Categorías: Todo - manusia - revolusi

por mery bavana hace 4 años

709

CHAPTER 1 : Revolusi Kognitif

Manusia mengalami perubahan besar ketika mereka mulai memasak makanan. Memasak tidak hanya memungkinkan konsumsi berbagai jenis makanan, tetapi juga mengurangi waktu yang diperlukan untuk makan, dengan dampak pada ukuran gigi dan panjang usus.

CHAPTER 1 : Revolusi Kognitif

CHAPTER 1 : Revolusi Kognitif

Main topic

Legenda Peugeot

ia ada sebagai entitas legal
Subtopic
Peugeot bermula dari sebuah bisnis keluarga kecil;di Desa Valentigney, hanya sekitar 300 kilometer dari Stadel
Peugeot adalah isapan jempol dari imajinasi kolektif kita. Para pengacara menyebut ini sebagai “fiksi legal”

2. Pohon Pengetahuan

Legenda, mitos, Tuhan, dan agama muncul kali pertama dengan kehadiran Revolusi Kognitif
Gosip muncul pada kita begitu alamiah sehingga tampak seakan-akan bahasa kita berevolusi untuk tujuan ini.
Gosip biasanya fokus pada kesalahan
konsekuensi dari mutasi Pohon Pengetahuan ketimbang penyebabnya
Homo sapiens pada dasarnya adalah binatang sosial. Kerja sama sosial adalah kunci bertahan dan reproduksi kita.
Munculnya dua cara baru dalam berpikir dan berkomunikasi, antara 70.000 tahun dan 30.000 tahun lalu, merupakan Revolusi kognitif.
mutasi Pohon Pengetahuan.

Para Penjaga Saudara Kita

Sapiens adalah pemburu dan penjelajah makanan yang lebih cakap—berkat teknologi dan keterampilan sosial yang lebih superior—sehingga jumlah mereka menjadi berlipat ganda dan menyebar.
10.000 tahun terakhir, Homo sapiens semakin terbiasa menjadi satu-satunya spesies manusia sehingga sulit bagi kita untuk membayangkan kemungkinan lain.

Homo sapiens hanya satu jenis binatang, orang marah.

Sapiens menggantikan semua populasi manusia sebelumnya tanpa percampuran dengan mereka.
perspektif evolusi, 70.000 tahun adalah masa yang relatif singkat.
Sapiens berkembang biak bersama Neanderthal sampai dua populasi muncul.
Sapiens mencapai Asia Timur, mereka berkawin silang dengan Erectus lokal, jadi orang China dan Korea adalah gabungan dari Sapiens dan Erectus.

Pandangan yang berseberang, yang disebut “Teori Penggantian"menjelaskan cerita yang sangat berbeda—ketidakcocokan,perubahan, dan mungkin bahkan genosida.

Mereka tak mungkin saling tertarik secara seksual.

150.000 tahun lalu manusia masih menjadi makhluk marginal. Mereka memang bisa menakut-nakuti singa, menghangatkan diri pada malam-malam yang dingin, dan sesekali membakar hutan.
Homo sapiens, sudah ada di panggung dunia, tetapi sejauh ini baru sibuk dengan urusannya sendiri di sebuah sudut Afrika.

Ras Juru Masak

Sebagian spesies manusia sudah menggunakan api sejak 800.000 tahun lalu. Sampai dengan masa 300.000 tahun
Selain itu, setelah api padam, para wiraswasta Zaman Batu bisa berjalan-jalan di bekas-bekas asap dan memanen binatang-binatang, kacang, dan umbi-umbian yang sudah matang.

sapiens, menggunakan api untuk keperluan sehari-hari.

lalu, Homo erectus, Neanderthal dan beberapa pendahulu Homo

Kebangkitan memasak memungkinkan manusia makan lebih banyak jenis makanan, dan membutuhkan waktu lebih sedikit untuk makan, dan itu cocok dengan gigi-giginya yang lebih kecil dan usus-ususnya yang lebih pendek.
Ketika manusia mendomestikasi api, mereka mendapatkan kendali atas kekuatan yang potensinya terbatas dan apa adanya.
Api juga membuka jarak signifikan pertama antara manusia dan binatang-binatang lain.

Secara kontras, manusia yang naik ke puncak begitu cepat dalam ekosistem tidak diberi waktu untuk menyesuaikan diri. Lebih dari itu, manusia sendiri memang gagal untuk menyesuaikan diri. Sebagian besar predator teratas di planet adalah makhluk-makhluk gagah perkasa. Jutaan tahun kekuasaan memberi mereka kepercayaan diri.

Sapiens, sebaliknya, lebih seperti sebuah diktator republik pisang (kerajaan yang ringkih).

