por eFora Team 01 17 horas atrás
16
Mais informações
S1-22/Smart Systems
HMI/Scada
DAQ
Graph and Data Analysis
Automation
Penambahan aplikasi Precision Agriculture
Precision Agriculture Processor
Multi efora-precisionFarming
efora-smartAgriculture
Multi efora-smartFarming
Penambahan aplikasi Precision Farming
Precision Farming Processor
Penambahan aplikasi AI/ML
AI/ML Processor
Penambahan aplikasi Automation
Automation Controller
efora-farmController
eFora-garDuino yang dapat diakses secara mobile
Penambahan aplikasi Controller
efora-garDuino yang dapat diakses secara mobile
efora-agroNet
bekerja berbasis internet dengan server lokal dan/atau cloud, terdapat beberapa pilihan
efora-hmiScada
Sensor Node yang bekerja Stand Alone berbasis jaringan IoT (baik menggunakan Local atau Cloud Server) dengan plaform Arduino yang telah dilengkapi HMI Scada menggunakan perangkat mobile melalui bluetooth atau wifi
HMI Scada Mobile Programming
efora-agroIoT
Merupakan Sensor Node berbasis jaringan IoT (Local atau Cloude Server) dengan plaform Arduino bekerja secara stand alone dengan display Status dan Alarm ditampilkan pada perangkat mobile melalui bluetooth
Server
Pilihan jenis server
Cloud
Local
IoT Network
Pilihan jenis jaringan Wifi
berbasis Wemos D1 Mini
berbasis ESP 32
berbasis Arduino 33 IoT
Sensor berbasis jaringan bluetooth dengan plaform Arduino yang dapat bekerja secara stand alone dengan display Status dan Alarm ditampilkan pada perangkat mobile melalui bluetooth
Sensor Mobile Programming
Software HMI Scada untuk aplikasi mobile
Kodular
Sensor Network
Pilihan jenis hardware prosesor dan jaringan bluetooth
efora-garDuino#3
bekerja secara stand alone menggunakan platform Wemos D1 Mini dengan display ditampilkan pada perangkat mobile melalui bluetooth
Modul bluetooth
Wemos D1 Mini
efora-garDuino#2
bekerja secara stand alone menggunakan platform ESP 32 dengan display ditampilkan pada perangkat mobile melalui bluetooth
ESP32(+Bluetooth)
efora-garDuino#1
bekerja secara stand alone menggunakan platform garDuino dengan display ditampilkan pada perangkat mobile melalui bluetooth
menggunakan
Arduino Nano 33 IoT(+Bluetooth)
Status+Alarm
Notification
Display
Sound
Spectral Sensor
Rasana Rashidah WMS 2024
Smart Water Management System
Informasi Projek
Kendali Air
Pengukur Ketersediaan Air
Sumber mata air gunung
Sumur
Tangki
Pengukur Konsumsi Air
Greenhouse
Media Tanam
efora-npk-agSense
efora-moisture-agSense
efora-temperature-agSense
aquaPhonics
agroPhonics
Hydrophonics
Cloud Programming
Edge Computing
Artificial Intelligence
Farrel
Surya(surya.akbar.tele24@polban.ac.id
Rizqy(rizqy.akbar.tele24@polban.ac.id),
Fadil(muhammad.fadil.tele24@polban.ac.id),
Vatar(vatar.basysyar.tele24@polban.ac.id),
farrel.irsyad.tele24@polban.ac.id)
SISTEM EMBEDDED
salman.albiruni.toi23@polban.ac.id
rauf.satria.toi23@polban.ac.id
Salman
SOLAR ENERGY
Rauf
Zidan
zidan.muzni.toi23@polban.ac.id
Yusuf
muhamad.yusuf.toi23@polban.ac.id
Sajagat
muhammad.sajagat.toi23@polban.ac.id
Fikhri
fikhri.fathurrohman.toi23@polban.ac.id
Rauf rauf.satria.toi23@polban.ac.id
DRONE
Image Processing
Husaini
husaini.fathi.tele24@polban.ac.id
Pesawat
Ryvaldo
Revan (revan.fakhryansyah.tele24@polban.ac.id)
(ikhwan.rafiqi.tele24@polban.ac.id
Revan
Ikhwan
(ryvaldo.chandra.tele24@polban.ac.id
SMART SYSTEMS PRODUCT
HMI, DASHBOARD
Web basedprogramming
Wildan
(wildan.mochamad.tele24@polban.ac.id)
SMART SYSTEM MODULE
Controller
LL HH Limit Switch
Flow Sensor
Switch Floating Sensor
IOT NETWORK
adam
(athallah.nuzul.tkom423@polban.ac.id)
Dhani Ibrahim Pratama
Rayhan Wibawa PS
Prima Anugrah Syabana(prima.anugerah.tkom423@polban.ac.id)
Athallah Nuzul H
Harits Abdurrasyid (harits.abdurrasyid.tele24@polban.ac.id)
Syahril Ahmad Subagja(@syahril.ahmad.tele24@polban.ac.id)
Hanif(mohamad.hanif.tele24@polban.ac.id
SMART AGSENSE
eduFarm: agroTech
REFERENCES
Israeli Agriculture Advances Fast With This Technology - The Secret to Israel's Agricultural Success
Modul Sensor Micro Climat
Modul Sensor Penampungan Air
Modul Sensor Sumber Air
Sensor Temperature
M. Raditya (muhammad.raditya.tele24@polban.ac.id)
Ravi ( muhammad.ravi.tele24@polban.ac.id)
Galih( galih.rafii.tele24@polban.ac.id)
Andini (andini.martha.tele24@Polban.ic.id)
FUNCTIONAL FOOD
PROCESS
AGRICULTURE
Jenis
PASCA PANEN
PRODUCTS
Vaccum
Penegring
Ekstraksi
PENANAMAN
eduFarm: Pupuk
eduFarm: Media Tanam
[07.05] eduFarm: Media Tanam
Cocopit
JENIS TANAMAN
Pasca Panen
[PRODUCT] MAU BUAT PRODUCT APA?
BUNGA
HARUS TANAM APA?
PRODUK OLAHAN
Pengolahan Cabe Rawit
[PENGOLAHAN] CARANYA BAGAIMANA?
TIPS DAN CARA MENYIMPAN CABE TANPA KULKAS agar tidak busuk dan tahan lama
CARA BIKIN CABAI KERING BIAR TETAP MERAH DAN MENARIK
CARA MENYIMPAN CABE KERING YG BENAR 👍 AWET
CABE MAHAL ?? SUPAYA CABE GAK BUSUK WALAUPUN 6 BULAN SAMPAI 1 TAHUN !!!
Cara MENGERINGKAN CABAI MERAH BESAR dengan PENYUSUTAN SANGAT RENDAH
7 Processed Business Ideas from Chili
[Trp] Terapan
[Trp/V-900] Terapan
[Trp/V-800] Terapan
[Trp/V-700] Terapan
[Trp/V-600] Terapan
[Trp/V-500] Terapan
[Trp/V-400] Terapan
[Trp/V-300] Terapan
[Trp/V-200] Terapan
[Trp/V-100] Terapan
[04] PkM
[03] Pengembangan Lab
[02] Terapan
[01] Mgt Activity
FRESH PRODUK
Bumbu Dapur
Sayuran Horti
[TANAMAN] HARUS TANAM APA?
Buah
This is the Secret! Prune the Branches of the Mango Plant in the Pot so that it Bears Fruit Quickly
https://www.youtube.com/watch?v=EL63UFjEXE4
cara buahkan mangga dalam planter bag .
https://www.youtube.com/watch?v=VLhV9VO9t-I
TOMAT
BUMBU CABE
menanam cabe rawit di galon_berbuah lebat
HERBAL MINT
Repelant
Aromatk
Mi uman
HERBAL STEVIA
?
