Masa Awal Kemerdekaan
Pembentukan BPUPKI
dibentuk : 1 Maret 1945
diresmikan : 28 Mei 1945
62 orang
ketua : dr Radjiman Wedyodiningrat
sidang 1 : 29 Mei - 1 Juni 1945
sidang 2 : 10-16 Juli 1945
sidang Panitia Kecil : 22 Juni 1945
di gedung Jawa Hokokai, 38 orang
melahirkan Piagam Jakarta oleh Muh.Yamin
dibubarkan : 7 Agustus 1945
Pembentukan PPKI
dibentuk : 9 Agustus 1945
21 orang
ketua : Ir Soekarno Hatta
wakil : Drs. Moh, Hatta
Peristiwa Rengasdengklok
15 Agustus 1945, Jepang menyerah
Sjahrir mendengar melalui radio bahwa Jepang
telah kalah dan menyerah kepada Sekutu
Generasi muda mendesak Soekarno-Hatta segera
mem proklamasi kan kemerdekaan Indonesia
16 Agustus 1945, Soekarno Hatta diculik oleh pemuda
dan dibawa ke Rengasdengklok
Proklamasi Kemerdekaan
Soekarno, Hatta dan Achmad Soebardjo merumuskan
merumuskan teks proklamasi di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda
Teks Proklamasi ditandatangani oleh Soekarno-Hatta dan naskahnya diketik oleh Sayuti Melik
Teks Proklamasi dibacakan oleh Soekarno pada Jumat pukul 10:00 WIB di Jl Pegangsaan Timur No 56 Jakarta
Pembentukan Negara dan Pemerintahan
Pembentukan Alat Kelengkapan Negara
Sidang PPKI 1
18 / 8 / 1945
Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945
menjadi UUD NKRI
Ir Soekarno dan Drs, Moh Hatta
menjadi Presiden dan Wapres
Membentuk sebuah badan komite nasional
sebagai badan pembantu presiden
Sidang PPKI 2
19 / 8 / 1945
Menetapkan 12 kementrian
Membagi wilayah RI dalam 8 provinsi
Membentuk Komite Nasional (daerah)
Sidang PPKI 3
22 / 8 / 1945
Membentuk KNIP yang berpusat di Jakarta
Menetapkan PNI sbg satu2nya parpol di Indonesia
Membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR)
Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat
KNIP bertugas membantu presiden dalam menyelenggarakan
roda pemerintahan sebelum MPR terbentuk
Sidang KNIP 16/10/45
Pembentukan Badan Pekerja KNIP
berjumlah 15 anggota pengurus
Mengusulkan supaya KNIP diberi hak
kekuasaan legislatif selama MPR belum ada
Pembentukan Kabinet RI
19 Agustus 1945 dibentuk 12 kementrian
Kabinet Presidensial, kabinet RI pertama berisi
12 departemen dan 4 Menteri Negara
Pembentukan Provinsi
19 Agustus 1945 wilayah RI dibagi atas 8 provinsi
8 Provinsi pertama Republik Indonesia :
Sumatra, JaBar, JaTeng, JaTim, Sunda Kecil,
Maluku, Sulawesi, Kalimantan
Pembentukan BKR, Laskar Perjuangan dan TNI
23 Agustus 1945, dibentuk BKR
5 Oktober 1945, dibentuk TKR
TKR merupakan cikal bakal dari TNI
Berdirinya Bank Negara Indonesia
5 Juli 1946, lewat Perppu No 2 Thn 1946,
Bank Negara Indonesia (BNI) didirikan
17 Agustus 1946, BNI diresmikan di Yogyakarta
1 Oktober 1946, lewat UU No 17 Thn 1946,
ORI (Oeang Republik Indonesia) dikeluarkan
Perkembangan Sistem Kepartaian
Maklumat Pemerintah RI No 3 tgl 3 Nov 1945
memperbolehkan pembentukan parpol sebagai
wadah penyaluran aspirasi Rakyat Indonesia
Partai di Indonesia terus bertambah, dan menimbulkan
pertentangan berbagai elit politik untuk merebut kekuasaan.
