af putri amell 2 år siden
897
Mere som dette
2. Fenomenologi
1. Interaksi Simbolik
- Etnografi memiliki2 makna : (1) etnografi sebagai bentuk laporan; dan (2) etnografi sebagai metode penelitian - Laporan yang memuat hasil tulisan tentang suatu suku-bangsa atau kebudayaan yang berdasarkan penelitian lapangan (field work) - Sebagaai metode penelitian memuat cara mendeskripsikan suatu kebudayaan - Tujuan etnografi (menurut Malinowski) adalah untuk memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan, serta pandangannya mengenai dunia. - Oleh sebab itu, penelitian lapangan (field work) menjadi ciri khas antropologi budaya
Alat pemaksa norma dan pengendali masyarakat (larangan/pantangan
Pengesahan Budaya
Sistem Proyeksi
Menurut Jan Harold Brunvand
a. Folklor Lisan (mentifact)
b. Folklor sebagian Lisan (sosiofact)
c. Folklor Bukan Lisan (artefak)
Umumnya bersifat lugu/polos sehingga kadang terlihat kasar atau terlalu sopan -> cerminan manusia yang jujur.
Menjadi milik bersama (colective) dari masyarakat tertentu
Bentuk berpola -> pembukaannya : Menurut sahibil hikayat, anuju sawijing dina
Anonim
Berkembang dalam versi berbeda-beda
Bentuk relatif tetap atau standar
Penyebaran dan pewarisan lisan
Perpaduan Etnografi dengan Metode-metode Psikologi klinis: 1. Metode pengumpulan dan analisis Folklor 2. Metode eksak/tes proyeksi 3. Biografi (life story method) 4. Pencatatan dan Analisis mimpi 5. Survey lintas budaya
1. Hubungan kebudayaan dengan sifat pembawaan manusia (human nature 2. Hubungan kebudayaan dengan kepribadian khas kolektiff tertentu (typical personality) 3. Hbungan kebudayaan dengan kepribadian abnormal
2. Difusi penyebaran adat atau kebiasaan dari kebudayaan yang lain dengan cara migrasi
1.Evulusi dari sederhana ke kompleks
Berawal dari discovery (penemuan) ke inovation/inovasi
Pembaruan unsur teknologi dan ekonomi dari suatu kebudayaan
Asimilisai Proses sosial yang terjadi karena manusia dengan latar belakang kebudayaannya yang berbeda setelah saling bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dan unsur-unsur dari masing-masing golongan itu menjadi unsur kebudayaan campuran.
Akulturasi Proses sosial yang timbul karena kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudidayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kebudayaan itu
Enkulturasi Proses belajar dan menyesuaikan alam pikiran serta sikap terhadap adat, sisten norma, serta semua peraturan yang terdapat dalam kebudaya seseorang
Sosialisasi Semua pola tindakan yang berkaitan dengan kedudukannya didalam masyarakat yang dijumpai seseorang dalam kehidupan sehari-hari sejak ia lahir.
Proses Internalisasi Menurut Koentjaaraningrat (1996; 142-146) Proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai ia dilahirkan sampai akhir hayatnya.
Proses inovasi atau penemuan kebudayaan baru
Evolusi dan difusi kebudayaan
Proses pengenalan kebudayaan asing (alkulturasi dan asimilasi)
Proses belajar kebudayaan sendiri (internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi)
2. Faktor Eksternal a. Alam b. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain c. Intervensi program
1. Faktor Internal a. Penduduk b. Teknologi dan Penemuan Baru c. Ekonomi d. Konflik e. Pemberantakan atau Revolusi
Koentjaraningrat (1985) ~ Kesenian ~ Sistem teknologi dan peralatan ~ Sistem organisasi ~ Bahasa ~ Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
1. Kebudayan Diperoleh dari Belajar 2. Kebudayaan Milik Bersama 3. Kebudayaan sebagai Pola yang (memksa) 4. Kebudayaan Bersifat Dinamis dan Adaptif
Kebudayaan menurut Para Ahli Indonesia
Ki Hajar Dewantara Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran dalam hidup dan penghidupan guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai
Prof. Dr. Koentjaraningrat Kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar dan yang semuaanya tersusun dan kehidupan masyarakat
a. Fisik b. Perilaku (perilaku, aktivitas bersama, berbagai interaksi sosial, dll) c. Bahasa (istilah-istilah, ungkapan-ungkapan, peribahasa, nyanyian rakyat, mitos, legenda, dll) d. Aspek gagasan (pengetahuan, gagasan-gagasan kolektif, seperti pandangan hidup, nilai-nilai, norma-norma, dan aturan-aturan.
Kebudayaan menurut Para Ahli
R. Linton. "The Cultural Backround of Personality" Kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentukan di dukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.
