Kategorier: Alle - identitas - globalisasi

af Gracia Evelin 1 år siden

147

Gereja yang berdialog

Gereja di Indonesia sedang menjalani transformasi besar dalam cara berinteraksi dengan masyarakat yang beragam secara agama. Dalam konteks pluralisme religius dan dialog inter-religius, Gereja melepaskan diri dari eksklusivitas dan primordialisme sempit.

Gereja yang berdialog

Gereja yang berdialog

Manfaat

Gereja membebaskan diri dari
eksklusivitas
primordialisme sempit
ghetto

Arti

Gereja membuka diri terhadap dunia luar
mengembangkan & dikembangkan
mengkritik dan dikritik
memberi dan menerima
Melakukan perjumpaan & dan berinteraksi

Kaum Awam sebagai Subjek Utama Gereja yang Berdialog

Add your text

Perwujudan Gereja Sebagai peristiwa dialog di Indonesia

kemiskinan masif
praksis pembebasan

Lima unanswered questions dari kaum miskin, kecil, dan menderita

Kemanusiaan yang lebih utuh

Konsolidasi demokrasi

Menjinakan leviathan ekonomi

Kemajemukan

Solidaritas

Gereja sebagai sakramen

Gereja bersifat universal

tidak semua orang mesti menjadi anggota gereja karena Universalitas Gereja berasal dari universalitas misteri keselamatan Allah yang menjangkau seluruh manusia

Gereja menjadi tanda dan penunjuk pada misteri dan rahmat Allah

Gereja merupakan instrumen dari misteri rencana keselamatan Allah bagi semua manusia

Didasarkan pada diri Yesus, dimana Yesus merangkul semua manusia sebagai anak-anak Allah

Yoh 4:7-42

Luk 4:24-28, 10:29-37

Mat 8:5-13, 7:25-30

pluralisme religius
dialog inter-religius

Perubahan paradigma Gereja berdialog

dialog yang sungguh hidup tidak akan terwujud jika hanya Christianity Centered.

dialog bersama saudara-saudari beriman lain mesti melibatkan diri dalam dinamika pergulatan hidup umat manusia dengan berbagai problem, perjuangan, penderitaan, kegembiraan dan harapannya

Tantangan pemahaman identitas Kristiani dengan pendekatan objektif dan positifis

‘keanggotaan lintas’ believing without belonging mungkin terjadi

Pemahaman tradisional, jika X maka bukan Y tidak relevan lagi

jemaat Kristiani menemukan identitas dirinya dalam ketegangan antara situasi yang terberikan

Pemahaman umum tentang identitas Kristiani

model of behaviour and attitude

basic tenets

membership

Kemajemukan agama dapat menjadi medan bagi perwujudan dialog Gereja bersama saudara-saudari beriman lain

Realitas ini menyediakan ruang terbuka yang sangat besar bagi corak beriman Kristiani

Karena globalisasi, masyarakat hidup dalam kemajemukan agama

Merupakan peristiwa politik

upaya untuk membangun kesejahteraan umum

bukan sebagai perebutan kekuasaan di lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif

kemajemukan budaya
praksis inkulturasi

Jati diri Gereja yang berdialog dengan kemajemukan budaya melalui inkulturasi mesti diutuhkan dengan dialog inter-religius

Dasar inkulturasi adalah iman Kristiani

Penting karena fakta bahwa pluralitas budaya merupakan bagian integral dari rencana Allah sendiri

Lahir dari Yesus, yaitu tradisi Yahudi