カテゴリー 全て - kinerja - kebutuhan - teori - tujuan

によって fefri perrianty 3年前.

326

PENGEMBANGAN SCAFFOLDING PADA MODEL PJBL DENGAN PENDEKATAN STEM BERBASIS MOBILE LEARNING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

Pendekatan pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dengan integrasi STEM dan mobile learning bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains. Melalui analisis sasaran, penentuan kebutuhan, dan penilaian kinerja, strategi ini menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kreatif.

PENGEMBANGAN SCAFFOLDING PADA MODEL PJBL DENGAN PENDEKATAN STEM BERBASIS MOBILE LEARNING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

SOLUSI

PENDEKATAN STEM
SINTAK

PERMASALAHAN

FASILITAS ALAT DAN BAHAN
MATERI
PESERTA DIDIK

TEORI PENDUKUNG

PENELITIAN YANG RELEVAN
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME
JOHN DEWEY

MODEL PROYEK

AUSUBELL

ANALISIS KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

MEMILIH MATERI YANG SESUAI

TUJUAN PEMBELAJARAN

VYGOSKY

SCAFFOLDING

SSSS

JEROME BRUNER

MENGUJI RELEVANSI

MEMPEROLEH INFORMASI BARU

TRANSFORMASI INFORMASI

JEAN PIAGET

TAHAPAN PERKEMBANGAN

Desain Pembelajaran Morrison and Kemp

Mengenali kebutuhan untuk pembelajaran

Analisis peserta didik dan lingkungan
Urutan Pembelajaran

Desain Penyampaian Pesan

kesesuaian konten

Mengembangkan Bahan Ajar

Mengembangkan Pembelajaran

Instrumen Evaluasi

Proses yang Sedang Berlangsung (dievaluasi)

Evaluasi formatif dan revisi desain

Kualitas Teknis

Kemenarikan/Motivasi Peserta didik

Kualitas Isi/Konten

Dampak Pembelajaran

Layanan pendukung ukuran dan ruang lingkup proyek

Perencanaan dan manajemen proyek

validasi isi

standar kelayakan bahasa

standar kelayakan isi

validasi produk

efisiensi

kedekatan

general

kualitas lingkungan

kelengkapan

otonomi

dampak

interoperabilitas

kualitas struktut

isyarat-isyarat yang tepat

konsistensi

pembelajaran lebih konkret

Subtopic

langkah pembelajaran yang tepat

koherensi teks

susunan teks harus tepat

Strategi Pembelajaran

familiarity

tahap perkembangan

minat

tingkat kesulitan

kemampuan awal

Analisis lingkungan

transfer context

instructional context

orienting context

analisis peserta didik

gaya belajar

karakteristik modal

karakteristik umum

Penentuan Pertanyaan Mendasar

Mendesain Perencanaan Proyek

Menyusun Jadwal
Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek

Menguji Hasil

Mengevaluasi Pengalaman

Analisis Sasaran

Buat peringkat terakhir

Perbaiki kembali tujuan

Tujuan peringkat

Sempurnakan tujuan

Menentukan tujuan

Identifikasi tujuan

Penilaian kebutuhan

memberikan data dasar
menetapkan prioritas
mengidentifikasi kebutuhan kritis
Identifikasi kebutuhan yang relevan
Penilaian kinerja

PENGEMBANGAN SCAFFOLDING PADA MODEL PJBL DENGAN PENDEKATAN STEM BERBASIS MOBILE LEARNING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

KAJIAN PUSTAKA

MATERI KIMIA
MAKROSKOPIS

SUB MIKROSKOPIS

SIMBOLIK

MOBILE LEARNING
PRINSIP RICHARD MAYER

PRINSIP KOHERENSI

PRINSIP REDUDANSI

MENERAPKAN KONSEP

PRINSIP KETERDEKATAN WAKTU

PRINSIP SEGMENTASI

PRINSIP PRA PELATIHAN

PRINSIP MODALITAS

PRINSIP PERSONALITAS

PRINSIP SUARA

PRINSIP MULTIMEDIA

PRINSIP GAMBAR

PRINSIP KEDEKATAN RUANG

STEM
SCIENCE

TECHNOLOGY

ENGINEERING

MATHEMATIC

KONSTRUKTIVISME
TEORI JOHN DEWEY

MODEL PJBL

SINTAK PJBL

KELEBIHAN

KETERAMPILAN PROSES SAINS

MENGAJUKAN PERTANYAKAN

MENGELOMPOKKAN

KOMUNIKASI

MERAMALKAN

MENAFSIRKAN PENGAMATAN

MENGAMATI

MENGGUNAKAN ALAT DAN ALAT

MERENCANAKAN PENELITIAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

SIKAP SAINS

KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF

TEORI VYGOTSKY

scaffolding

TEKNIK

VERBAL

PROSEDURAL

INSTRUKSIONAL

Questioning

Prompting

Cueing

Explaining

ZPD

TANPA BANTUAN ORANG LAIN

BANTUAN ORANG LAIN

TIDAK ADA TANGGAPAN

PENILAIAN DINAMIS

RESPON

HASIL INTERVENSI

PEMAHAMAN

TEORI JEAN PIAGET

TAHAP PERKEMBANGAN

SENSORIK MOTORIK (0-2 TAHUN)

PRA-OPERASIONAL (2-7 TAHUN)

TAHAP KONKRET (7-11 TAHUN)

TAHAP FORMAL (LEBIH DARI 11 TAHUN)

Konsep konservasi

menyelesaikan masalah

memberikan alasan

Berpikir reflektif

Berpikir kombinatorik

Berpikir proporsional

Berpikir hipotetik-deduktif