HERBAL JAHE
Bumbu
Minyak
Serbuk
Ekstrak Jahe
JAHE
TANAM JAHE
Hydroponik
Kapasitas
Teknik
Polybage
BUAH STRAWBERRY
EDIBLE FLOWER
BUNGA MELATI
BUNGA ROSELA
FROZEN PRODUCT
SAYUR TOMAT
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TOMAT
TUTORIAL TOMAT DATARAN RENDAH
Produk Pasca Panen
Product Olahan (80%)
Fresh Product (20%)
Penjelasan lengkap masing-masing jenis tomat silahkan kunjungi
10 Jenis Tomat
Mengenal Ragam Jenis Tomat
JUS UNTUK DIET & ANTI KANKER | CARA MEMBUAT JUS TOMAT YANG BENAR UNTUK MENINGKATKAN KADAR LIKOPEN
OBAT
PUPUK
CARA TANAM
INSTALATION
eduFarm: GH
Geotextile
cara memasang karpet pertanian untuk menamam alpukad agar tidak tumbuh rumput
MENGENAL GEOTEXTILE DAN PENGAPLIKASIANNYA
Easy & Cheap Ways to Make Your Garden Look Neat & Clean | Weedmat Review
What is Geotextile and its Use । Practical Application of Geo textile fabric
Bangunan
Pengairan
Pikirkan sirkulasi air di lokal GH
Menggunakan lantai dapur dengan proses pemipaan
IDE
We built a High Tunnel Greenhouse! Growing Food All YEAR
DIY PVC Greenhouse In A Day 🌱 Full Step-By-Step Easy Low Cost Build Instructions
3 Komponen Penting untuk Tanaman || Paranet, Weedmat, Insect Net Easy Grow
Easy way to build PVC greenhouse DIY
Greenhouse Paralon(pipa PVC) baru. Lebih Panjang lebih Murah. Daya Tahan Sama..
How to Build a High-Tunnel Greenhouse | Ask This Old House
What Type of Greenhouse Should You Build?
Green House Sederhana - Cara Membuat Green House Pipa PVC Sederhana Untuk Customer Hidroponik Bogor
DETAIL Cara Membuat Green house Sederhana Pipa PVC | Bamboo Greenhouse Mudah | DIY Greenhouse Part2
[DETAIL] Cara Membuat Green house Sederhana Gampang Skala Produksi Pipa PVC | DIY Greenhouse Part1
Cara Membuat Green house Sederhana Murah, Kuat, Gampang untuk Pemula Skala Produksi dari pipa PVC
INSTALASI TANAMAN
WADAH TANAM
Harga Drainage Cell Kualitas Bagus uk. 50x50cm Murah untuk alas Taman
Pot Hebel
Gambar
Lokasi: Ruas jalan sumur ke dapur
TW Plant Flower Succulent Seeds Grow Box With Lids Greenhouses
Set 6 Hole Plant Hydroponic System Indoor Garden Box
planting box garden/ kotak kayu tempat tanaman dan aksesoris
Fabric Plants Growing Raised Bed Garden Flower ORIGINAL EHS
Gelap2018awet Ramah Lingkungan 12sel Lubang Plant Grow Box Tray In
100 PCS Fertilizer Basket Plastic Plant Fertilizer Box Park Bonsai
Garden Bliss Planting Box / Raised Bed, Interlocking Modular, 40x26 - Rotan Coklat, Tanpa Roda
Planting Box 37x37cm SPEEDS Tanaman Plastik Pot Bunga Planter SPEEDS 202-21
Lokasi: Dak Workshop, Lt terbuka
Jenis Tanaman:
References
Planter Bag
Ukuran Planter Bag Yang Cocok Untuk Tanaman Buah!
>75 liter (ukuran sedang-besar)
Sawo Jumbo Vietnam
50 liter (ukuran kecil)
Lengkeng
Sawo
Kedondong
Jambu
https://www.youtube.com/watch?v=rcg0GXWWpYw
Ragam Jenis Planter Bag & Keunggulannya!
https://www.youtube.com/watch?v=sbXiFhm_rVw
Planterbag Easy Grow, Planterbag Indonesia dengan Kualitas Export!
easygrow
https://www.tokopedia.com/easygrow
3-2000 liter
100 liter keatas 4 Handle
11-75 liter 2 Handle
3-11 liter No Handle
https://www.youtube.com/watch?v=s7jZqMSi2UY
WATER INSTALATION MODULE
ELECTRICAL INSTALATION MODULE
V-500 Pembangunan Instalasi
V-200/300/400 Rancangan Instalasi
SHADING MODULE
V-500 Pembangunan Shading
V-200/300/400 Rancangan Bangunan Shading
Refisha
refisha.inges.tkpb23@polban.ac.id
Aula
muhammad.aula.tptl23@polban.ac.id
EXHIBITION TECHNO
RANGKA SUPPORT RUANG PAMER
ANIMASI VIDEO
ANIMASI GAMBAR
ANIMASI LAMPU
Modul Welcome
Person Present
VR
HOLOGRAM
WEB
VIDEO
PPT
FLYER
BANNER
PIC
Julian
julian.harith.tele423@polban.ac.id
DIDACTIC PRODUCTS
FF SYSTEMS
MODUL
EDGE PROCESSOR
NETWORK MODULE
Short range IoT Network
EFORA-LOCNET: IoT Local Network
WI-FI
Medium range IoT Network
LoRA : Long range
Long range IoT Network
CONTROLLER MODULE
Modul Timer Controller
Modul PID Controller
Modul On-Off Controller
PROCESSOR MODULE
Actuator Processor
Modul Gate
SENSOR PROCESSOR
Modul LL HH Limit Switch
Modul Flow Sensor
Modul Switch Floating Sensor
Modul GPS Processor
Modul Flow Sensor Processor
Modul Switch Floating Processor
Data Bridging
Modul Rida-M
Processor
Modul Data Logger Processor
Modul Alarm Processor
INTERFACE MODULE
Modul VAC to Digital In
Modul VDC to Digital In
Modul Digital Out to VAC
Modul Digital Out to VDC
Modul Digital Out to Relay
IO MODULE
Module Single Wire Processor
Module SPI (MOSI MISO)
Datalogger: SD Card
Module I2C
Datalogger: RTC
Module UART Processor
PZEM Sensor
GPS Sensor
Modul Analog Output Processor
Modul Analog Input Processor
Modul Digital Output Processor
Gate
Alarm
Modul Digital Input Processor
Berdasarkan data dan hasil pengujian komponen maka GPIO untuk Digital Input adalah:
GPIO 32,33,25,26,27,14,12,13
GPIO2 digunakan internal LED untuk kebutuhan pengujian.
GPIO 15,4,16,17,5,18,21,22,
KANBAN: Products
DONE
DOING
TO-DO
BACKLOG
V-900: COMMISSIONING
V-800: SYSTEM GTEST & INTEGRATION
V-700: MODULE TEST
V-600: COMPONENT TEST
V-500: IMPLEMENTATION
V-400: COMPONENT DESIGN
V-300: MODUL DESIGN
V-200: DESIGN SYSTEM
V-100: IDE GAGASAN SPECIFICATION
AGROTECH
Bio-identification
Temperature Abalysis
Moving Analysis
Mimic Analysis
Micrcontroller
Format SMS Kirim: P1C ON/OFF
Format SMS Terima: P1C ON/OFF S ON/OFF:
Format SMS Kirim: P1S
Format SMS Terima: P1S ON/OFF :
Setiap ada perubahan status pompa on/off kirim SMS
Modul Sensor Arus
Pompa
Modul RTC
Moda Wifi/Bluetooth / Modul ESP32
Moda SMS / Modul GSM
DHT Luar
DHT Dalam
Humidity dan Temperature
AGROTECH IN E-FARMING CORPORA
AGROTECH CLASSIFICATION
eFARMING TECHNOLOGY
agriTech
Knowledge e-Farming Corpora
Agriculture & Live Stock Technology
Digital Precision Agriculture and Live Stock
Off Farm
Data Mining Data Analysis Data Monitoring
Data Analysis
Data Monitoring
Web based application and data server
Casing: Amirus Sajid
Pina Paulina
Bayu Aji Dwi Sanjaya Ameilia Wulandari
Casing: Amirus Sajid Lisda Ayu Yuliana
Level Status
Backup Level Control
Nutrition Level Control
Quarantine System and Technolgy
Hewan dan Tumbuhan
Technology
Aplikasi
Deteksi Hama Gudang
Feromon
Jenis Hama Gudang
Monitoring
Surveileence Technology
Detection
[Bio]Sensor Technology
SBC-based IoT Systems
SBC
Callout
ESP32 (Bluetooth Connection)
Internet Connection
CLOUD SERVER
Penghubung data yang dikirim Android dengan Sistem Analys di Local Server
Micro-based IoT Systems
Procedures
On Farm
Systems
Wireless Sensor and Actor Network
Live stock Activities Monitoring System
Fertigation Management System and Technology
HP
SMS
Modul Relay
Pelampung
Menu
Dikendalikan dengan SMS
Moda Direct / Bluetooth
Moda SMS
Status
Moda Online /Wifi
Set Waktu
Moda Waktu
Waktu Off
Waktu On
Moda Durasi
Durasi Off
Durasi On
Pompa Off
Pompa On
Modul
[Bio]Sensor
Sink Node 3
Temperature 2
Moiisture 2
Temperature1
Moiisture 1
Sink Node 2
Sink Node 1
Fasilitas software
Web Micro Server Local
Modul hardware yang terhubung
TDS (EC PPM)
agriTech eFarming Corpora Standar Platform
Adafruit
Adafruit ?
