jumlah dan bilangan

Contoh:
Berapa harga sayur ini?

KALIMAT BERITA,
KALIMAT TANYA, DAN
KALIMAT SURUH

a. Kalimat Berita

Memberitahukan sesuatu kepada orang lain,
sehingga tanggapan yang diharapkan berupa perhatian seperti tercermin pada padangan mata yang menunjukkan adanya perhatian

Contoh:
- Saya minta, engkau berangkat sekarang ini juga.

b. Kalimat Tanya

Menanyakan sesuatu

Contoh:
- Adek masih belajar ?
- Apa ayah belum pulang?

c. Kalimat Suruh

1. Kalimat suruh sebenarnya

Contoh:
Beristirahatlah?

2. Kalimat persilahan

Contoh:
Silahkan datang ke rumahku?

3. Kalimat ajakan

Contoh:
Ayo kita berangkat ke pantai!

4. Kalimat larangan

Contoh:
Jangan berdiri di depan pintu!

KALIMAT SEDERHANA
DAN
KALIMAT LUAS

a. Hubungan Gramatik antara Klausa yang satu dengan Klausa yang lain dalam Kalimat Luas

b. Hubungan Makna antara Klausa yang satu dengan Klausa lainnya dalam Kalimat Luas

a. Hubungan Gramatik antara Klausa
yang satu dengan Klausa yang lain
dalam Kalimat Luas

1. Kalimat Luas yang Setara

Klausa setara berdiri sendiri sebagai klausa inti semua

Kata penghubung setara, ialah dan, serta, dan lagi, serta, lalu, kemudian, atau, tetapi, tapi, akan tetapi, sedang, sedangkan, namun, melainkan, sebaliknya, bahkan, malah dan malahan

Contoh:
- Badannya kurus dan mukanya pucat.
- Orang itu miskin, lagi pula sangat malas.

2. Kalimat Luas yang Tidak Setara

Klausa inti dan klausa bawahan

Kata penghubung, ialah bahwa, ketika, sebelum, karena, asal, sekalipun, yang, tempat

Contoh:
- Ia mengakui bahwa ia jatuh cinta kepadaku.

b. Hubungan Makna antara Klausa yang satu dengan Klausa lainnya dalam
Kalimat Luas

1. Makna Penjumlahan

Sifat menjumlahkan, menambahkan, atau menggabungkan

Kata penghubung: dan, lagi, lagi pula, serta, selain, di samping, tambahan pula, dan tambahan lagi

Contoh:
Setiap sore Nisrina menyiram tanaman dan menyapu halaman.

2. Makna Perturutan

Menyatakan peristiwa, keadaan, atau perbuatan yang dinyatakan dalam klausa berturut-turut terjadi

Kata penghubung: lalu

Contoh:
Ia mencuci bajunya, lalu menjemur di halaman rumah.

3. Makna Pemilihan

Menyatakan hanya salah satu

Kata penghubung: atau, dan

Contoh:
Sari menyanyi atau bermain biola.

4. Makna Perlawanan

Menyatakan perlawanan

Kata penghubung: tetapi, tapi, akan tetapi, namun, hanya, melainkan, sedang, sedangkan, padahal, dan sebaliknya

Contoh:
Rumah itu bagus, tetapi tamannya tidak terpelihara.

5. Makna Lebih

Kata penghubung: bahkan, malah, dan malahan

Contoh:
Ia pandai, bahkan terpandai dalam kelasnya.

6. Makna Waktu

Menyatakan waktu terjadi

Kata penghubung: ketika, sedang, waktu, sementara, demi, dallam, setiap, sejak, sedari, semenjak, dan sampai

Contoh:
Umurku tiga belas tahun waktu aku kecelakaan.

7. Makna Perbandingan

Menyatakan perbandingan

Kata penghubung: daripada - lebih

Contoh:
Mereka lebih suka memiliki uang daripada menyimpan barang.

8. Makna Sebab

Menyatakan alasan terjadinya peristiwa

Kata penghubung: karena, oleh karena, sebab, lantaran, berhubung, berkat, dan akibat

Contoh:
Teh hijau digemari orang lantaran teh hijau melancarkan air seni.

9. Makna Akibat

Menyatakan akibat dari yang dinyatakan

Kata penghubung: hingga, sehingga, sampai, dan sampai-sampai

Contoh:
Fani tertawa gelak-gelak sampai merah mukanya.

10. Makna Syarat

Menyatakan sayrat

Kata penghubung: jika, apabila, bila, bilamana, manakala, kalau, asal, asalkan

Contoh:
Bilamana hujan turun agak lebat, daerah itu tentu tergenang air.

11. Makna Pengandian

Menyatakan andaian, syarat yang tidak terlaksana

Kata penghubung: andaikan, andaikala, seandainya, sekiranya, dan seumpama

Contoh:
Sekiranya ia seorang dokter, tentu akan dapat menolongnya.

12. Makna Harapan

Menyatakan sesuatu yang diharapkan

Kata penghubung: agar, supaya, agar supaya, dan biar

Contoh:
Disapu-sapu rambutnya supaya tampak rapi.

13. Makna Penerang

Klausa bawahan menerangkan unsur klausa inti

Kata penghubung: yang, di mana, dari mana, dan tempat

Contoh:
Perempuan tua yang kemarin kutemui di sana pagi itu tidak kelihatan.

14. Makna Isi

Menyatakan makna isi klausa bawahan yang dikatakan

Kata penghubung: bahwa, kalau, kalau-kalau, dan apakah

Contoh:
Aku mulai mengerti hari itu bahwa Ridwan benar-benar menaruh perhatian kepadaku.

