Implementasi dalam keperawatan mencakup tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk mencapai tujuan perawatan yang telah ditentukan. Tindakan ini terdiri dari berbagai jenis seperti tindakan terapeutik, edukasi, observasi, dan kolaborasi.
Kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah dintetunkan untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mngukur hasil dari proses keperawatan
Jenis - jenis evaluasi
Evaluasi sumatif ( Hasil )
Evaluasi formatif ( proses)
Komponen evaluasi
Melaksanakan intervensi yang sesuai berdasarkan kesimpulan
Merangkup hasil dan membuat kesimpulan
Menganalisis dan membandingkan data terhadap kriteria dan standar
Mengumpulkan data mengenai status kesehatan klien yang baru terjadi
Menentukan kriteria, standar praktik, dan pertanyaan evaluatif
Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan. Evaluasi dalam keperawatan adalah kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan
D. Implementasi
Proses Implementasi
proses yang mengubah strategi dan rencana menjadi tindakan untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis.
Tipe-tipe Tindakan Keperawatan
Tindakan Kolaborasi
Tindakan Edukasi
Tindakan Terapeutik
Tindakan Observasi
Definisi Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan, dimana perawat melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan (Potter & Perry 1997, dalam Haryanto, 2007).
C. Perencanaan
Komponen Perencanaan
Pendokumentasian
Rencana intervensi
Kriteria hasil
Prioritas masalah
Klarifikasi Intervensi
Relasional
Psikologi
Fisiologi
Definisi Perencanaan Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan keperawatan dalam usaha membantu, meringankan, memecahkan masalah atau untuk memenuhi kebutuhan pasien (Setiadi, 2012).
B. Diagnosa
Proses penegakan diagnosa keperawatan
Perumusan diagnosa
Identifikasi
Analisis data
Indikator
Faktor resiko
Tanda & Gejala
Penyebab
Komponen Diagnosis Keperawatan
Indikator diagnosa
Masalah/ Problem
Jenis Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Positif
Promosi Kesehatan
Diagnosa Negatif
Resiko
Aktual
Klasifikasi Diaognosa Keperawatan
Lingkungan
Rasionalis
Perilaku
Psikologis
Fisiologis
Tujuan
memungkinkan perawat untuk menganalisis dan mensintesis data yang telah disimpan, selain itu diagnosis termasuk digunakan untuk mengidentifikasi masalah, faktor penyebab masalah, dan kemampuan klien untuk dapat mencegah atau memecahkan masalah.
Definisi
Diagnosis keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya, baik yang berlangsung aktual maupun potensial
A. pengkajian
Analisis Data
Membuat kesimpulan tantang
kesenjangan (masalah keperawatan)
yang ditemukan
Membandingkan dengan standart
Mengelompokkan data berdasarkan
kebutuhan bio-psiko-sosial dan
spiritual
Validasi data, teliti kembali data
yang telah terkumpul
Metode pengumpulan data
Studi Dokumentasi
Pemeriksaan fisik
Observasi
Wawancara
Sumber Data
Kepustakaan
Perawat lain
Hasil pemeriksaan diagnostik
Catatan Medis
Riwayat penyakit
Keluarga dari orang terdekat
Klien
Tipe data
Data Subjektif adalah data yang
didapatkan dari klien sebagai suatu
pendapat terhadap suatu situasi dan
kejadian.
Manfaat pengkajian
Manfaat pengkajian dalam proses keperawatan gambaran untuk perawat agar mengetahui pentingnya pengkajian dalam menegakkan diagnosa
Definisi pengkajian keperawatan
Pengkajian pengungkapan adalah langkah dasar dari seluruh proses yang dilakukan dengan tujuan mengumpulkan informasi dan data-data pasien. Supaya dapat mengidentifikasi masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan penderitaan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan. Pengkajian yang lengkap, akurat, sesuai kenyataan, data kebenaran sangat penting untuk merumuskan suatu diagnosa keterbelakangan dan dalam memberikan asuhan perkembangan sesuaidengan respon individu. Pengkajian konstruksinya merupakan tahap awal dari proses kemitraan & merupakan proses Sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi & mengidentifikasi status kesehatan klien (Iyer et.al.,1996).