Harga Dari Berpikir

Kita berasumsi bahwa otak besar, penggunaan alat, kemampuan belajar yang superior, serta struktur sosial yang kompleks adalah keunggulan besar. Sepertinya sudah terbukti dengan sendirinya bahwa itu semua menjadikan manusia menjadi binatang paling kuat di muka Bumi.
Baru 400.000 tahun lalu beberapa spesies manusia mulai berburu hewan besar secara berkala, dan baru dalam 100.000 tahun terakhir—dengan bangkitnya Homo sapiens—manusia melompat ke puncak rantai makanan.
Hasilnya, manusia Binatang yang Signifikan bisa mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang sangat rumit dengan tangan mereka. Lebih khusus, mereka bisa menghasilkan dan menggunakan alat-alat yang lebih canggih.
Dalam Homo sapiens, otak menyumbang 2 sampai 3 persen total berat tubuh, tetapi mengonsumsi 25 persen energi tubuh ketika tubuh beristirahat.
Bandingannya, otak kera hanya butuh 8 persen energi saat istirahat. Manusia-manusia kuno harus menanggung besarnya otak itu untuk dua hal. Pertama, mereka menghabiskan waktu lebih banyak untuk mencari makanan. Kedua, otot-otot mereka mengalami penyusutan.
manusia memiliki otak yang sangat besar dibandingkan binatang-binatang lain. Mamalia dengan berat 60 kilogram rata-rata memiliki ukuran otak 200 sentimeter kubik.
Manusia laki-laki dan perempuan paling awal, 2,5 juta tahun lalu, memiliki otak berukuran sekitar 600 sentimeter kubik. Sapiens modern mengusung otak rata-rata 1.200 sampai 1.400 sentimeter kubik. Otak Neanderthal bahkan lebih besar.

Tulang Belulang Dalam Kloset

Namun, makna sejati dari kata manusia adalah ‘binatang yang masuk dalam genus Homo\ Lebih dari itu, seperti yang akan kita lihat pada bab terakhir buku ini, dalam waktu yang tak begitu lama.
pada masa depan kita, kemungkinan akan bersaing dengan manusia-manusia non -sapiens. Untuk memperjelas poin ini, saya akan sering menggunakan istilah “Sapiens” untuk merujuk ke anggota-anggota spesies Homo sapiens, sedangkan istilah “manusia” dipertahankan merujuk ke semua anggota genus Homo yang masih ada.
Homo sapiens menyembunyikan sebuah rahasia yang bahkan lebih mengusik. Kita tidak hanya memiliki berjibun sepupu tanpa peradaban, pada satu masa kita malah punya saudara (perempuan dan laki-laki) seperti itu. Kita dulu berpikir hanya kitalah yang manusia karena selama 10.000 tahun terakhir, spesies kita memang benar-benar satu-satunya spesies manusia yang masih ada.

1. Binatang Yang Tidak Signifikan

Selanjutnya genera dikelompokkan dalam famili, seperti famili kucing (singa, cheetah, kucing piaraan); famili anjing (anjing, serigala, rubah, anjing hutan) dan famili gajah (gajah, mamut, mastodon). Semua anggota satu famili memiliki garis keturunan dari satu nenek moyang atau kakek moyang. Semua kucing, misalnya, dari kucing rumahan paling kecil sampai ke singa yang paling ganas, punya kesamaan nenek moyang kucing yang hidup sekiar 25 juta tahun lalu.
Spesies-spesies yang berevolusi dari satu lelulur yang sama dikelompokkan di bawah nama “genus” (jamak: genera).
Singa, harimau, macan tutul, dan jaguar adalah spesies-spesies yang berbeda dalam genus Patithera. Para ahli biologi melabel organisme-organisme dengan nama Latin yang terdiri dari dua ata, genus diikuti spesies. Singa, misalnya, disebut Patithera leo, spesies Leo dari genus Patithera. Bisa diasumsikan, setiap orang yang membaca buku ini adalah Homo sapiens—spesies sapiens (bijaksana) dari genus Homo (bijaksana).
Namun, kenyataannya tidak seperti itu. Suka atau tidak suka, kita adalah anggota dari satu famili besar dan sangat berisik yang disebut kera besar. Kerabat terdekat kita yang masih hidup antara lain simpanse, gorila, dan orangutan. Simpanse adalah yang terdekat. Hanya enam juta tahun lalu, satu kera betina tunggal punya dua anak perempuan. Satu menjadi leluhur simpanse, dan satu lagi adalah nenek buyut kita.
Tiga revolusi penting membentuk jalannya sejarah: Revolusi Kognitif mengawali sejarah sekitar 70.000 tahun lalu.
RevolusiAgrikultur mempercepatnya sekitar 12.000 tahun lalu. Revolusi Saintifik, yang baru mulai berjalan 500 tahun lalu, kemungkinan akan mengakhiri sejarah dan memulai sesuatu yang benar benar berbedaic
Homo sapiens juga anggota sebuah famili. Fakta yang terang benderang ini biasanya menjadi salah satu rahasia sejarah yang paling ketat disimpan. Homo sapiens sejak lama memilih untuk memandang diri terpisah dari binatang, yatim yang kehilangan famili, tak punya saudara atau sepupu, dan paling penting, tanpa orangtua.
700.000 tahun yang lalu organisme Homo Sapiens membentuk struktur yang kompleks yaitu budaya
300.000 tahun setelah terjadi ledakan besar, hasil ledakan tersebut menyatu membentuk atom-atom dan molekul.