Wifi
Peralatan Mobile
Sink Node
Analysis
HMI
Android-based
Web-based
Web Client
Bluetooth Connection
Wifi Connection
LCD
Produk Sink Node
Wemos
LCD Display
Web & Database Server
Sensor Node
Actor
Actuator
Sensor
TEKNOLOGI
Software
Image Sensor
Technic
WSN GREENHOUSE
Illuminance
WSN MEDIA TANAM
WSN HYDROPHONIC
Moisture
pH
Water Temperature
Water Level
WEATHER STATION
Data Acquisition
Micro Server Local
Storage
Time
Communication
MICRO CLIMAT STATION
Indoor Climat
Outdoor Climat
Humidity
Temperature
FERTIGATION
PRODUCT
KLASIFIKASI PRODUK e-Farming Corpora
BARFORA SYSTEM
SMART BULB 9W – Dim CCT
SMART BULB 9W – RGBWW
ON OFF SMART BREAKER – 10A
EXTENSION POWER STRIP – 10A
PORTABLE PLUG 16A
SMART BULB 12W
IP CAMERA STATIC OUTDOOR
IP CAMERA INDOOR
SIREN ALARM WIFI
farmVertical Systems
WSN 4.0 Products
Products
Application
Stand Alone Non Destructive Instrumentation
RMS
RESOURCES MANAGEMENT SYSTEMS
RMS LINK
LATIHAN_2
Sisfo HIS on Localhost
http://localhost/sisfo-his
eduFarm Pameran on Localhost
http://localhost/edufarm-pameran/index.php
RMS Link on My Laptop
http://localhost/efarming-rms/index.htm
Tabel WSN
RMS Flowchart
370. RMS DESIGN.mmap
371. RMS Flowchart.mmap
Systems based Classification
ESTATEFARM
IMAGE PROCESSING
ARTIFICIAL INTELLEGENTI
ROBOT VISION
WATER LEVEL CONTROL
BACKUP LEVEL CONTROL
NUTRION LEVEL CONTROL
VERTICAL FARMING SYSTEMS
AGROPHONIC SYSTEMS
HIGH DENSITY VERTICAL LINEAR FARMING
STAND ALONE NON DESTRUCTIVE INSTRUMENTATION
B-CORPORA SPECTRAL 1.0
B-CORPORA VISION 3.0
B-CORPORA VISION 1.0-2.2
Pork Detection
FARM AUTOMATION SYSTEMS
FARM MONITORING SYSTEMS
NODE OXYGEN BUBBLE
WEATHER #1 ADV
ICE STORMS
FLOODING
PRECIPITATION
CLOUDINESS
WEATHER #1 BSC
MICRO WEATHER STATION
INDOOR CLIMAT
OUTDOOR CLIMAT
SYSTEMS
MACHINE LEARNING
GRAPH and DATA ANALYSIS
HMI SCADA
DATABASE
SUPERVISORY CONTROL
MONITORING
DRIVER
TIMER
ACTUATOR NODE
RELAY
VALVE
BLOWER
PUMP
OXYGEN BUBLE
LOCAL SERVER
SINK NODE
WIFI TXRX
BLUETOOH TXRX
DATA COLLECTOR
ALARMING MANAGEMENT
UTILITY
OPERATOR DATALOGGER
LAMP
SOFTWARE
Sensor Fusion
PHP Mysql
Python, Library sci-kit learn
Open CV
Matlab
Rasberry Pi 3
Arduino
Android
IMAGE SENSOR
FIR
TIR/LWIR
NDVI
IR
NIR
SWIR
VIS
RGB
HYPERSPECTRAL
FLU
MEDIA #4 HYDRO ADV
NODE MEDIA TEMPERATURE
NODE DISSOLVE OXYGEN
MEDIA #1 HYDRO BSC
NODE WATER LEVEL SENSOR
NODE BACKUP LEVEL SENSOR
NODE NUTRION LEVEL SENSOR
MEDIA #2 SUBTRAT ADV
NODE PH
MEDIA #1 SUBSTRAT BSC
NODE NPK SENSOR
NODE MOISTURE
ENVIRONMENT #1 ADV
NODE WIND SPEED
NODE RAINFALL
NODE PRESSURE
NODE SUN POSITION
NODE UV INDEX
ENVIRONMENT #1 BSC
NODE HUMIDITY
NODE TEMPERATURE
FIELD STATUS
DATA LOGGER
BASIC JUSTIFICATION
FARM
Subtrat
Tanah
Open Farm
Rockwell
Silikon
Arang
Kantong makanan
Pot berjendela kaca
Hidro tank
Pot hidrophonics
Kerikil sintetik
Batu Apung
Perlite
Vermiculite
Pecahan batu bata/ genting
Kerikil
Pasir
Disterilkan dg digodok
Soilless
Aeroponik
Air
Hydroponics
Sistem
Top Feeding
Sifon
DFT+Aerator
DFT
Aerophonics
ebb and Flow
NFT
CONSTRUCTION
OPEN FARM
SHELTER
GREEN HOUSE
CLOUD SERVER APPLICATION
MOBILE APPLICATION
AGROTECH STANDAR DESIGN 4.0
INSTRUMENT
INTELLIGENT SURVEILLANCE SYSTEMS
PRODUCT QUALITY SYSTEMS
SOLAR CELL
WATT HOUR METER
RESOURCES MANAGEMENT SYSTEM
Big Data Technology Smart Community Global Data Analysis
Hydrophonic Management
IoT Server
Live Stock Management
Agriculture Management
Quarantine Application
INTELLIGENT FARM SURVEILLANCE SYSTEMS
AI
Machine Learning
Robot Vision
HYDROPONIK/AGROMEDIA GH/OPEN FIELD
WATER MANAGEMENT SYSTEMS
40. AGROTECH WATER MANAGEMENT SYSTEMS.mmap
AGROTECH WATER TRATITMENT 2021.mmap
IRRIGATION
FERTIGATION MANAGEMENT SYSTEMS
Hydroponics / Agroponics / /Agromedia / GH / Open Field
FERTIGATION QUALITY SYSTEMS
MEDIA TANAM
AGROPHONICS
HYDROPHONIC
PH
DO
TDS EC PPM
N-P-K Sensor
MOISTURE
Media Temperature
FERTIGATION SYSTEMS #3
SMART SYSTEMS
FERTIGATION SYSTEMS #2
MONITORING & CONTROL APPS
FERTIGATION SYSTEMS #1
MONITORING APPS
DISPLAY
DOSING PUMP DRIVER
NUTRITION PUMP DRIVER
DOSING LEVEL INDICATORS / STATUS
DOSING LEVEL SENSOR
NUTRITION LEVEL INDICATORS / STATUS
NUTRITION LEVEL SENSOR
FMS
43-2. FMS.mmap
IRRIGATION SYSTEMS #2
AUTOMATIC CONTROL
RTU/SINK NODE
IRRIGATION SYSTEMS #1
FULLY MANUAL
DATA PRESENTATION
DATA ANALYSIS
DATA MONITORING
GRAPHIC PRESENTATION
TRENDS
ALARM NODE
NOTIFICATION
COLOUR DISPLAY
TEXT DISPLAY
SOUND
DATA CONTROLLING
ACTOR NODE
WATER PUMP DRIVER
DATA ACQUISITION
SENSOR NODE
WATER LEVEL INDICATORS / STATUS
WATER LEVEL SENSOR
VERTICAL FARMING
AGROPHONICS INSTALATIONS
HYDROPHONIC INSTALATIONS
APLIKASI
TUFORA BASED SYSTEMS
SYSTEM BASED
COMPONENT BASED
PET FEEDER
FISH FEEDER
ON OFF SENSOR
FLOOD AND WATER LEVEL MONITORING
SWITCH CONTROLLING
LIGHTING CONTROLLING
CAMERA MONITORING SYSTEMS
SOUND ALARMING SYSTEMS
HARDWARE CONFIGURATION
C:\00 WORK FOLDER\4.30 AGROTECH PLATFORM\40. EFORA IOT SYSTEMS\40. EFORA IOT SYSTEMS.vsd
Sedangkan pada RPJMD Teknokratik 2025-2029 yang melingkupi Aspek Mikro, Meso, dan makro tealh dituangkan dalam (1) Misi 1: Penguatan Fondasi SDM melalui Peningkatan serta Pemerataan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan; (2) Misi 2: Penguatan Fondasi Ekonomi Lokal melalui Peningkatan Produktivitas Ekonomi Daerah; (3) Misi 4: Penguatan Fondasi Lingkungan Hidup Berkelanjutan melalui Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup dan Ketahanan Pangan-Air Energi
SIGNIFIKANSI POLICY PAPER pada peta jalan klaster inovasi daerah (RPJPD Tahap I 2025-2029) direalisasikan melalui (1) Misi 1: Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak dan Berdaya Saing, berdasarkan analisa “Future of Works” dalam Policy Paper; (2) Misi 2: Mewujudkan Perekonomian yang Kokoh dan Inklusif;
Melalui simulasi CAUSAL LOOP ASUMSI PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 8 PERSEN adalah program yang berkaitan denhan (1) DIGITALISASI & INDUSTRI 4.0; (2) IMPLEMENTASI GREEN & BLUE ECONOMY; (3) TRANSFORMASI PERTANIAN; (4) SOCIAL ENGINEERING DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS; (5) HILIRISASI SEKTOR PRIMER dengan cara peningkatan peran perguruan tinggi pada kegiatan RnD yang mendukung pengembangan teknologi pertanian dan perikanan.
