Kategorier: Alla - organ - reproduksi

av Alvianto Dwiansyah Adiputra för 3 årar sedan

197

Free mind map

Sistem reproduksi manusia terdiri dari berbagai organ dengan fungsi spesifik yang penting untuk kelangsungan hidup dan perkembangan. Pada pria, organ reproduksi termasuk testis, epididimis, vas deferens, dan penis, yang berperan dalam produksi dan pengiriman sperma.

Free mind map

Question Based Learning 5

Sistem Reproduksi

Mekanisme umpan balik negatif hormon-hormon seks
● Sekresi testosteron diatur oleh stimulasi LH terhadap sel Leydig, dan testosteron menghambat sekresi LH melalui mekanisme umpan balik negatif. ● Sel Leydig bertindak dengan cara umpan balik negatif untuk menghambat sekresi LH dalam dua cara. Efek umpan balik negatif utama dari testosteron adalah untuk mengurangi pelepasan GnRH dengan bekerja pada hipotalamus, sehingga secara tidak langsung mengurangi pelepasan FSH dan Lh oleh kelenjar hipofisis anterior. ● Tubulus seminiferus juga mengandung sel Sertoli, yang melindungi, memelihara, dan memperkuat melalui perkembangan sel germinal. Sel sertoli juga mensekresi inhibin, suatu hormon yang menghambat sekresi FSH dan melengkapi umpan balik negatif.
Organ reproduksi pria
Tampak Lateral
Tampak Anterior
Organ reproduksi wanita beserta fungsinya
Klitoris

suatu struktur erotik kecil, punya jaringan serupa dengan di penis) , dapat terlihat dan terletak di ujung anterior lipatan labia minora

Labia Minor dan Mayor

Dua pasangan lipatan kulit. Minor lebih kecil untuk saluran urin, Mayor lebih menonjol tempat tumbuh rambut dan melindungi kelamin

Lubang vagina

terletak di daerah perineum (antara lubang uretra di anterior dan lubang anus di posterior) dan ditutupi secara parsial oleh suatu membran tipis, himen, yang biasanya mengalami robekan fisik oleh hubungan seks pertama

Kanalis servikalis

Jalur bagi sperma untuk mencapai tempat pembuahan di oviduktus melalui uterus dan mengalami pelebaran hebat sewaktu persalinan (saluran bagi pengeluaran bayi dari uterus)

Serviks

Bagian terbawah uterus yang menonjol ke dalam vagina dan mengandung satu pembukaan kecil, kanalis servikalis yang menghasilkan lendir/mukus untuk membantu penyaluran sperma ke rahim

Vagina

saluran yang mengandung otot dan dapat teregang yang menghubungkan uterus dengan lingkungan eksterna. Sebagai jalan lahir dan tempat keluar darah menstruasi

Uterus

Berongga dan berdinding tebal, memelihara janin selama masa perkembangannya dan mengeluarkannya pada akhir kehamilan.

Tuba Fallofi

Berkaitan erat dengan kedua ovarium, mengambil ovum saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan berfungsi sebagai tempat fertilisasi

Ovarium

Berukuran sebesar biji kenari untuk menghasilkan sel telur dan hormon estrogen dan progesteron

Proses Oogenesis dan siklus menstruasi
Siklus Menstruasi
Proses Oogenesis
Proses Spermatogenesis
Mekanisme proses
Dasar prosesnya

● Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma. ● Spermatogenesis mulai saat pubertas dan berakhir saat seseorang berusia sekitar 70 tahun. ● Spermatogenesis adalah proses yang berkelanjutan/terus-menerus. ● Spermatogenesis melibatkan 3 proses terintegrasi : 1. Mitosis 2. Meiosis 3. Spermiogenesis ● Semua tahap meiosis dapat diamati dalam tubulus seminiferus

Sistem Endokrin

Aksis Hipotalamus - Hipofisis - organ endokrin dan contohnya
Contoh : Hipotalamus - Hipofisis - Adrenal

Hormon ACTH akan memasuki sirkulasi darah dan akan merangsang sekresi glukokortikoid oleh adrenal (pada manusia kortisol). Saat kortisol meningkat, akan terjadi negative feedback (menghambat sekresi ACTH dan CRF)

Stress akan merangsang paraventricular nucleus (PVN) pada hipothalamus mensekresikan 2 neurohormon yaitu vassopresin dan CRH (Corticotropin releasing hormone). Kedua hormon ini akan memasuki hipofisis anterior melalui portal hipofisial dan akan merangsang sekresi ACTH (Adenocorticotropic hormone).

Sekresi setiap hormon hipofisis anterior dirangsang atau dihambat oleh satu atau lebih dari tujuh hormon hipofisiotropik hipotalamus (tropik artinya "merawat"). Hormon-hormon ini diberi nama hormon pelepas (releasing hormone) atau hormon penghambat (inhibiting hormone) bergantung pada kerjanya. Efek primer hormon terlihat dari nama yang disandangnya. Contoh : thyrotropinreleasing hormone (TRH) = merangsang pengeluaran TSH (alias tirotropin) dari hipofisis anterior, sementara prolactin-inhibiting hormone (PIH), yaitu dopamin menghambat pelepasan prolaktin dari hipofisis anterior.
Organ penyusun dan hormon yang dihasilkan
Organ beserta hormon yang dihasilkan

