Categorías: Todo - kebutuhan - pembelajaran - evaluasi - perencanaan

por fefri perrianty hace 3 años

327

PENGEMBANGAN SCAFFOLDING PADA MODEL PJBL DENGAN PENDEKATAN STEM BERBASIS MOBILE LEARNING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

Pendekatan STEM berbasis mobile learning dalam model Project-Based Learning (PJBL) berfokus pada peningkatan keterampilan proses sains. Proses ini dimulai dengan penentuan pertanyaan mendasar dan perencanaan proyek yang cermat.

PENGEMBANGAN SCAFFOLDING PADA MODEL PJBL DENGAN PENDEKATAN STEM BERBASIS MOBILE LEARNING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

INTERVENSI DENGAN LUARAN

MEMBUAT PERTANYAAN (SAINS) DAN MENEMUKAN MASALAH
MENGEMBANGKAN DAN MEGGUNAKAN MODEL

MERENCANAKAN DAN MELAKUKAN INVESTIGASI

ANALISIS DAN INTERPRESTASI DATA

MENGGUNAKAN POLA BERPIKIR MATEMATIS DAN KOMPUTASI

MEMBANGUN EKSPLANASI (SAINS) DAN MENDESAIN SOLUSI (ENGGINERING)

TERLIBAT DALAM ARGUMEN BERDASARKAN BUKTI

MENDAPATKAN, MENGEVALUASI DAN MENGOMUNIKASIKAN INFORMASI

KARAKTERISTIK
MAKROSKOPIK

MIKROSKOPIS

INDIKATOR PENCAPAIAN

MENGGUNAKAN ALAT DAN BAHAN

MENGAJUKAN PERTANYAAN

SINTESIS TEORI DASAR DAN INTERVENSI

TECHNOLOGI
ENGGINERING

KETERAMPILAN PROSES SIANS

MONITORING

EVALUASI DAN HASIL

LAPORAN DAN PRESENTASI

PERTANYAAN MENDASAR

DESAIN PROYEK

MENYUSUN JADWAL

SINTAK

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

SOLUSI

PLATFOM (MOBILE LEARNING)
PENDEKATAN STEM
LKPD
ALUR

PERMASALAHAN

KARAKTERISTIK MATERI
KIMIA
KELEMAHAN MODEL PJBL
KURANGNYA PENGETAHUAN DAN KETERAMILAN

JUMLAH PESERTA DIDIK

BIAYA

WAKTU

KEAKTIFAN

MENGUMPULKAN INFORMASI

PERALATAN DAN FASILITAS

PENUNJANG

urutan pembelajaran

instrumen evaluasi

proses yang sedang berlangsung

evaluasi formatif dan revisi desain

dampak pembelajaran

kualitas isi dan konten

kualitas teknik

kemenarikan atau motivasi

layanan pendukung ukuran dan ruang lingkup proyek

perencanaan dan manajemen proyek

validasi bahan ajar

bahasa

isi

kualitas struktur

mengatur porsi setiap tahapan belajar

langkah pembelajaran yang tepat

menjaga konsistensi

susunan teks

karakteristik peserta didik

karakteristik modal khusus

PRINSIP- PRINSIP PENGEMBANGAN MULTIMEDIA (TEORI KOGNITIF-RICHARD MAYER)

TEORI PENDUKUNG

PENELITIAN YANG RELEVAN
Tasiwan (2015) Keefektifaan dari penggunaan model pembelajaran berbasis proyek. untuk mengembangan keterampilan proses sains dan sikap sains peserta didik.
Fisher & Frey (2010), Penerapan scaffolding yang terjadi bervariasi mulai yang sering banyak digunakan yaitu bentuk questioning sampai yang jarang digunakan dalam bentuk explaining
Pol, Volman, & Beishuizen (2010). Memberikan informasi bahwa terdapat tiga bidang scaffolding (scaffolding, fading atau penarikan scaffolding secara bertahap,contingent fading/pemindahan tanggung jawab)
Yuriev et al (2017) Menghasilkan produk berupa scaffolding berfungsi untuk membantu peserta didik berdasarkan model problem solving serta diujikan
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME
JOHN DEWEY

MODEL PROYEK

AUSUBELL

TUJUAN PEMBELAJARAN

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

MATERI YANG SESUAI

VYGOSKY

SCAFFOLDING

TAHAPAN

QUESTIONING

PROMPTING

CUEING

EXPLAINING

INTERVENSI

JEROME BRUNER

MEMPEROLEH INFORMASI BARU

TRANSFORMASI INFORMASI

MENGUJI RELEVANSI

JEAN PIAGET

SENSORIK-MOTORIK (0-2 TAHUN)