TRANSFORMASI EKONOMI untuk keluar dari persoalana MIDDLE INCOME TRAP pada Tahap I (2025-2029) yang disebut dengan Tahap Pondasi adalah Penguatan tata kelola Sumber Daya Alam, Pembentukan SDM Tenaga Kerja yang Kompeten, serta Penciptaan dan Perluasan lapangan Pekerjaan. Selain itu DIPERLUKAN TRANSFORMASI EKONOMI pada (1 Peningkatan Produktivitas Ekonomi Daerah; (2) Penerapan Ekonomi Hijau; (3) Transformasi Digital
Jawa Barat Berfokus Pada Pengembangan Industri Berteknologi Tinggi melalui program (1) Peningkatan inovasi; (2) Hilirisasi produk agro berkelanjutan; (3) Hilirisasi Industri Ekonomi Biru
Kondisi Umum Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Barat
Mapping Innovation Jawa Barat
Garut: Agribisnis
KerangkaRoadmap Innovation Planning
Pengangguran rendah karena stabilnya sektor tradisional.
Pendidikan Vokasi, KEMENDIKBUDRISTEK, Kemenaker
Teknologi Kekinian, Revolusi Digitalisasi Ekonomi Lokal
Demotivasi kerja.
•
Resign pegawai
Pengangguran tinggi dengan adopsi teknologi tanpa kebijakan yang signifikan.
Pertumbuhan ekonomi lambat; Penggunaan teknologi rendah.
Infrastruktur dasar yang mendukung sektor-sektor tradisional.
Penguatansektortradisionalsepertipertaniandanmanufakturmelaluipendidikandanpelatihanketerampilandasar.
Pengangguran tetap rendah (< 5%)
Dimensi Teknologi:Teknologi Informasi dan Komunikasi, Adopsi; Dimensi Ekonomi:: Pengangguran, Stabilitas sektor tradisional, Kurangnya inovasi teknologi.
Kerangka Roadmap Workforce Planning
Indikator capaian
Persentase tenaga kerja dengan keterampilan digital dasar meningkat 20%
Actors/Stakeholder
Pemerintah Provinsi, Puskesmas, Rumah Sakit, Industri Teknologi
Wild cards
Pandemiatau krisiskesehatanglobal yang mempengaruhipasar tenagakerja
Weak signals
Munculnyastartup teknologidi sektorkesehatan
Resistensi terhadap perubahan digital di beberapa sektor
Trends
Digitalisasilayanankesehatandan sektortenagakerja
Necessary condition (Kerangka regulasi, kelembagaan, mekanisme akuntabilitas)
Pembentukanregulasiuntuksertifikasiketerampilandigital
Activity (Program kebijakan)
Programpelatihandigitaldipuskesmasdanrumahsakit
Goals/policy orientation
Meningkatkan keterampilan digital tenaga kerja
Drivers of change
Dimensi Teknologi : Penggunaan Teknologi Medis, Dimensi Ekonomi : Pertumbuhan Ekonomi
Future of Work
ProvinsiJawaBaratmemilikipotensiekonomiyangbesarnamundihadapkanpadatantanganurbanisasi,infrastrukturyangperluditingkatkan,danpeningkatanproduktivitas.Solusiinovatifmeliputimodelkerjafleksibelsepertipekerjafull/parttime,crowdsourcing,GIGworkers,sertateknologiArtificialIntelligence,robotics,danautomation.Initidakhanyameningkatkanefisiensitetapijugamendukungpengembanganfluidworkschedules,remotework,dancollocatedworkspaceuntukproduktivitasyanglebihbaik.
TANTANGAN
Infrastruktur, Bencana Alam
Infrastruktur, Pendidikan
Kesesakan Lalu Lintas
Urbanisasi, Infrastruktur, konversi lahan, produktivitas menurun
POTENSI
Perdagangan Lokal
Hasil Laut
Kerajinan lokal
Domba,
Budidaya ikan air tawar
Cabai, ubi jalar, padi
produk fashion
makanan olahan
Industri pertambangan,
Wisata alam
Tanaman pangan;
SEKTOR
industri
Ekonomi Kreatif
Pariwisata
Agribisnis
Pertanian
Realisasi Penggunaan Dana
Akar Masalah, Tantangan, dan Saran
Saran Pengembangan Program bagi Mitras DUDI
Tantangan Pengampu Program
Akar MasalahWorkforce Planning dan Innovation Planning
Scenario Planning dan Roadmapping
Roadmapping Innovation Planning
Roadmapping Workforce Planning
Scenario Planning
Drivers, Discontinuities, Weak Signals,dan Wild Cards
Wild Cards
Weak Signals
Discontinuities
Drivers
Kemajuan Pelaksanaan kegiatan
e.
Dokumentasi Kegiatan
d.
Serapan anggaran
c.
Key findings
b.
Stakeholder yang terlibat
a.
Capaian Indikator Kinerja Riset
Kata Kunci: Ekosistem Kemitraan; Pendidikan Vokasi; Inovasi Daerah; Kesenjangan; Tenaga Kerja; Pengembangan Ekonomi
Rekomendasi yang dihasilkan
serta penyesuaian kebijakan untuk mendukung inovasi dan pengembangan ekonomi lokal.
pengembangan infrastruktur pendidikan yang memadai;
peningkatan kerjasama antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan industri;
Pendekatan yang digunakan
analisis horizon scanning + drivers of change
Selain itu, program ini juga memperhatikan faktor eksternal seperti dampak pandemi, perkembangan teknologi, dan dinamika pasar tenaga kerja global yang mempengaruhi kesiapan lulusan pendidikan vokasi.
untuk merumuskan strategi yang adaptif dan proaktif. Beberapa strategi yang diterapkan meliputi pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar, peningkatan akses terhadap pelatihan dan magang, serta penguatan kolaborasi antara lembaga pendidikan dan industri.
Temuan utama
Program ini juga menekankan pentingnya pengembangan ekosistem inovasi yang inklusif dan berkelanjutan melalui kolaborasi antara pemangku kepentingan.
adanya kesenjangan antara kebutuhan tenaga kerja dan jumlah lulusan di sektor-sektor tertentu
terutama di bidang teknis dan kesehatan.
disebabkan oleh ketidakcocokan antara kurikulum pendidikan vokasi dan kebutuhan industri, serta kurangnya soft skills di kalangan lulusan.
Penelitian ini mengidentifikasi berbagai tantangan dan peluang dalam pengembangan sumber daya manusia, penguatan infrastruktur, dan inovasi berbasis daerah.
Program ini bertujuan untuk menyinergikan kemitraan antara satuan pendidikan vokasi, pemerintah daerah, industri, dan masyarakat dalam rangka meningkatkan relevansi pendidikan vokasi dengan kebutuhan pasar kerja dan potensi lokal.
Laporan ini membahas pelaksanaan program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah di Provinsi Jawa Barat dan Banten, dilaksanakan oleh Sekolah Vokasi IPB bersama dengan beberapa politeknik di Jawa Barat dan Banten.