Maka dari itu, KNIP mengusulkan agar menteri di kabinet
bertannggung jawab pada KNIP (Parlemen). Pemerintah setuju dan dibentuklah Kabinet Parlementer pada 14 Nov 1945, di-
pimpin oleh Sutan Sjahrir
Pembentukan Kabinet Parlementer merupakan penyimpangan
dari UUD 1945, dan pada pelaksanaanya sering terjadi konflik
karena kabinet dan parlemen sering bersaing dn bertentangan
Perjuangan Bersenjata dan Diplomasi
Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya
ditandai dengan kedatangan Sekutu
pada 25 September 1945
10 November, kota Surabaya digempur
habis-habisan oleh Sekutu
Peristiwa Bandung Lautan Api
24 Maret 1945, pejuang Bandung membakar seluruh
Bandung Selatan agar tidak dipergunakan oleh Sekutu
Peristiwa Medan Area
10 Desember 1945, Sekutu berperang melawan
pejuang Medan di konsentrasi TKR Trepes
Peristiwa Palagan Ambarawa
12 Desember 1945, pemuda dan TKR Semarang
berperang melawan Sekutu di Ambarawa
Puputan Maragana
18 November 1946, dibawah komando Ngurah Rai,
rakyat Bali bertempur melawan Belanda
Pertemuan Jakarta
mengusulkan Indonesia menjadi
commonwealth Belanda
Gagal
Konferensi Malino
Belanda mengadu domba pemimpin daerah
di luar Jawa dan pemerintah RI di Jawa
Perundingan Jakarta
Gencatan senjata antar RI-Belanda
Perundingan Linggarjati
Belanda mengakui Pulau Jawa, Madura
dan Sumatera adalah wilayah RI
Wacana pembentukan RIS, dan RIS akan
menjadi commonwealth Belanda
Gagal
Agresi Militer Belanda 1
21 Juli 1947
Masalah Indonesia dimasukan dalam
sidang Dewan Keamanan (DK) PBB
Perundingan Renville
17 Januari 1948
RIS akan dibentuk
Timbul pro dan kontra dari pihak RI
sehingga pengambilan keputusan tidak
berjalan dengan mulus
Agresi Militer Belanda 2
19 Desember 1948
Belanda berhasil merebut Yogyakarta, ibukota
RI dan mengasingkan para pemimpin RI
Agresi Militer Belanda 2 menimbulkan kecaman
dari dunia internasional, terutama PBB
Reaksi Internasional terhadap
Agresi Militer Belanda 2
Diadakan Konferensi yang membahas
RI-Belanda di New Delhi, India
Belanda harus mengembalikan ibukota RI
serta menarik pasukannya dari wilayah RI
Perundingan ini sangat menguntungkan RI,
dan akhirnya Belanda terpaksa tunduk
Perundingan Roem Royem
7 Mei 1949
RI dan Belanda sepakat menghentikan
serangan bersenjata
Belanda mengembalikan Yogyakarta
ke tangan pemerintah RI
Belanda mengakui RI menjadi bagian
dari Republik Indonesia Serikat
Kedua belah pihak sepakat akan turut
serta dalam KMB di Den Haag
Konferensi Inter Indonesia
31 Juli - 2 Agustus 1949
membahas tentang kelengkapan negara RIS
Konferensi Meja Bundar
23 Agustus 1949 di Den Haag
Belanda menyerahkan kedaulatan Indonesia
secara penuh kepada RIS
RIS dan Kerajaan Belanda terikat dalam
Uni Indonesia-Belanda
Terbentuknya Negara RIS
27 Desember 1949
RIS beribukota di Jakarta
Soekarno sbg Presiden
Moh Hatta = PM RIS