カテゴリー 全て - pendidikan - nilai - kognitif - evaluasi

によって Harundya Naresh R 2年前.

161

Harundya Naresh_22504241009

Pendidikan keluarga menurut Ki Hajar Dewantara memiliki relevansi yang kuat dengan pendidikan Islam. Pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk nilai-nilai tinggi dalam diri anak didik melalui proses latihan dan pengembangan kemampuan berpikir yang progresif.

Harundya Naresh_22504241009

PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT KI HAJAR DEWANTARA DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM. . NAMA: Harundya Naresh R................. NIM: 22504241009

Tujuan Pendidikan Islam

Anak didik tetap berada dalam suasana aman dan bebas yang dikenal dengan aliran rekonstruksionisme.
Menghendaki agar anak didik dapat dibangkitkan kemampuannya secara konstruktif menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan masyarakat karena adanya pengaruh dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jika yang dikehendaki adalah pendidikan nilai yang tinggi, maka pendidikan pembawa nilai yang ada di luar jiwa anak didik, sehingga ia perlu dilatih agar mempunyai kemampuan yang tinggi. Aliran ini dikenal dengan essensialisme.
pendidikan bersifat progresif, maka tujuannya harus diartikan sebagai rekonstruksi pengalaman. Dalam hal ini, pendidikan bukan sekedar menyampaikan pengetahuan kepada anak didik, tetapi juga melatih kemampuan berpikir dan memberikan stimulan, sehingga mampu berbuat sesuai dengan intelegen dan tuntutan lingkungan. Aliran ini dikenal dengan progresivisme.

Sumber dan Dasar Pendidkan Islam

Mashalahat al-mursalat dan Uruf
Mashalahat al-Mursalah dan Uruf secara harfiah berarti kemasalahan umta. Adapun dalam arti yang lazim digunakan yaitu undang-undang, peratruan atau hukum yang tidak disebutkan secara tegas dalam al-Qur'an namun dipandang perlu diadakan demi kemaslahatan umat. Adanya surat nikah misalnya, walaupun tidak disebutkan secara tegas dalam al-nash (al-Qur'an dan as-Sunnah) namun surat nikah tesebut diperlukan, agar menjadi bukti yang sah dan mendapakan perlindungan hukum atas pernikahannya. Selanjutnya al-uruf secara harfiah sesuatu yang sudah dibiasakan dan dipandang baik untuk dilaksanakan, secara terminologi al'uruf adalah kebiasaan masyarakat, baik berupa perkataan, perbuatan maupun kesepakatan yang dilakukan secara terus menerus.
Sejarah Islam
Pendidikan sebagai sebuah praktik pada hakikatnya merupakan peristiwa sejarah, karena praktik pendidikan tersebut terekam dalam tulisan yang selanjutnya dapat dipelajari oleh generasi leanjutnya. Di dalam sejarah terdapat infomasi tentang kemajuan dan kemunduran pendidikan di masa lalu.
Ijtihad
Ijtihad merupakan istilah para fuqaha, yakni berpikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuwan syari'at islam untuk menetapkan atau menentukan sesuatu hukum syariat islam. Ijtihad dalam hal ini meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan, tetapi tetap berpedoman pada Al-Qur'an dan Sunnah.
As-Sunnah
As-sunnah didefenisikan sebagai sesuatu yang didapatkan dari Nabi Muhammad SAW yang terdiri dari ucapan, perbuatan, persetujuan, sifat fisik atau budi, atau biografi, baik pada masa sebelum kenabian ataupun sesudahnya. Didalam dunia pendidikan.
Al-Quran
Al-Qur‟an merupakan sumber pertama dan yang paling utama pendidikan islam. Al-Qur‟an memiliki konsep pendidikan yang utuh, hanya saja tidak mudah untuk diungkap secara keseluruhannya karena luas dan mendalamnya pembahasan itu di dalam al-Qur‟an disamping juga keterbatasan kemampuan manusia untuk memahami keseluruhannya dengan sempurna.

Pendidikan Islam

Pendidikan merupakan suatu proses penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien.84 Pendidikan lebih daripada sekedar pengajaran; yang terakhir ini dapat dikatakan sebagai “suatu proses transfer ilmu belaka, bukan transfer nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya”.
Muhammad Munir Mursyi. Pendidikan Islam adalah pendidikan fitrah manusia, karena Islam adalah agama fitrah, maka segala perintah, larangan dan kepatuhannya dapat mengantarkan mengetahui fitrah ini.
Omar Mohammad Al-Toumy. Pendidikan Islam adalah usaha mengubah tingkah laku dalam kehidupan, baik individu atau bermasyarakat serta berinteraksi dengan alam sekitar melalui proses kependidikan berlandaskan Islam.
Muhammad Fadlil Al-Jamali. Pendidikan Islam adalah proses yang mengarahkan manusia kepada kehidupan yang mengangkat derajat kemanusiaannya sesuai dengana wa kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajarnya.