ABSTRAK
Indikator Kinerja
Kebermanfaatan
Laporan dampak (Impact Report)
Hak Kekayaan Intelektual
Pendaftaran paten sederhana
Diseminasi
Laporan diseminasi
Rencana dan model bisnis
Dokumen rencana bisnisDokumen analisis model bisnis (business model canvas)
Produk akhir
Produk tepat guna dan sesuai dengan parameter yang disetujui dalam DED
Pengujian purwarupa
Dokumen laporan hasil uji purwarupa yang sesuai dengan DED
Purwarupa
Detail Engineering Design
Dokumen detail engineering design (DED)
MODEL KEMITRAAN
Skema Berlian
Pengembangan Produk atau Sistem ICT
Industri menengah dan besar non vendor atau Industri Tier 1 dan 2 Vendor
Industri Utama
Skema 2 (2024-2025): Berlian: Berdaya Saing, Efektif dan Berkelanjutan
peningkatan daya saing industri nasional
Produk siap produksi
Transformasi teknologi mandiri dan madani
SPV berdaya dan siap jadi bagian dari rantai pasok industri Terbangunnya captive market baru
Jejaring kemitraan strategis SPV dan DUDI untuk pembentukan ekosistem ekonomi baru
Target luaran
Inisial Produk Sudah mendaftarkan Paten (kriteria memiliki potensi untuk hilirisasi)
Tujuan
PTPPPV menjadi bagian dalam penciptaan produk berstandar di industri
Problem Statement
Indonesia perlu meningkatkan daya saing industri nasional untuk memenuhi kebutuhan komponen pendukung produksi industri
WHAT’S NEXT: LOKASI PROGRAM PRIORITAS
Peningkatan cakupan pelayanan sarana prasarana pendidikan yang terdiri dari pembangunan Unit Sekolah Baru dan pembangunan Ruang Kelas untuk jenjang PAUD, dasar, menengah, tinggi, dan vokasi yang berlokasi di setiap Pusat Kegiatan Lingkungan (PKL)
Kab. Pangandaran
Kab. Banjar
Kab. Ciamis
Kab. Tasikmalaya
Kab. Garut
Kab. Kuningan
Kab. Majalengka
Kab. Indramayu
Kab. Subang
Kab. Sumedang
KBB
Kab. Bandung
Kab. Karawang
Kab. Purwakarta
Kab. Cianjur
Kab. Sukabumi
Kab. Bogor
Kab. Bekasi
Pembangunan pusat pendidikan vokasi/pelatihan vokasi di Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Subang
HUBUNGAN ANTARA REKOMENDASI KEBIJAKAN POLICY PAPER DENGAN RUMUSAN PROGRAM PEMBANGUNAN JAWA BARAT 2025-2029
Policy Paper
Rekomendasi Kebijakan
Aspek Makro: Kebijakan investasi dan transformasi ekonomi dengan mendukung transformasi ekonomi Jawa Barat menuju sektor-sektor yang memiliki nilai tambah tinggi seperti teknologi, industri hijau, dan ekonomi kreatif.
Misi 4: Penguatan Fondasi Lingkungan Hidup Berkelanjutan melalui Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup dan Ketahanan Pangan-Air Energi
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
Penyiapan regulasi, pedoman pelaksanaan transisi, serta dukungan prasarana dan sarana pendukung transisi ekonomi hijau
Program kelitbangan dan penyediaan infrastruktur pendukung transisi ekonomi hijau pada sektor-sektor ekonomi daerah
Program penyiapan regulasi dan standarisasi transisi ekonomi hijau pada sektor-sektor ekonomi daerah
Pelaksanaan kerjasama Litbang dan pelatihan peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif
Program peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif
Program pengembangan ekosistem riset pada industri / ekonomi kreatif
Pemberdayaan ekonomi mikro, kecil, dan menengah yang inklusif dan berbasis kerakyatan
Program kelitbangan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha UMKM
Aspek Meso: Pembangunan ekosistem kemitraan dengan membangun ekosistem kemitraan yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat
Meningkatkan produktivitas ekonomi daerah
Penguatan proses bisnis UMKM melalui perluasan peran ekosistem digital disertai perluasan akses pelaku usaha terhadap ruang inovasi, kreasi, dan inkubator bisnis
Program kerjasama peningkatan linkage Koperasi/UMKM daerah dengan industri pengolahan regional
Penelitian dan Pengembangan berbasis TIK dalam penyediaan informasi promosi maupun pelayanan kebutuhan usaha ekonomi kreatif, UMKM, dan sektor pariwisata opic
Program pengembangan sistem informasi dan aplikasi informasi pengembangan ekonomi kreatif, UMKM, dan pariwisata daerah
Penelitian dan Pengembangan berbasis TIK dalam penyediaan informasi dan akses pelayanan publik yang dapat mendorong kemudahan investasi dan pencarian pekerjaan
Program pengembangan sistem informasi dan aplikasi informasi ketenagakerjaan daerah
Misi 1: Penguatan Fondasi SDM melalui Peningkatan serta Pemerataan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan
Mewujudkan ketahanan sosial masyarakat yang berbudaya maju
Menurunkan jumlah penduduk miskin melalui penyediaan lapangan kerja, bantuan stimulan usaha, dan upaya peningkatan taraf pendidikan dan kapasitas/skill masyarakat
Program kerjasama dunia usaha dan fasilitasi bantuan stimulan usaha
Program peningkatan kapasitas angkatan kerja yang tidak bekerja / tidak berusaha
Aspek Mikro: Penguatan pendidikan vokasi dan inovasi lokal yaitu dengan memfokuskan pada investasi pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja loka
RPJMD Teknokratik 2025-2029
Misi 2: Penguatan Fondasi Ekonomi Lokal melalui Peningkatan Produktivitas Ekonomi Daerah
Meningkatkan produktivitas ekonomi daerah
Program peningkatan kapasitas SDM angkatan kerja dan dukungan penyiapan sektor usaha kecil menengah lokal
Program peningkatan kapasitas SDM angkatan kerja dan penyiapan tenaga kerja sektor industri spesifik
Misi 1: Penguatan Fondasi SDM melalui Peningkatan serta Pemerataan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan
TUJUAN
Mewujudkan pendidikan berkualitas dan merata bagi SDM Jawa Barat
KEBIJAKAN
Penyediaan sekolah sekolah vokasi pada pusat-pusat perkembangan wilayah /pusat ekonomi wilayah
Program Pengembangan Sekolah Vokasi pada Pusat Ekonomi dan Pertumbuhan Wilayah
Penyediaan Balai Latihan Kerja pada seluruh daerah Kab/Kota
Program Pengembangan BLK Daerah Kabupaten/Kota
Pemerataan ketersediaan tenaga pengajar sekolah dasar, menengah, hingga sekolah khusus dan BLK
PROGRAM
Program Penyediaan Tenaga Pengajar Sekolah Umum dan Sekolah Khusus Vokasi dan Balai Latihan Kerja
SIGNIFIKANSI POLICY PAPER “Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Jawa Barat”
Sudah diuraikan dalam Arah Kebijakan RPJPD Tahap I (2025-2029) yang menjadi dasar dalam pembentukan RPJMD Teknokratik 2025-2029 yang terbagi ke dalam Misi 1 dan Misi 2. Beberapa poin dari arah kebijakan yang relevan antara lain:
Misi 2: Mewujudkan Perekonomian yang Kokoh dan Inklusif
Pemetaan dan penataan potensi ekonomi lokal yang unik dan bernilai tinggi serta peningkatan insentif fiskal & nonfiskal bagi investasi di Daerah Afirmasi 3TP (khususnya di Jawa Barat Selatan), guna memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat di Daerah Afirmasi 3TP (khususnya di Jawa Barat Selatan).
Peningkatan mutu dan kompetensi tenaga kerja, kewirausahaan, teknologi, serta akses terhadap layanan keuangan dan permodalan.
Penyiapan, pemetaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia pada usia produktif dan angkatan kerja terutama bagi masyarakat umum baik melalui upskilling maupun reskilling.
Misi 1: Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak dan Berdaya Saing
Penguatan dan pengembangan kurikulum pendidikan menengah kejuruan/vokasi berbasis kondisi lokal, potensi, dan keunggulan daerah, serta meningkatkan keterkaitannya dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Penyiapan dan peningkatan kurikulum pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah berbasis pengembangan talenta dan karakter, digital literacy, dan kondisi lokal daerah (termasuk kondisi kebencanaan daerah).
