Luokat: Kaikki - agama - anak - emosi

jonka rizka adianti 5 vuotta sitten

962

PSIKOLOGI

Perkembangan moral dan agama pada anak usia 4-6 tahun melibatkan beberapa faktor kunci, termasuk sosialisasi, kognisi, dan emosi. Sosialisasi menekankan pentingnya lingkungan dalam menginternalisasi aturan dan nilai-nilai sosial.

PSIKOLOGI

MODUL 5

KEGIATAN BELAJAR 1

PERKEMBANGAN MORAL DAN AGAMA PADA ANAK USIA 4 -6 TAHUN

D.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN MORAL

4. Isu-Isu Dilema Moral
3. Contoh Tingkah Laku Moral dan perilaku Sosial
2. berinteraksi dengan sebaya
1. Penggunaan alasan

C. PERKEMBANGAN MORAL DAN PERKEMBANGAN AGAMA

2. Perkembangan Agama. Pada anak usia dini, perkembangan agama yang identik dengan pemahaman akan tuhan, bagaimana memahami mereka memahami tuhannya.
Lima tahap perkembangan agama (F. oser): tuhan dianggap kuat secara fisik, tuhan adalah pemberi keuntungan atau kebaikan. sebafai sahabat pribadi, tuhan adalah pembuat aturan-aturan hukum, dan tuhan sebagai "semangat" atau "penggerak aksi-aksi moral"
1. Perkembangan Moral Teori yang menerangkan perkembangan moral pada anak usia 4 - 6 tahun dicetuskan oleh Lawrence Kohlberg. Kohlberg mengelompokan tahapan-tahapan dalam teorinya menjadi 3 tingkatan moral: Prakonvensional, Konvensional, dan Postkonvensional.
Tingkat Konvensional. Prakonvensional: sebagian besar oleh anak-anak usia prasekolah, sebagian besar anak-anak usia sekolah dasar, dan beberapa individu usia remaja. Penalaran prakonvensional adalah bentuk hukuman moral yang paling awal, di mana individu belum disetujui atau diinterlalisasi sesuai kesepakatan masyarakat tentang benar dan salah. Penilaian individu dalam tingkat prakonvensional tentang tingkah laku yang sesuai dengan titah yang ditentukan oleh tsb.

Individu ini akan mematuhi figur yang memiliki kontrol atas penghargaan (hadiah) dan hukuman sehingga mereka tidak akan terlalu memperhatikan figur yang tidak memiliki kekuasaan atas konsekuensi-konsekuensi tsb.

Tahap 1 : Punishment-Avoidance dan Obedience. Membuat keputusan moral berdasarkan apa yang mereka pikir terbaik untuk dirinya, tanpa memperhatikan kebutuhan atau perasaan orang lain yang lebih kuasa. Tahap 2: Exchange of favors tahap ke 2 mulai mengenali bahwa orang lain juga memiliki kebutuhan sebagaimana dirinya. menurutnya "adil" adalah semua orang mendapatkan kesempatan atau jumlah yang sama, dalam hal apapun.

B.PENDEKATAN STUDI TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL

Diperkirakan dalam menelaah perkembangan moral pada individu adalah sebagai berikut:
1. Sosialisasi Faktor Lingkungan memegang peranan penting dalam perkembangan moral. Perkembangan moral adalah sesuatu proses internalisasi, di mana anak-anak menyelesaikan persetujuan dan memecahkan aturan-aturan dan nilai dalam masyarakat yang ditentukan sebagai tingkah laku yang dapat diterima.

2. Kognisi keputusan kognisi ini lebih banyak tentang pertanggungjawaban dalam perkembangan moral pada diri anak itu sendiri, bukan pada orang dewasa di sekitar anak.

3. Emosi Anak cenderung bertingkah laku sesuai norma, terutama untuk menghilangkan rasa cemas yang timbul. Emosi yang tidak menyenangkan, seperti malu, rasa bersalah, dan rasa cemas, melupakan anak untuk bertingkah laku yang tidak sesuai aturan.

A.BATASAN PERKEMBANGAN MORAL

Istilah moral atau moralitas menentukan pada sesuatu kumpulan aturan dasar yang berlaku pada umumnya mengenai benar dan salah (McDevitt & Ormrod, 2002).
Perkembangan moral adalah bagaimana individu berperilaku terhadap orang lain dalam kehidupan

Lingkungan utama yang mempengaruhi perkembangan moral individu adalah keluarga, sekolah, dan hubungan-hubungan sosial.

Tugas orang dewasa dalam membantu perkembangan moral adalah mengalihtugaskan dan memberikan pengrtian atas peraturan yang ada di pemerintahan pada anak

Tujuan utama dari pendidikan moral adalah untuk mengembangkan kesadaran akan benar dan salah atau lebih di kenal dengan hati nurani