Evaluasi Pendidikan Islam

Tiga sasaran pokok evaluasi
Segi-segi yang menyangkut proses belajar-mengajar dan mengajar itu sendiri, yaitu bahwa proses belajar-mengajar perlu diberi penilaian secara obyektif dari guru. Sebab baik tidaknya proses belajar-mengajar akan menentukan baik tidaknya hasil belajar yang dicapai oleh murid.
Segi pendidikan, artinya penguasaan materi pelajaran yang diberikan oleh guru dalam proses belajar-mengajar.
Sasaran tingkah laku, artinya segi-segi yang menyangkut sikap, minat, perhatian, keterampilan murid sebagai akibat dari proses belajar mengajar.
evaluasi pendidikan lebih diarahkan pada upaya untuk mengetahui dengan jelas dan obyektif terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh suatu lembaga pendidikan. Dalam kaitannya dengan evaluasi pendidikan Islam telah menggariskan tolak ukur yang serasi dengan tujuan pendidikan Islam. Oleh karena itu dalam pendidkkan Islam evaluasi lebih ditekankan pada penguasaan sikap (aspek afektif) ketimbang pengetahuan (aspek kognitif).

Kurikulum Pendidikan Islam

Kurikulum yang disusun selalu disesuaikan dengan minat dan bakat anak didik.
Bersikap menyeluruh dalam menata seluruh mata pelajaran yang diperlukan anak didik.
Bersikap seimbang diantara berbagai ilmu yang dikandung dalam kurikulum yang akan digunakan
Meluas cakupannya dan menyeluruh kandungannya.
Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan tujuannya dan kandungan-kandungan, metode-metode, alat-alat, dan tekniknya bercorak agama.

Asas Pendidikan Islam

Psikologi
Hubungan psikologi dengan pendidikan yaitu bagaimana budaya, keterampilan, dan nilai-nilai masyarakat dipelajari, dari generasi tua hingga generasi muda agara identitas masyarakat terpelihara. Dengan adanya psikologi maka pendidik akan tahu bagaimana sifat-sifat dan perilaku peserta didik sehingga mampu menyampaikan materi dengan baik dan disesuaikan dengan perkembangan peserta didik.
Politik
Salah satu aspek politik yaitu ideologi. Ideologi inilah yang ingin diterapkan disuatu negara melalui pendidikan, tetapi pelaksanaanya harus mempertimbangkan aspek-aspek administratif supaya bisa berkembang dengan baik. Sebenarnya asas ini sangat berkaitan dengan sistem pendidikan. Karena jika sistem pendidikan berubah, maka administrasinya pun ikut berubah.
Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, yang sangat relevan dengan pendidikan biasanya adalah hal-hal yang berkaitan dengan investmen dan hasilnya. Artinya, kalau modal yang ditanam sekian maka akan mengharapkan keuntungan dari hal itu. Negara-negara industri memerlukan waktu lebih banyak untuk belajar, ini artinya lebih banyak investasi dalam pendidikan. Sedangkan dinegara tertentu waktu belajar lebih sedikit dan tentunya budgetnya juga lebih sedikit. Hasil dari pendidikan tidak harus selalu bersifat uang, tetapi hal-hal yang tidak bersifat benda seperti status, kesempatan, maupun penghargaan.
Sosiologis
Pendidikan merupakan salah satu bentuk interaksi antar manusia. Aspek-aspek sosial pendidikan dapat digambarkan dengan memandang ketergantungan antara individu yang satu dengan yang lainnya.
Historis
Sejarah dianggap sebagai salah satu faktor budaya yang paling penting yang mempengaruhi filsafat pendidikan, misalnya kepribadian nasional yang menjadi dasar filsafat pendidikan di berbagai masyarakat yang menjadi dasar filsafat pendidikan. Karena dengan mengetahui sejarah maka kita dapat belajar lebih banyak bagaimana kita harus mempersalahkannya sehingga kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dengan kesalahan yang pernah di lakukan oleh nenek moyang terdahulu sehingga menjadikan seseorang itu lebih baik.
Filosofis
Asas filosofis dalam pendidikan mengandung dua hal, yaitu filsafat dan tujuan pendidikan. Filsafat menentukan dasar dan tujuan hidup yang akan dijadikan sebagai dasar dan tujuan pendidikan yang akan dilaksanakan oleh manusia dan pada tahap selanjutnya akan mencerminkan sikap dan tingkah laku manusia dalam kehidupannya. Hal ini menjadi mungkin karena filsafat mengandung ide-ide, cita-cita, dan sistem nilai perlu dipertahankan demi mempertahankan hidup masyarakat atau bangsa dan inilah yang ikut mewarnai sistem dan tujuan pendidikan yang dijalankan oleh manusia.