PENURUNAN BERAT BADAN

More like this

KEGIATAN EKONOMI

by Annisa Fajrina

Konsep Diabetes Melitus

by Dina Syawalina

Providing (Contested) Global Public Goods

by Muhammad Rafi Eza Abimanyu

Perkembangan Fisik dan Psikomotorik Peserta Didik

by Henny Sartika

PENURUNAN BERAT BADAN

DIAGNOSIS BANDING

ADDISON DISEASE

Ketidakmampuan korteks adrenalis memproduksi hormon kortisol dan aldosteron. dapat disebabkan oleh insufisiensi adrenal primer seperti autoimun, infeksi dan tumor adrenal

HYPERTHYROIDSM

terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Hipertiroidisme mempercepat metabolisme tubuh

DIABETES MELLITUS TIPE 2

penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah dalam tubuh akibat resistensi insulin atau produksi insulin yang tidak adekuat

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tes TTGO

> 200 mg/dl

Tes HbA1c

> 6,5%

Tes GDP

> 126 mg/dl

FAKTOR RISIKO

1. Jenis kelamin 2. ⁠ Usia 3. ⁠ ⁠Stres 4. ⁠Merokok

CASE REVIEW

1. Perempuan berumur 40 tahun 2. Keluhan lemas dan mudah lelah saat beraktifitas sejak 1 bulan terakhir 3. Nafsu makan dirasakan meningkat 4. Pasien juga merasakan berat badan semakin menurun 5. Pasien juga mengeluh merasa kesemutan pada kedua telapak tangan

TATA LAKSANA

Non-farmakologi : Edukasi : Modifikasi gaya hidup seperti pola makan sehat, olahraga teratur, pengelolaan berat badan, dan pemantauan kadar gula darah.

Farmakologi : 1. Insulin sensitizer : Metformin 500-3000 mg/hari Tiazolidinedion -> piolitazone 15-45 mg/hari

PERSPEKTIF ISLAM

Al-A’raf:31 Artinya: Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.

PATOFISIOLOGI

Usia, genetik, gaya hidup

resistensi insulin

insulin tidak dapat bekerja pada sel

glukosa tidak masuk kedalam sel

glukosa tidak diubah menjadi energi

kekurangan energi

jaringan lemak dipecah, protein otot dipecah

BB ⬇

merasa lemas dan mudah lelah

stimulasi rasa lapar

nafsu makan ⬆

⬆ glukosa dalam darah

kadar glukosa tinggi dalam darah terus menerus

merusak saraf

kesemutan