Categories: All - bahasa - komunikasi - fungsi

by Alda Saatirah 2 years ago

788

Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki sejarah panjang dan berbagai fungsi penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia. Sebagai alat komunikasi, bahasa ini terorganisasi dalam bentuk satuan-satuan seperti kata, kelompok kata, klausa, dan kalimat yang dapat dinikmati baik secara lisan maupun tulisan.

Sejarah Bahasa Indonesia

Sejarah Bahasa Indonesia

Kongres Bahasa Indonesia Xl

Menjayakan Bahasa dan Sastra Indonesia
28 - 31 Oktober 2018

Kongres Bahasa Indonesia X

Peningkatan pengawasan penggunaan bahasa untuk menciptakan tertib berbahasa proporsional
28 - 31 Oktober 2013

Kongres Bahasa Indonesia lX

Pemakaian bahasa Indonesia yang diajarkan di sekolah adalah bentuk-bentuk pemakaian bahasa dari variasi bahasa baku
28 Oktober - 1 November 2008

Kongres Bahasa Indonesia Vlll

Pembuatan bahan ajar pelajaran Bahasa Indonesia untuk para penutur asing
14 - 17 Oktober 2003

Kongres Bahasa Indonesia Vll

Mengusulkan terbentuknya Badan Pertimbangan Bahasa
26 - 30 Oktober 1998

Kongres Bahasa Indonesia Vl

Mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Indonesia
28 Oktober - 2 November 1993

Kongres Bahasa Indonesia V

Memberikan karya besar yaitu KBBI dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
28 Oktober - 3 November 1988

Kongres Bahasa Indonesia lV

Mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
21 - 26 November 1983

Kongres Bahasa Indonesia lll

Memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun 1928 dan menetapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
28 Oktober - 2 November 1978
Jakarta

Kongres Bahasa Indonesia ll

Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai Bahasa negara
28 Oktober - 2 November 1954
Medan

Kongres Bahasa Indonesia I

Pembinaan dan pengembangan bahasa
25-28 Juni 1938
Solo

Muncul sekitar

683-686M
Prasasti berbahasa Melayu Kuno

Jambi

Pasasti Karang Brahi (688M)

Palembang

Prasasti Talang Tuo (684M)

Prasasti Kedukan Bukit (683M)

Bangka

Prasasti Kota Kapur (686M)

Kedudukan Bahasa Indonesia

Sebagai bahasa negara
Kedudukan

Bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan

Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Bahasa resmi kenegaraan

Bahasa resmi dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan.

Sebagai bahasa nasional

Alat perhubungan antar budaya dan antardaerah

Alat pemersatu perbedaan latar belakang sosial budaya

Lambang identitas nasional

Lambang kebanggaan nasional

Bahasa

Alat komunikasi yang terorganisasi dalam bentuk satuan-satuan, seperti kata, kelompok kata, klausa, dan kalimat yang menyenangkan secara lisan maupun tulisan.
Ragam

Situasi pemakaian

Ragam nonformal

Digunakan dalam situasi tidak resmi atau biasa disebut dengan bahasa gaul

Lu, gua

Ragam semiformal

Digunakan dalam kehidupan sehari-hari

Aku, kamu

Ragam formal

Digunakan dalam acara resmi

Saya, anda, beliau

Media pengantar

Ragam tulisan

Ragam bahasa yang harus memperhatikan tata dalam bahsa

Ragam lisan

Ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap

Pidato

Ceramah

Monolog

Diskusi

Orasi

Sifat

Konvensional

Sempurna

Uniiversal

Bahasa bersifat unik

Bahasa mengandung makna

Bahasa bersifat arbitrer

Bahasa berupa bunyi

Bahasa berupa wujud lambang

Bahasa merupakan sebuah sistem

Hakikat

Bersifat mengganti

Bersifat individu

Kooperatif

Sebagai alat komunikasi

Alat Kontrol sosial

Alat berintegrasi dan beradaptasi sosial

Alat mengekspresikan diri

Berasal dari

Bahasa Melayu
Dijadikan sebagai bahasa Indonesia

Faktor

Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk di gunakan sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas

Mudah diterima rakyat Indonesia

Sistem bahasa Melayu sederhana

Bahasa Melayu merupakan Lingua Franca di Indonesia

Fungsi

Bahasa resmi kerajaan

Bahasa perdagangan

Bahasa perhubungan

Bahasa kebudayaan

merupakan bahasa Austronesia

digunakan sebagai Lingua Franca, bahasa pergaulan di nusantara