J.J . Heonigman, 1. Gagasan (wujud ideal 2. Aktivitas (tindakan) 3. Artefak (karya)
5. Homo Volens (berinovasi) - kreatif, menemukan sesuatu yang baru
10. Homo Mensura - manusia membuat penilaian atas apa yang telah, tengah, dan akan terjadi - kebenaran tergantung pada manusia (benar-salah) Kebenaran relatif (tergantung siapa yang menilai)
4. Homo Rencentis (peka) - peka terhadap kondisi fisik (panas, lapar, haus, dll) - peka terhadap non-fisik (marah, sediih, peduli kepada orang lain)
9. Homo Religius - banyak persoalan yang tidak bisa diselesaikan dengan fisik - banyak persoalan yang tidak rasional, sakral, - penghayatan terhadap san Pencipta Semua membutuhkan rasio manusia untuk mengenal dan mengerti
3. Homo Sapiens - mampu melakukan cipta, rasa, karsa - menggunakan akal untuk merespon segala hal
8. Homo Viator - tidak hanya berinovasi tetapi juga mencari JATI DIRInya - tidak pernah puas dengan kondisinya saat ini
2. Homo Ludens (bermain) - bertingkah laku secara orisinil - memutuskan sendiri apa yang akan dilakukan
7. Homo Socius - tergantung pada orang lain
1. Homo Mechanicus (mesin) - memiliki fungsi mekanis atas jiwanya (bergerak, merekam peristiwa, respon otomatis) - kelemahan : manusia sangat tergantung pada jiwa dan fisiknya
6. Homo Economicus - berusaha mendapat keuntungan dalam berbagai hal - serakah dan ingin menguasai orang lain
11. Homo Faber (makhluk pencipta) - berkreasi agar hidup menjadi mudah
2. Pengalaman
- Biasa (rutiinitas biasa: makan, minum, tidur, dll) Muncul karena kebutuhan - Pra filosofis (cinta, gembira, benci, sedih, dll) Muncul karena tanggung jawab dalam menghadapi dunia - Filosofi (merenungkan masa lalu, masa kini, dan merencanakan masa depan, dll) Merenungkan, memikirkan, merenungkan (tidak maampu dilakukan oleh makhluk lain)
1. Kesadaran Historitas
- Sadar akan perubahan - Masa laalu memiliki makna khusus
3. Etnologi/ antropologi sosial : mempelajari kebudayaan-kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dari sebanyak mungkin suku-bangsa yang tersebar diseluruh muka bumi
2. Prehistori : perkembangan dan penyebaran semua kebudayaan manusia di bumi dalam zaman sebelum manusia mengenal huruf
1. Etnolinguistik : mempelajari bahasa berbagai suku bangsa di seluruh dunia. Mulai dari sejarah hingga logatnya
mempelajari segi-segi kebudayaan manusia
3. Antropologi Fisik/somatologi : mengkaji sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia.
1. Paleo-antropologi : meneliti asal-usul, terjadinya, dan evolusi manusia
Manusia berdasarkan ciri-ciri/perbedaan fisik (fenotipe : kulit, rambut, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung, dll) maupun genotipe (golongan darah)
d. KOENTJININGRAT (1990). Antropologi memperhatikan lima masalah mengenai manusia yaitu : 1. Perkembangan manusia sebagai makhluk biologis, 2. Sejarah terjadinya aneka warna manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya, 3. Sejarah asal, perkembangan-penyebaran berbagai macam bahasa di dunia, 4. Persebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia diseluruh dunia, 5. Dasar-dasar dan aneka warna kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat
c. KAMUS ANTROPOLOGI ARIYONO SUYONO (1985). Ilmu yang berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik, kepribadian, masyarakat dan kebudayaannya.
b. HAVILAND (1985). Stadi tentang manusia dan perilakunya, melaluinya diperoleh pengertian lengkap tentang keanekaragaman manusia
a. KEESING (1981). Kajian tentang manusia
Antropos : manusia, Logos : kajian, diskusi, atau ilmu. Antropologi ilmu/kajian tentang manusia , tidak hanya terpaku pada sebagian kelompok orang tetapi mencakup semua manusia, bukan dari satu aspek melainkan dari segala aspek.
Aliran-aliran Antropologi di golongkan berdasarkan univ tempat ilmu berkembang
Antropologi berkembang pesat terutama dalam hal pengetahuan dan metodenya, yang menyebabkan timbulnya antipati kolonialisme (paska PD II) dan sekitar tahun 1930 bangsa primitif mulai hilang
Eropa (penjajah) berhasil menancapkan kekuasaannya di daerah-daerah jajahannya di luar Eropa. Antropologi berkembang di negara-negara penjajah, terutama Inggris bahkan di Amerika Serikat
-Bahan-bahan etnografi disusun berdasarkan cara berfikir evolusi masyarakat. -Sekitar tahun 1860 muncul karangan karangan yang mengklasifikasikan aneka kebudayaan kedalam tingkat evolusi tertentu -> antropologi
-Bangsa Eropa (akhir ke-15) berlomba menjelajahi Afrika, Asia, dan Amerika. 4 abad kemudian Eropa mulai menyebaR. -Banyak dihasilkan kumpulan buku (keanekaragaman suku bangsa Afrika, Asia, dan Amerika -> Etnografi.