PETA JALAN IMPLEMENTASI KLASTER INOVASI DAERAH
Sudah diuraikan dalam Arah Kebijakan RPJPD Tahap I (2025-2029) yang menjadi dasar dalam pembentukan RPJMD Teknokratik 2025-2029 yang terbagi ke dalam Misi 1 dan Misi 2. Beberapa poin dari arah kebijakan yang relevan antara lain:
CAUSAL LOOP ASUMSI PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 8 PERSEN
PILAR PERTUMBUHAN EKONOMI 8 PERSEN
HILIRISASI SEKTOR PRIMER
Peningkatan investasi dan peran perguruan tinggi pada kegiatan RnD yang mendukung pengembangan teknologi pertanian dan perikanan.
SOCIAL ENGINEERING DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
Pendidikan tinggi, vokasi, pemberdayaan perempuan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan produktivitas SDM.
TRANSFORMASI PERTANIAN
Melalui mekanisasi dan adopsi teknologi, terjadi peningkatan produktivitas sektor unggulan daerah (+1% - 2%pa), serta peningkatan kapasitas pengolahan (+10% - 20%pa).
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Sektor: konstruksi, transportasi, layanan informasi.
Target pertumbuhan investasi infrastruktur 15-25% per tahun (BAU 10%).
IMPLEMENTASI GREEN & BLUE ECONOMY
Fokus utama pengurangan ke emisi GRK tanpa mengurangi pertumbuhan ekonomi secara berarti.
Perbaikan konektivitas, transportasi public, efisiensi energi, peningkatan kapasitas sektor maritim (10%pa).
DIGITALISASI & INDUSTRI 4.0
Produktivitas tenaga kerja meningkat 0.9 – 3.4% per tahun akibat perubahan teknologi.
TINJAUAN SIMULASI TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL 2025-2029
Transformasi perekonomian yang dapat membawa Indonesia keluar dari MIT, didorong melalui
Peningkatan investasi untuk mendukung pengembangan proyek prioritas.
Sumber-sumber pertumbuhan baru yang berasal dari proyek prioritas.
Peningkatan produktivitas untuk peningkatan output potensial dan pertumbuhan ekonomi,
Pertumbuhan ekonomi yang stabil 5% diperkirakan tidak cukup untuk mendorong Indonesia keluar dari Middle Income Trap (MIT) sebelum tahun 2045.
Berdasar asta cita, pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat mencapai 8% dalam periode 2025-2029.
Diperlukan rata - rata pertumbuhan ekonomi 6-7% pada 2025-2045.
UNTUK MEMBAWA PROVINSI JAWA BARAT KELUAR MIT, DIPERLUKAN TRANSFORMASI EKONOMI
Membentuk Pusat Kegiatan yang Mendukung Klaster Perekonomian di Setiap Wilayah Pengembangan
Penguatan Pengelolaan Jalan Daerah dan Jalan Desa
Percepatan akses terhadap Hunian Layak Perkotaan
Peningkatan akses layanan air minum dan sanitasi;
Percepatan pemerataan penyediaan infrastruktur air baku dan
Penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau;
Integrasi Rantai Pasok Produksi dan Perdagangan Domestik dan Global
Pengembangan kompleksitas industri.
Percepatan penyediaan infrastruktur transportasi & logistik yang mendukung tumbuhnya sektor industri manufaktur dan pengolahan; dan
Transformasi Digital
Peningkatan Literasi Digital Masyarakat
Peningkatan Utilisasi dan Pemanfaatan TIK di berbagai Sektor Prioritas
Pembangunan Ekosistem Digital
Peningkatan Akses Internet;
Penerapan Ekonomi Hijau
Penyediaan air baku dan sistem transmisi/distribusinya.
Pengelolaan limbah dan sampah industri; dan
Perkuatan implementasi sistem insentif dan disinsentif fiskal ataupun non fiskal untuk mendorong produk-produk hijau;
Modernisasi pertanian yang ramah lingkungan;
Penyediaan infrastruktur energi rendah emisi;
Peningkatan Produktivitas Ekonomi Daerah
Penguatan Ekosistem Riset dan Inovasi IPTEK
Penguatan Proses Bisnis UMKM
Industrialisasi Koperasi
Pengembangan Ekonomi Kreatif
Penguatan Daya Tarik Wisata
Penguatan Potensi Ekonomi Lokal
Pengembangan industri pengolahan terpadu
TRANSFORMASI EKONOMI AKAN MEMBAWA JAWA BARAT
KELUAR DARI MIDDLE INCOME TRAP
Tahap IV (2040-2045)
Perwujudan
Pembangunan Ekonomi Inklusif yang Berkelanjutan
Tahap III (2035-2039)
Pemantapan
Peningkatan Sinergitas Sektor Investasi dan Industri dengan Memperkuat Peran Jawa Barat dalam Jaringan Rantai Nilai Global
Tahap II (2030-2034)
Akselerasi
Peningkatan Produktivitas Kualitas dan Daya Saing Produk Barang dan Jasa, serta Perluasan Sumber Pertumbuhan Ekonomi
Tahap I (2025-2029
Pondasi
Penguatan tata kelola Sumber Daya Alam, Pembentukan SDM Tenaga Kerja yang Kompeten, serta Penciptaan dan Perluasan Lapangan Pekerjaan
Jawa Barat Berfokus Pada Pengembangan Industri Berteknologi Tinggi
Hilirisasi Industri Ekonomi Biru (Perikanan, Galangan Kapal)
Pengembangan Industri Tekstil dan Produk Tekstil Berkelanjutan
Hilirisasi produk agro berkelanjutan
Penerapan teknologi tinggi pada industri alat transportasi, industri elektronika, dan industri mesin peralatan
Peningkatan inovasi dan riset pada industri bioteknologi
TEMA PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA BARAT
Penyangga ketahanan rantai nilai industri nasional
Mata rantai penting ketahanan industri nasional dan pusat pengembangan agrikultur, agroindustri, dan ekonomi biru nasional
Mandala pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif serta pusat pendidikan tinggi STEAM dan inovasi nasional
Penumpu ketahanan pangan dan rantai nilai industri nasional
Pusat cutting-edge industry, inovasi dan pendidikan STEAM bertaraf global, serta penumpu ketahanan pangan nasional
Kota global hijau yang menjadi simpul ekonomi Asia Tenggara
ISU PEMBANGUNAN JAWA BARAT
15 Kab/Kot memiliki prosentase Penduduk Miskin yang lebih Tinggi dari Provinsi
Tingkat Pengangguran Terbuka Ketiga Tertinggi di Indonesia
Status Lowe-Middle Income
Indeks Gini terus meningkat sejak 2019
Struktur Teknologi Perangkat IoT untuk Sistem Pertanian di Greenhouse
Berikut adalah struktur teknologi perangkat IoT untuk aplikasi di sistem pertanian menggunakan greenhouse, mulai dari Sistem, Sub-sistem, Modul, hingga Komponen, serta pekerjaan yang terkait.
Sistem ini berfungsi untuk mengelola kondisi mikroklimat di dalam greenhouse guna mendukung pertumbuhan optimal tanaman dengan memanfaatkan teknologi IoT.
Sistem Monitoring dan Kontrol Greenhouse Berbasis IoT
Sistem ini dirancang untuk mendukung pengelolaan pertanian di dalam greenhouse dengan memanfaatkan data real-time dan teknologi otomatisasi berbasis IoT.
Modul Keamanan Sistem
Monitoring perangkat untuk mendeteksi gangguan.
Implementasi keamanan jaringan IoT.
Sistem autentikasi untuk perangkat IoT.
Sistem enkripsi data.
Modul Energi Mandiri
Penghitungan kapasitas daya sesuai kebutuhan perangkat.
Instalasi sistem energi mandiri.
Regulator daya (MPPT).
Baterai untuk penyimpanan daya.
Solar panel sebagai sumber daya utama.
Modul Dashboard dan Aplikasi
Integrasi fitur notifikasi dan laporan.
Pengembangan antarmuka untuk menampilkan data lingkungan dan kontrol aktuator.
Aplikasi mobile untuk kontrol dan monitoring.
Dashboard untuk visualisasi data (React.js, Angular).
Modul Cloud Computing
Pengaturan database untuk pencatatan data historis.
Integrasi perangkat IoT dengan server cloud.
Database: MongoDB, Firebase.
Cloud platform untuk penyimpanan data: AWS IoT, Google Cloud IoT.
Modul Edge Computing
Implementasi model machine learning di perangkat edge.
Pemrosesan data lokal untuk analisis cepat.
Perangkat edge (Raspberry Pi, Nvidia Jetson Nano).
Pengembangan algoritma prediksi dan rekomendasi tindakan.
Pengumpulan dataset lingkungan dan hasil pertanian.
