af Wilson Marpaung 12 måneder siden
119
Mere som dette
Bab 5 Perilaku Organisasi
Stres dan Kejenuhan Kerja
Peningkatan kinerja membuat stres dan jenuh
Kejenuhan kerja adalah suatu reaksi psikologis atas stres dan ketidaknyamanan yang dialami oleh pegawai dimana ia mengurangi keterlibatannya di dalam mengemban pekerjaan sehingga apa yang dilakukan oleh pegawai tersebut dalam bekerja menjadi tidak optimal.
Wujud reaksi tersebut dapat berupa kelelahan fisik (physical exhaution), kelelahan emosional (emotional exhaution) dan kelelahan mental (mental exhaution).
mengacu pada aspek fisik, psikologi, sosial, atau organisasi
tuntutan pekerjaan yang menjadi pemicu terjadinya kelelahan secara psikologis (psychological stressor)
keseluruhan nilai yang dianut masyarakat umum berkaitan dengan profesi pelayanan sosial
b. Faktor kepribadian.
merupakan sebuah karakteristik psikologi yang
dimiliki individu yang bersifat menetap sehingga dapat membedakan satu individu dengan individu lainnya
a. Faktor demografik
Faktor demografik terdiri dari beberapa bagian seperti jenis kelamin, usia, status perkawinan.
f. Nilai (values)
e. Keadilan (fairness)
d. Komunitas (community)
c. Penghargaan (reward)
b. Kontrol (control)
a. Beban kerja (workload)
d. Pendidikan
c. Status pernikahan.
b. Usia.
a. Jenis kelamin
b. Konflik peran.
a. Interaksi dengan publik.
c. Kepribadian dari sifat individu
b. Masalah ekonomi
a. Masalah keluarga
f. Tahap hidup organisasi
e. Kepemimpinan organisasi
d. Struktur organisasi
c. Tuntutan hubungan antarpribadi
b. Tuntutan peran
a. Tuntutan tugas
c. Ketidakpastian teknologi
b. Ketidakpastian politik
a. Ketidakpastian ekonomi
b. Stres bersumber dari organisasi
e) Pengaruh pimpinan
d) Teknologi.
c) Teritorial organisasi.
b) Struktur organisasi
a) Iklim organisasi.
a. Stres bersumber dari kelompok
c) Konflik intra dan inter kelompok
(b). Intergroup conflict.
(a). Intragroup conflict
b) Tidak adanya dukungan memadai (group support)
a) Hilangnya kekompakan kelompok (lack of cohesiveness)
e. Kesempatan untuk pengembangan karir (career develompment)
d. Tanggung jawab terhadap orang lain (responsibility for people)
c. Beban kerja yang berlebihan (work oveload)
b. Peran yang rancu atau tidak jelas (role ambiguity)
a. Konflik peran (role conflict).
Kondisi tegang yang mempengaruhi emosi, proses berfikir, dan kinerja pegawai
Stres kerja adalah ketidakseimbangan antara kemampuan fisik dan psikis dalam mengemban pekerjaan yang diberikan oleh organisasi sehingga mempengaruhi berbagai aspek yang berkenaan dengan aspek emosi, berpikir, bertindak, dan lainnya dari individu pegawai
Organisasional
Produktivitas kerja menurun/rendah, terasing dari mitra kerja, ketidakpuasan kerja, menurunnya keikatan kerja dan
loyalitas terhadap instansi.
Kesehatan
Sakit kepala dan migrain, mimpi buruk, sulit tidur, gangguan
psikosomatis.
Fisiologis
Kecanduan glukosa darah meninggi, denyut jantung dan
tekanan darah meningkat, mulut kering, berkeringat, bola
mata melebar dan tubuh panas dingin.
Kognitif
Ketidakmampuan mengambil keputusan yang sehat, daya
konsentrasi menurun, kurang perhatian/rentang perhatian
pendek, sangat peka terhadap kritik/kecaman dan hambatan mental.
Perilaku
Akibat stres yang berdampak pada perilaku pekerja dalam
bekerja di antaranya peledakan emosi dan perilaku impulsif.
Subjektif
Kekhawatiran/kegelisahan, kelesuan, kebosanan, depresi,
keletihan, frustrasi, kehilangan kesabaran, perasaan terkucil
dan merasa kesepian.
Meningkatnya motivasi, terangsang untuk bekerja lebih giat lagi, atau mendapat inspirasi untuk hidup lebih baik lagi
respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat,
negatif, dan destruktif (bersifat merusak).
respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif,
dan konstruktif (bersifat membangun)