OPERASIONAL KONKRET (7-11 TAHUN)

OPERASIONAL FORMAL (LEBIH DARI 11 TAHUN)

KONSEP TEORI

INTELEGENSI

SKEMATA

ASIMILASI DAN AKOMONDASI

EKUILIBRASI

INTERIORISASI

Desain Pembelajaran Morrison and Kemp

Mengenali kebutuhan untuk pembelajaran

Analisis peserta didik dan lingkungan
Urutan Pembelajaran

Desain Penyampaian Pesan

kesesuaian konten

Mengembangkan Bahan Ajar

Mengembangkan Pembelajaran

Instrumen Evaluasi

Proses yang Sedang Berlangsung (dievaluasi)

Evaluasi formatif dan revisi desain

Kualitas Teknis

Kemenarikan/Motivasi Peserta didik

Kualitas Isi/Konten

Dampak Pembelajaran

Layanan pendukung ukuran dan ruang lingkup proyek

Perencanaan dan manajemen proyek

validasi isi

standar kelayakan bahasa

standar kelayakan isi

validasi produk

efisiensi

kedekatan

general

kualitas lingkungan

kelengkapan

otonomi

dampak

interoperabilitas

kualitas struktut

isyarat-isyarat yang tepat

konsistensi

pembelajaran lebih konkret

langkah pembelajaran yang tepat

koherensi teks

susunan teks harus tepat

Strategi Pembelajaran

familiarity

tahap perkembangan

minat

tingkat kesulitan

kemampuan awal

Analisis lingkungan

transfer context

instructional context

orienting context

analisis peserta didik

gaya belajar

karakteristik modal

karakteristik umum

Penentuan Pertanyaan Mendasar

Mendesain Perencanaan Proyek

Menyusun Jadwal
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek

Menguji Hasil

Mengevaluasi Pengalaman

Analisis Sasaran

Buat peringkat terakhir

Perbaiki kembali tujuan

Tujuan peringkat

Sempurnakan tujuan

Menentukan tujuan

Identifikasi tujuan

Penilaian kebutuhan

memberikan data dasar
menetapkan prioritas
mengidentifikasi kebutuhan kritis
Identifikasi kebutuhan yang relevan
Penilaian kinerja

PENGEMBANGAN SCAFFOLDING PADA MODEL PJBL DENGAN PENDEKATAN STEM BERBASIS MOBILE LEARNING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

Main topic

Subtopic

KAJIAN PUSTAKA

MATERI KIMIA
MAKROSKOPIS

SUB MIKROSKOPIS

SIMBOLIK

MOBILE LEARNING
PRINSIP RICHARD MAYER

PRINSIP KOHERENSI

PRINSIP REDUDANSI

MENERAPKAN KONSEP

PRINSIP KETERDEKATAN WAKTU

PRINSIP SEGMENTASI

PRINSIP PRA PELATIHAN

PRINSIP MODALITAS

PRINSIP PERSONALITAS

PRINSIP SUARA

PRINSIP MULTIMEDIA

PRINSIP GAMBAR

PRINSIP KEDEKATAN RUANG

STEM
SCIENCE

TECHNOLOGY

ENGINEERING

MATHEMATIC

KONSTRUKTIVISME
TEORI JOHN DEWEY

MODEL PJBL

SINTAK PJBL

KELEBIHAN

KETERAMPILAN PROSES SAINS

MENGAJUKAN PERTANYAKAN

MENGELOMPOKKAN

KOMUNIKASI

MERAMALKAN

MENAFSIRKAN PENGAMATAN

MENGAMATI

MENGGUNAKAN ALAT DAN ALAT

MERENCANAKAN PENELITIAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

SIKAP SAINS

KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF

TEORI VYGOTSKY

scaffolding

TEKNIK

VERBAL

PROSEDURAL

INSTRUKSIONAL

Questioning

Prompting

Cueing

Explaining

ZPD

TANPA BANTUAN ORANG LAIN

BANTUAN ORANG LAIN

TIDAK ADA TANGGAPAN

PENILAIAN DINAMIS

RESPON

HASIL INTERVENSI

PEMAHAMAN

TEORI JEAN PIAGET

TAHAP PERKEMBANGAN

SENSORIK MOTORIK (0-2 TAHUN)

PRA-OPERASIONAL (2-7 TAHUN)

TAHAP KONKRET (7-11 TAHUN)

TAHAP FORMAL (LEBIH DARI 11 TAHUN)

Konsep konservasi

menyelesaikan masalah

memberikan alasan

Berpikir reflektif

Berpikir kombinatorik

Berpikir proporsional

Berpikir hipotetik-deduktif