Framework: TensorFlow Lite, Edge Impulse.
Model prediksi pertumbuhan tanaman berdasarkan kondisi mikroklimat.
Modul Ventilasi dan Pemanas
Pengaturan pemanas untuk mempertahankan suhu optimal.
Implementasi sistem ventilasi otomatis berbasis data suhu dan kelembaban.
Pemanas udara untuk kondisi suhu rendah.
Motor servo atau stepper untuk kontrol ventilasi otomatis.
Modul Sistem Irigasi dan Fertigasi
Pengembangan logika kontrol berbasis kondisi lingkungan.
Integrasi aktuator dengan kontroler.
Solenoid valve untuk pengaturan fertigasi.
Katup elektronik untuk kontrol aliran air dan pupuk.
Pompa air untuk distribusi irigasi.
Modul Komunikasi Data
Pengaturan protokol dan pengujian pengiriman data ke server/cloud.
Integrasi sensor dengan modul komunikasi.
Gateway IoT.
Protokol komunikasi: LoRa, ZigBee, Wi-Fi, atau GSM.
Mikrocontroller (ESP32, STM32).
Modul Sensor Lingkungan
Pekerjaan:
Instalasi sensor pada lokasi strategis di greenhouse.
Pemilihan dan kalibrasi sensor sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Sensor kecepatan angin (Anemometer).
Sensor pH tanah.
Sensor kelembaban tanah (Soil Moisture Sensor).
Sensor CO₂ (NDIR CO₂ sensor).
Sensor intensitas cahaya (LDR atau BH1750).
Sensor suhu dan kelembaban udara (DHT22).
Pendekatan ini membuat desain lebih fleksibel, memungkinkan penggantian atau peningkatan modul secara individu tanpa memengaruhi sistem lainnya.
Contoh Implementasi Modular
Modul Sensor Suhu dapat digabungkan dengan Modul Mikrocontroller untuk mengukur dan memproses data suhu.
Modul Zigbee dari Sub-sistem Protokol Komunikasi dapat diintegrasikan dengan Modul Gateway untuk mengirim data ke cloud.
Sub-sistem Monitoring Energi
Modul Efisiensi Energi
Modul Pengukuran Konsumsi Daya
Sub-sistem Sumber Daya Energi
Modul Regulator Tegangan
Modul Baterai
Sub-sistem Jaringan Internet
Modul Antena External (jika diperlukan)
Modul Router/Modem
Sub-sistem Monitoring Keamanan
Modul Log Aktivitas Pengguna
Modul Deteksi Intrusi (IDS)
Sub-sistem Manajemen Akses
Modul Otentikasi Dua Faktor (2FA)
Modul Autentikasi Pengguna
Sub-sistem Enkripsi Data
Modul Sertifikat SSL/TLS
Modul Enkripsi AES
Sub-Sistem Pengaturan dan Otomasi
Modul Pengaturan Manual
Modul Aturan Otomasi (Rule-based)
Sub-Sistem Sistem Notifikasi
Modul Push Notification
Modul Notifikasi Email
Modul Notifikasi WA
Modul Notifikasi SMS
Sub-Sistem Dashboard
Modul Arduino Cloud
Modul Aplikasi Mobile
Modul Antarmuka Web
Modul Antarmuka Remote
Modul Antarmuka Lokal
Sub-sistem API dan Integrasi
Modul API REST
Modul Webhook atau MQTT Broker
Sub-sistem Data Processing
Modul Machine Learning
Modul Analisis Real-time
Sub-sistem Data Storage
Modul Data Lake (NoSQL)
Modul Database Relasional (SQL)
Sub-sistem Manajemen Data Lokasi
Modul Buffering Data
Modul Penyimpanan Data Sementara
Sub-sistem Gateway
Modul Data Logging Lokal
Modul Penghubung Edge ke Cloud
Sub-sistem Protokol Komunikasi
MAC Address
Modul Wi-Fi
Modul NB-IoT
Modul LoRa
Modul Zigbee
Sub-Sistem Kontrol Lokal
Modul Komunikasi Data (UART/I2C/SPI)
Modul Mikrocontroller (Arduino/Raspberry Pi)
Sub-Sistem Aktuator
Modul Penyemprot Pupuk atau Pestisida
Modul Ventilasi Otomatis
Modul Pompa Air
Sub-Sistem Indoor Microclimat Station
Komponen Sensor Intensitas Cahaya: TSL2591
Sensor pH Tanah
Komponen Sensor pH Tanah: pH Meter Kit
Sensor Kelembaban Tanah
Komponen Sensor Kelembaban Tanah: Resistive Soil Sensor
Sensor Konsentrasi CO₂
Komponen Sensor Konsentrasi CO₂: MH-Z19
Komponen Sensor Suhu dan Kelembaban Udara: SHT31, AM2315
Sub-Sistem Outdoor Microclimat Station
Sun Position
UV Index
Komponen Sensor Intensitas Cahaya: BH1750, LDR
Wind Speed
Komponen Sensor Kecepatan dan Arah Angin: Anemometer, Wind Vane
Rainfall
Komponen Sensor Curah Hujan: Rain Gauge
Pressure
Soil Moisture Sensor
Komponen Sensor Kadar Air Tanah: Soil Moisture Sensor (Capacitive)
Temperature, Humidity, Heat Index
Komponen Sensor Suhu dan Kelembaban Udara: DHT22, AM2301
Smart Sys: Controller
Limit Switch Controller
On/Off Controller
PID Controller
Smart Sys: CRDS Processor
SENSOR FLOW
AI DAQ PROCESSOR
DI DAQ PROCESSOR
Sensor Level Signal Conditioning
Sensor Level Processor
Datalogger
Remote rida-M Processor
Cloud rida-M Processor
Local rida-M Processor
Smart Sys: Output Processor
ANALOG-OUT PROCESSOR
DIGITAL-OUT PROCESSOR
Smart Sys: Input Processor
ANALOG-IN PROCESSOR
DIGITAL-IN PROCESSOR
EXPANSION BOARD
PROCESSOR DEVELOPMENT BOARD
Sub-Sistem Genset
Deskripsi: Sistem yang menghasilkan listrik dari energi bahan bakar (biasanya bensin, solar, atau gas).
Modul Sistem Distribusi Listrik
Fungsi: Menyalurkan daya listrik ke beban.
Sistem Grounding: Untuk keamanan listrik.
Panel Distribusi: Mengontrol aliran listrik ke berbagai beban.
Kabel Listrik dan Soket: Untuk koneksi ke perangkat.
Fungsi: Mendukung operasional dan efisiensi genset.
Sistem Pengukur: Mengukur parameter seperti suhu, tekanan oli, dan konsumsi bahan bakar.
Sistem Peredam Suara: Mengurangi kebisingan selama operasi.
Rangka dan Roda: Untuk mobilitas genset portabel.
Fungsi: Menyediakan daya awal untuk menyalakan genset.
Sistem Pengisian Aki: Mengisi ulang baterai saat genset beroperasi.
Aki Starter: Memberikan energi awal untuk menghidupkan mesin.
Modul Sistem Kontrol
Fungsi: Mengatur operasi genset dan menjaga performa optimal.
Relay dan Fuse: Untuk proteksi sistem.
Sistem Otomasi (ATS - Automatic Transfer Switch): Memindahkan daya otomatis saat listrik utama mati.
Panel Kontrol: Tombol on/off, indikator bahan bakar, indikator tegangan.
Modul Alternator
Fungsi: Mengubah energi mekanik dari mesin menjadi energi listrik.
Housing Alternator: Melindungi bagian dalam alternator.
Regulator Tegangan: Menjaga kestabilan output tegangan.
Brush atau Brushless System: Untuk koneksi arus di alternator.
Rotor dan Stator: Menghasilkan medan elektromagnetik untuk menghasilkan listrik.
Modul Mesin Penggerak (Prime Mover)
Fungsi: Mengubah energi bahan bakar menjadi energi mekanik.
Sistem Knalpot: Untuk membuang gas sisa pembakaran.
Sistem Pelumasan: Untuk mengurangi gesekan antar komponen.
Sistem Pendingin: Radiator atau air cooler.
Sistem Bahan Bakar: Tangki, injektor, karburator.
Mesin Internal Combustion Engine (ICE): Berbasis bensin, solar, atau gas.
Deskripsi: Sistem ini menghasilkan listrik dari energi matahari untuk keperluan rumah tangga atau industri kecil.
