Kategorier: Alla

av cak nesya för 4 årar sedan

579

KAIDAH PENULISAN KATA

Panduan ini menjelaskan aturan penulisan kata dalam bahasa Indonesia, mencakup berbagai aspek seperti gabungan kata, pemenggalan suku kata, penggunaan angka dan bilangan, serta kata dasar.

KAIDAH PENULISAN KATA

KAIDAH PENULISAN KATA

This ancient civilization of Northeastern Africa is one of the most spectacular of the ancient world. Find out more about the people of Ancient Egypt, their gods and goddesses, magical land and daily life.

ANGKA DAN BILANGAN Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angka dipakai sebagai lamabng bilangan atau nomor. Didalam tulisan lazim digunakan angka arab maupun romawi. Angka arab 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9 Angka romawi I,II,III,IV,V,VI,VII,VIII,IX,X, L(50), C(100), D(500), M(1000), V(5000)

PARTIKEL

1. partikel -lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya : Berapakah kurs rupiah hari ini ? Apatah gunanya kebijakan fiskal ? 2.Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya : Apa pun masalahnya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana. Hendak pulang tengah malam pun sudah ada kendaraan. 3. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya : Mereka masuk ke dalam ruang satu per satu. Harga kain itu Rp 50.000,00 per helai

Gabungan kata merupakan suatu penggabungan antara satu kata dengan kata lainnya

1. Unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah. Misalnya : kerja sama, duta besar, kambing hitam 2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan. Misalnya : anak-istri Ali ibu-bapak kami buku-sejarah baru 3. Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai. Misalnya : acapkali barangkali daripada

BENTUK ULANG Kata ulang adalah bentuk kata yang diperoleh melalui proses reduplikasi atau pengulangan, baik secara keseluruhan, sebagian, maupun perubahan. ... Pengulangan dapat dilakukan terhadap kata dasar, kata berimbuhan, maupun kata gabung

1. Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antara unsur-unsurnya. Misalnya : Rata-rata, tukar-menukar, Pinjam-meminjam, terus-menerus ,Saham-saham, serba-serbi 2. Awalan adan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang. Misalnya : merata-ratakan ,perundang-undangan melambai-lambaikan, dibesar-besarkan ,memata-matai

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya : Surat itu dikembalikan kepada si pengirim Toko itu memberikan hadiah kepada si pembeli sang suami sebuah laptop Siti mematuhi nasehat sang kakak

Main topic

Kata ganti ku- dan kau- ku- mu- dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya :Buku ini boleh kaubaca Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaann

SINGKATAN DAN AKRONIM Singkatan adalah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Akronim ialah singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah kata.

a. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik di belakang tiap-tiap singkatan itu. Misalnya : A.H. Nasution Abdul Haris Nasution H. Hamid Haji Hamid b. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya : LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

SUKU KATA

Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut: a. Jika di tengah kata ada huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu. Misalnya :ju-al, li-ku-i-di-tas, e-fi-si-en, b. Huruf diftong ai, au dan oi tidak dipenggal. Misalnya : pan-dai, au-la, sau-da-ra, am-boi c. Jika di tengah kata dasar ada huruf konsonan (termasuk gabungan huruf konsonan) di anatara dua buah huruf vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu. Misalnya :bu-sur, mo-dal, va-ri-a-bel, de-ngan, ve-to, pa-jak, mu-ta-khir, mu-sya-wa-rah.

KATA TURUNAN kata turunan adalah kata dasar yang mendapat imbuhan, baik berupa awalan, sisipan atau akhiran, maupun gabungan kata

a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya. Misalnya: membeli , diproduksi ,perdagangan. b.Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia. Misalnya: mem-PHK-kan, di-PTU-kan, di-upgrade, me-recall c. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya: bertepuk tangan, garis bawahi

KATA DASAR Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan

Ancient Egyptian Farming


One of the reasons for which this civilization was so successful was the fact that they used farming to produce their own food and cloth. The farmers grew their crops along the bank of the River Nile.

MISALNYA
> Buku itu sangat menarik. > Ibu sangat mengharapkan keberhasilanmu. > Kantor pajak penuh sesak. > Dia bertemu dengan kawannya di kantor pos.