Kategorier: Alla - konflik - kinerja - teknologi - kepribadian

av Wilson Marpaung för 12 månader sedan

119

Stres dan Kejenuhan Kerja

Stres kerja dan kejenuhan merupakan dua masalah utama yang sering dialami oleh karyawan akibat beban dan tekanan dalam pekerjaan. Stres kerja dapat memanifestasikan diri dalam gejala psikologis, fisiologis, dan perilaku.

Stres dan

Kejenuhan Kerja

Stres dan Kejenuhan Kerja

Bab 5 Perilaku Organisasi

Stres dan Kejenuhan Kerja

Peningkatan kinerja membuat stres dan jenuh


Gejala Kejenuhan Kerja

Penurunan Kinerja
Tegang
Depresi
Frustasi
Emosi Negatif

Kejenuhan Kerja

Kejenuhan kerja adalah suatu reaksi psikologis atas stres dan ketidaknyamanan yang dialami oleh pegawai dimana ia mengurangi keterlibatannya di dalam mengemban pekerjaan sehingga apa yang dilakukan oleh pegawai tersebut dalam bekerja menjadi tidak optimal.

Wujud reaksi tersebut dapat berupa kelelahan fisik (physical exhaution), kelelahan emosional (emotional exhaution) dan kelelahan mental (mental exhaution).



Whitebead, Weiss dan Tappen (2010)
Ketidakseimbangan hidup
Teknologi
Konflik tuntutan kerja
Pekerjaan terkait pelayanan manusia
Kondisi kerja
Personal
Maslach dan Leiter (2001)
6. Nilai konflik
5. Tidak adanya kejujuran/keadilan
4. Perselisihan antar komunitas
3. Ketidakcukupan upah
2. Kekurangan kontrol
1. Beban kerja.
Bakker et al. (2001)
2. Job resources

mengacu pada aspek fisik, psikologi, sosial, atau organisasi



1. Job demands

tuntutan pekerjaan yang menjadi pemicu terjadinya kelelahan secara psikologis (psychological stressor)



Maslach dan Leiter (2001)
4. Faktor sosial budaya

keseluruhan nilai yang dianut masyarakat umum berkaitan dengan profesi pelayanan sosial



3. Faktor individu.

b. Faktor kepribadian.

merupakan sebuah karakteristik psikologi yang

dimiliki individu yang bersifat menetap sehingga dapat membedakan satu individu dengan individu lainnya



a. Faktor demografik

Faktor demografik terdiri dari beberapa bagian seperti jenis kelamin, usia, status perkawinan.



2. Faktor Lingkungan Kerja.

f. Nilai (values)

e. Keadilan (fairness)

d. Komunitas (community)

c. Penghargaan (reward)

b. Kontrol (control)

a. Beban kerja (workload)

1. Faktor Keterlibatan dengan Penerima Pelayanan
Penyebab (Caputo -1991)
2. Penyebab individu

d. Pendidikan

c. Status pernikahan.

b. Usia.

a. Jenis kelamin

1. Penyebab di lingkungan kerja

b. Konflik peran.

a. Interaksi dengan publik.

Main topic

Sumber dan Penyebab Stres Kerja

Davis dan Newstrom (2008)
8. Konflik peran.
7. Perubahan tipe pekerjaan
6. Frustrasi
5. Perbedaan nilai dengan organisasi
4. Ambiguitas peran
3. Kurang mendapat tanggungjawab yang memadai
2. Supervisor yang kurang pandai.
1. Tugas yang terlalu banyak
Robbins (2006)
3. Faktor Individu.

c. Kepribadian dari sifat individu

b. Masalah ekonomi

a. Masalah keluarga

2. Faktor organisasi.

f. Tahap hidup organisasi

e. Kepemimpinan organisasi

d. Struktur organisasi

c. Tuntutan hubungan antarpribadi

b. Tuntutan peran

a. Tuntutan tugas

1. Faktor lingkungan

c. Ketidakpastian teknologi

b. Ketidakpastian politik

a. Ketidakpastian ekonomi

Ivancevich, Konopaske, dan Matteson (2005)
3. Stres bersumber dari kelompok dan organisasi

b. Stres bersumber dari organisasi

e) Pengaruh pimpinan

d) Teknologi.

c) Teritorial organisasi.

b) Struktur organisasi

a) Iklim organisasi.

a. Stres bersumber dari kelompok

c) Konflik intra dan inter kelompok

(b). Intergroup conflict.

(a). Intragroup conflict

b) Tidak adanya dukungan memadai (group support)

a) Hilangnya kekompakan kelompok (lack of cohesiveness)

2. Tingkatan individu (individual level stressor)

e. Kesempatan untuk pengembangan karir (career develompment)

d. Tanggung jawab terhadap orang lain (responsibility for people)

c. Beban kerja yang berlebihan (work oveload)

b. Peran yang rancu atau tidak jelas (role ambiguity)

a. Konflik peran (role conflict).

1. Lingkungan fisik (phsical environment stressor)

Gejala Stres Kerja

3. Gejala perilaku
2. Gejala fisiologis
1. Gejala psikologis

Stres Kerja

Kondisi tegang yang mempengaruhi emosi, proses berfikir, dan kinerja pegawai

Stres kerja adalah ketidakseimbangan antara kemampuan fisik dan psikis dalam mengemban pekerjaan yang diberikan oleh organisasi sehingga mempengaruhi berbagai aspek yang berkenaan dengan aspek emosi, berpikir, bertindak, dan lainnya dari individu pegawai




Dampak
Negatif

Organisasional

Produktivitas kerja menurun/rendah, terasing dari mitra kerja, ketidakpuasan kerja, menurunnya keikatan kerja dan

loyalitas terhadap instansi.



Kesehatan

Sakit kepala dan migrain, mimpi buruk, sulit tidur, gangguan

psikosomatis.



Fisiologis

Kecanduan glukosa darah meninggi, denyut jantung dan

tekanan darah meningkat, mulut kering, berkeringat, bola

mata melebar dan tubuh panas dingin.



Kognitif

Ketidakmampuan mengambil keputusan yang sehat, daya

konsentrasi menurun, kurang perhatian/rentang perhatian

pendek, sangat peka terhadap kritik/kecaman dan hambatan mental.



Perilaku

Akibat stres yang berdampak pada perilaku pekerja dalam

bekerja di antaranya peledakan emosi dan perilaku impulsif.



Subjektif

Kekhawatiran/kegelisahan, kelesuan, kebosanan, depresi,

keletihan, frustrasi, kehilangan kesabaran, perasaan terkucil

dan merasa kesepian.



positif

Meningkatnya motivasi, terangsang untuk bekerja lebih giat lagi, atau mendapat inspirasi untuk hidup lebih baik lagi



Jenis
Distress

respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat,

negatif, dan destruktif (bersifat merusak).



Eustress

respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif,

dan konstruktif (bersifat membangun)