1. Hipotalamus: TRH, CRH, GHRH, GHIH, GnRH, dan PIF 2. Pituitari anterior: GH, TSH, ACTH, Prolaktin, FSH, LH, 3. Pituitary posterior: ADH, Oksitosin 4. Tiroid: Tiroksin (T4) dan Triodotironin (T3), serta calcitonin 5. Korteks adrenal: Kortisol dan Aldosteron 6. Medula adrenal: Norepinefrin dan Epinefrin 7. Pankreas: Insulin (sel alfa) dan Glukagon (sel beta) 8. Paratiroid: PTH 9. Testis: Testosteron 10. Ovarium: Estrogen dan Progesteron 11. Plasenta: Human Chorionic Gonadotropin, Human Somatommotropin 12. Ginjal: Renin, 1,25-dihydrocycholecalciferol, dan erythropoietin 13. Jantung: ANP 14. Lambung: Gastrin 15. Usus halus: Sekretin, CCK 16. Adiposit: Leptin

Anatomi organ sistem endokrin
Klasifikasi Hormon Berdasarkan Struktur Kimia dan Pengaruhnya terhadap Fungsi Hormon tersebut.
Amine

Hormon dengan struktur kimia amine akan memasuki aliran darah kemudian akan bergabung dengan protein plasma terutama pada globulin yang secara perlahan akan melepaskan hormon ke sel target.

Polipeptida

hormon dengan jenis ini akan disekresi dengan cara eksositosis dan pada hormon dengan struktur kimia ini merupakan water soluble sehingga mudah untuk masuk ke circulatory system untuk disampaikan ke sel target.

Steroid

Steroid memiliki struktur kimia yang hampir sama dengan kolesterol sehingga mereka merupakan lipid soluble mereka akan dapat langsung berdifusi ke sel membran kemudian ke cairan interstitial dan masuk ke dalam darah

Ginjal dan Keseimbangan Cairan Tubuh

Keseimbangan elektrolit dan mekanisme pengendaliannya
Elektrolit adalah substansi inorganik yang berdisosiasi dengan ion di dalam suatu larutan elektrolit ini termasuk sodium potassium magnesium kalsium bikarbonat fosfat dan klorida. Keseimbangan elektrolit adalah keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan elektrolitnya karena keseimbangan elektrolit dengan air sulit untuk dicapai sehingga tubuh akan melakukan ekskresi air atau ion saat mengeluarkan urin.
Distribusi cairan tubuh serta komposisinya pada berbagai kompartemen cairan tubuh
Berat badan total berdasarkan jenis kelamin

Perempuan

45% padatan dan 55% cairan

Laki-laki

40% padatan dan 60% cairan

Kompartemen utama

Cairanekstraseluler (CES), 1/3 dari cairan tubuh manusia

Cairan intraseluler CIS, 2/3 dari cairan tubuh manusia

Bagian-bagian sistem kemih dan fungsinya
Ginjal

Uretra

Mengeluarkan urin dari tubuh

Kandung kemih

Menyimpan urin dan mengeluarkannya ke dalam uretra

Ureter

Mengangkat urin dari ginjal ke kandung kemih

Mengatur volume dan komposisi darah membantu mengatur tekanan darah pH dan kadar glukosa

Proses pembentukan urin
Sekresi/Augmentasi

Dilakukan di tubulus distal dengan menambahkan zat-zat limbah ion berlebih dari darah ke urin

Reabsorpsi

Zat-zat yang masih dibutuhkan di dalam tubuh akan di absorpsi kembali oleh tubuh tepatnya oleh tubulus kontortus proximal sekitar 99% air akan diserap dan glukosa, asam amino, dan urea juga akan diserap oleh tubulus K. proximal

Filtrasi

Terjadi di glomerolus plasma darah dan zat terlarut yang lebih kecil akan di filtrasi dan masuk ke kapsula Bowman.

Keseimbangan air dan mekanisme pengendaliannya
Mekanisme

Pusat-pusat kontrol hipotalamus yang mengatur sekresi vasopresin pengeluaran urine dan rasa haus (minum) bekerja secara terpadu. Sekresi vasopresin dan rasa haus dirangsang oleh defisit H2O bebas dan ditekan oleh kelebihan H2O bebas. Karena itu keadaan yang mendorong terjadinya penurunan pengeluaran urine untuk menghemat H2O tubuh juga menimbulkan rasa haus untuk mengganti H2O tubuh.

Volume ECF & Teknanan darah rendah jantung memberikan respon ke hipotalamus (rendahnya plasma) Peningkatan sekresi vasopresin terjadinya vasokontriksi (penyempitan pembuluh darah urin yang keluar sedikit).

Faktor yang diatur

Osmolaritas CES

Volume CES

Pengertian

Keadaan tubuh mempertahankan keseimbangan air pada cairan intra-ekstrasel agar homeostasis dapat dipertahankan.

Cara tubuh mempertahankan pH darah
Kontrol pH oleh sistem respirasi

H+ yang turun di arteri akan melambatkan respirasi karena CO2 yang diproduksi lebih cepat berdifusi ke darah dari pada pengeluarannya

Peningkatan kekuatan respirasi distimulasi oleh peningkatan H+ di arteri akibat kausanon-respiratorik.

Kontrol pH oleh ginjal
Sistem dapar kimiawi

Terdiri dari sepasang bahan yang terlibat dalam suatu reaksi reversibel satu bahan yang dapat menghasilkan H+ sewaktu H+ mulai turun dan bahan lain yang dapat mengikat H+ bebas karenanya mengeluarkannya dari larutan ketika H+ mulai meningkat. Contoh sistem penyangga asam karbonat-bikarbonat.