15. Makna Cara

Menyatakan perbuaan yang disebutkan dalam klausa inti

Kata penghubung: dengan, tanpa, sambil, sembari, dan seraya

Contoh:
Dia merokok sembari menatap langit-langit sore.

Additional info

16. Makna Perkecualian

Menyatakan perkecualian pada klausa bawahan

Kata penghubung: kecuali dan selain

Contoh:
Santo tidak melakukan dansa dengan sepenuhnya selain sekedar melangkahkan kaki untuk tidak terpijak atau menginjak.

17. Makna Kegunaan

Klausa bawahan menyatakan kegunaan

Kata penghubung: untuk, guna, dan buat

Contoh:
Ia bekerja keras buat mencapai cita-citanya.

/KLAUSA/

PENGERTIAN

Gramatikal berupa gabungan kata

Fungsi subjek dan predikat

Berpotensi menjadi kalimat

Unsur inti: S P, baik disertai (O, Pel, dan Ket) atau tidak

ANALISIS KLAUSA

1. Fungsi Unsur-Unsurnya

2. Kategori kata/frase yang menjadi unsurnya

3. Makna unsur-unsurnya

1. Fungsi Unsur-Unsurnya

a. S dan P

Contoh:
- Ibu tidak berlari-lari
(S) (P)

- Tidak berlari-lari Ibu
(P) (S)

b. O dan Pel

Contoh:
- Verbal Transitif
Bupati akan menyelenggarakan pesta seni
(S) (P) (O)

- Verbal Intransitif
Teman orang itu sedang belajar menyanyi
(S) (P) (Pel)

c. Ket

Contoh:
- Akibat taufan desa-desa itu musnah
(Ket) (S) (P)

2. Kategori kata/frase yang menjadi unsurnya

Kategori

S = N
P = N/V/Bil/FD
O = N
Pel = N/V/Bil
Ket = Ket/FD/N

Contoh

- Aku sudah menghadap komandan tadi
(S) (P) (O) (Ket)
N V N Ket

- Dahulu mereka bersenjatakan bambu runcing
(Ket) (S) (P) (Pel)
Ket N V N

3. Makna unsur-unsurnya

a. Unsur Pengisi P

Perbuatan

Tiara sedang membaca

Keadaan

Rumah itu sangat rapi

Keberadaan

Jeni bermukim di daerah pantai

Pengenal

Gedung itu gedung sekolah

Jumlah

Buku itu empat

Pemerolehan

Ahmad mendapat hadiah

b. Unsur Pengisi S

Pelaku

Aprilia mengerjakan ujian

Alat

Gambar menghiasi ruang tamunya

Sebab

Peperangan menimbulkan kemiskinan

Penderita

Jalan-jalan sedang diperbaiki

Hasil

Novel itu dikarang oleh sastrawan dari Jakarta

Tempat

Gua itu dimasuki banyak orang

Penerima

Anak itu menerima hadiah dari ibunya

Pengalaman

Rambutnya lebat dan hitam

Dikenal

Rumah itu rumah dinas

Terjumlah

Buku itu lima

c. Unsur Pengisi O

Penderita

Eka menebang pohon

Penerima

Nida membelikan adeknya buku

Tempat

Tiara mengunjungi museum pers

Alat

Polisi menembakkan pistolnya ke arah penjahat

Hasil

Pemerintah membangun pusat-pusat industri

d. Unsur Pengisi Pel

Penderita

Banyak mahasiswa belajar bahasa Inggris

Alat

Ia bersenjatakan bambu runcing

d. Unsur Pengisi Ket

Tempat

Viki bersandar di pohon

Waktu

Hasna akan datang besok sore

Cara

Pencuri itu lari dengan cepat

Penerima

Reza mengirim surat kepada Ningsih

Peserta

Ia pergi ke Yogyakarta bersama saudaranya

Alat

Ibu memotong daging dengan pisau

Sebab

Orang itu menjadi gila karena PHK

Pelaku

Suara anak itu didengar ibu guru kemarin

Keseringan

Naomi berkali-kali terjatuh dari sepeda

Perbandingan

Puspa sangat rajin seperti kakaknya

Perkecualian

Anak-anak tidak boleh masuk, kecuali Shifa

PENGGOLONGAN

1. Struktur Intern

2. Ada tidaknya kata negatif

3. Kategori kata/frasa yang menduduki P

1. Struktur Intern

a, Klausa lengkap
S terletak di depan P atau
S terletak dibelakang P (Klausa Inversi)

- S P
Para tamu masuklah ke ruang tamu
- P S
Masuklah para tamu ke ruang tamu

b. Klausa tak lengkap
Unsur P disertai O, Pel, Ket atau tidak

- P
Sedang menari
- P O
Membaca buku
- P Ket
Berangkat ke Bali

2. Ada Tidaknya Kata Negatif
(Menegatifkan P)

a. Klausa Positif

Ia teman akrab saya

b. Klausa Negatif
[tidak, tiada, bukan, belum, jangan, tidak]

Mereka tidak belajar

3. Kategori Kata/Frasa yang Menduduki P

a. Klausa Nominal

Ia dokter

b. Klausa Verbal

Petani mengerjakan sawahnya dengan tekun

1. Klausa Verbal Adjektif

Anaknya pandai-pandai

2. Klausa Verbal Intransitif

Pedagang itu berjualan serabi

3. Klausa Verbal Aktif

Tiara mencuci bajunya

4. Klausa Verbal Pasif

Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh MPR untuk jangka waktu lima tahun

5. Klausa Verbal Refleksif

Mereka sedang memanaskan sayur

6. Klausa Verbal yang Resiprokal

Mereka saling memukul

c. Klausa Bilangan

Kucing itu hanya dua ekor

d. Klausa Depan

Beras itu dari Delanggu