Modul Sistem Pendukung
Modul Sistem Pengukuran dan Monitoring
Modul Sistem Pengendali
Modul Sistem Penyimpanan Energi
Modul Panel Surya
Deskripsi: Sistem ini menghasilkan listrik dari energi matahari untuk keperluan rumah tangga atau industri kecil.
2.5. Modul Sistem Pendukung
Fungsi: Memberikan struktur pendukung untuk panel surya.
Sistem Tracking Matahari (Opsional): Memaksimalkan penyerapan cahaya.
Rangka Penopang Panel: Dapat disesuaikan dengan sudut optimal matahari.
Layar LCD atau Aplikasi Mobile: Menampilkan data performa sistem.
2.4. Modul Sistem Pengukuran dan Monitoring
Fungsi: Memantau kinerja dan kesehatan sistem.
Modul IoT: Memungkinkan pemantauan jarak jauh.
Sensor Arus dan Tegangan: Untuk mengukur output panel dan baterai.
Relay dan Saklar: Untuk kontrol manual atau otomatis.
2.3. Modul Sistem Pengendali
Fungsi: Mengelola distribusi daya dari panel ke beban atau baterai.
Inverter: Mengubah listrik DC menjadi AC untuk beban rumah tangga.
Solar Charge Controller: Mengatur aliran daya dari panel ke baterai.
Kabel Penghubung: Untuk koneksi antar baterai.
2.2. Modul Sistem Penyimpanan Energi
Fungsi: Menyimpan energi listrik untuk penggunaan saat malam atau kondisi mendung.
Komponen:
Battery Management System (BMS): Melindungi baterai dari overcharge atau over-discharge.
Baterai Lithium-ion: Penyimpanan utama.
Konektor MC4: Untuk menghubungkan antar panel.
2.1. Modul Panel Surya
Fungsi: Mengonversi energi matahari menjadi listrik DC.
Lapisan Anti-reflektif: Meningkatkan efisiensi penyerapan cahaya.
Bingkai Aluminium: Struktur pelindung panel.
Sel Fotovoltaik (PV): Bahan silikon monokristalin atau polikristalin.
Stabilizer dan Grounding: Meningkatkan keamanan.
Fungsi utama: Mengangkut dan mendukung operasi perlengkapan pertanian secara efisien.
Struktur ini dapat disesuaikan lebih lanjut tergantung pada jenis instrumen pertanian yang akan diangkut serta kondisi lingkungan operasional.
Sub-Sistem Utama
Sub-Sistem Tambahan
Sistem Pengaman Trailer
Fungsi: Meningkatkan keamanan alat yang diangkut.
Sistem Alarm
Komponen: Sensor getar, buzzer, modul komunikasi.
Kunci Digital
Komponen: Modul RFID, keypad elektronik, motor pengunci.
Sistem IoT untuk Monitoring
Fungsi: Memantau kondisi trailer dan alat pertanian.
Sistem Monitoring Beban
Komponen: Sensor berat, modul pengolahan data, aplikasi IoT.
Sensor GPS dan Kecepatan
Komponen: GPS tracker, sensor akselerasi, modul komunikasi.
Pengangkut dan Penopang
Fungsi: Memastikan stabilitas alat pertanian selama perjalanan.
Sistem Penyesuai Tinggi dan Posisi
Komponen: Engsel hidrolik/manual, baut pengatur, rel penggeser.
Kunci Pengaman Instrumen
Komponen: Klem pengunci, mekanisme pengait, karet pelindung.
Kelistrikan
Fungsi: Mendukung daya untuk perlengkapan elektronik pertanian.
Sistem Lampu dan Indikator
Komponen: Lampu LED, saklar, kabel listrik.
Baterai Penyimpan Daya
Komponen: Baterai lithium/lead-acid, konektor baterai, inverter.
Panel Surya
Komponen: Panel surya 10WP, regulator daya, kabel koneksi.
Penyimpanan dan Penyangga Instrumen
Fungsi: Menyimpan dan menopang perlengkapan pertanian.
Modul Penyangga Alat Berat
Komponen: Engsel penyangga, sabuk pengikat, slot penempatan.
Modul Rak Penyimpanan
Komponen: Material rak (besi/aluminium), braket pengunci, rel geser.
Trailer
Fungsi: Sebagai platform fisik untuk membawa perlengkapan.
Modul Sistem Penghubung Kendaraan
Komponen: Hitch, pengunci hitch, pengaman koneksi.
Modul Roda dan Suspensi
Komponen: Roda, poros, suspensi, peredam kejut.
Modul Rangka Trailer
Komponen: Rangka utama, alas trailer, penghubung roda.
5. Modular dan Fleksibel. efora-precisionFarming dikembangkan dengan sistem modular yang memungkinkan fleksibilitas tinggi. Kita bisa menyesuaikan sistem sesuai kebutuhan, menambah atau mengurangi modul dengan mudah sesuai kebutuhan spesifik pertanian kita. Fleksibilitas ini memungkinkan sistem terus beradaptasi dengan perkembangan bisnis.
4. Tampilan pada Dashboard Kendali dan Pemantauan yang User-Friendly. Semua informasi yang kita butuhkan terdisplay pada satu dashboard interaktif yang mudah digunakan. Dashboard ini memudahkan akses terhadap data dari berbagai tahap proses, dari budidaya, pengolahan, hingga pemasaran, hanya dalam satu platform. Dengan antarmuka yang user-friendly, Anda dapat mengelola dan memantau seluruh operasi pertanian secara efisien.
3. Insight Strategis dari Bagian Pemasaran. Sistem ini juga mendukung Anda dalam memantau proses pemasaran dengan menyajikan data penting tentang permintaan pasar, distribusi, dan status stok. Dengan informasi pemasaran yang terintegrasi dalam satu sistem, kita dapat mengambil keputusan strategis yang lebih tepat dan cepat.
2. Pemantauan Proses Pengolahan. Tidak hanya berhenti di lahan, efora-precisionFarming juga menyajikan informasi yang terperinci dari tempat pengolahan. Kita bisa mengetahui kondisi, kualitas, serta perkembangan proses pengolahan produk untuk memastikan setiap tahap berlangsung sesuai standar dan menghasilkan kualitas terbaik.
1. Informasi Real-time dari Lapangan. Dengan efora-precisionFarming, kita dapat memantau seluruh proses budidaya secara langsung. Informasi penting tentang kondisi tanah, cuaca, kelembapan, dan perkembangan tanaman tersaji secara real-time, memberikan kita visibilitas penuh terhadap status budidaya dari mana saja.
Berbasis Inovasi Teknik Rida-M
Secara keseluruhan, Clustered Row Index Access Matrix adalah solusi yang dapat meningkatkan efisiensi dalam pengaksesan dan pengelolaan data, terutama dalam lingkungan data besar atau aplikasi dengan permintaan akses yang tinggi dan cepat.
Penerapan
Inovasi teknik ini banyak diterapkan dalam:
Sistem Cache dan Memori untuk mempercepat akses data dengan menyimpan data terkluster secara terstruktur.
Pengolahan Citra atau Sinyal dalam aplikasi yang memerlukan pengaksesan data dalam urutan tertentu.
Basis Data dan Sistem Manajemen Data Besar (Big Data Management) untuk mengoptimalkan kueri akses data.
Manfaat dari Clustered Row Index Access Matrix
Skalabilitas
Teknik ini mudah diskalakan karena indeks dan kluster dapat diperluas dengan menambahkan baris atau kluster baru sesuai kebutuhan.
Pengelolaan Memori yang Lebih Baik
Karena data yang sering diakses bersama ditempatkan berdekatan, penggunaan memori menjadi lebih efisien. Pengelolaan memori yang optimal ini penting untuk sistem dengan keterbatasan kapasitas penyimpanan.
Pengurangan Beban Komputasi
Klasterisasi mengurangi beban komputasi karena sistem tidak perlu mencari data di seluruh matriks; cukup dalam kluster terkait. Hal ini membuat teknik ini lebih hemat sumber daya.
Efisiensi Akses Data
Dengan mengelompokkan data yang memiliki karakteristik akses yang sama, sistem dapat mengakses data dengan waktu respons yang lebih cepat, yang sangat berguna dalam sistem yang menangani data besar atau pengambilan data real-time.
Komponen dan Mekanisme
Akses Terstruktur
Dengan teknik klasterisasi, sistem dapat mengakses data yang berada dalam satu kluster dengan lebih cepat dibandingkan jika data tersebar tanpa pengelompokan. Hal ini membantu menurunkan waktu akses dan meningkatkan efisiensi pencarian data.
Indeks Baris (Row Indexing)
Sistem menggunakan indeks baris sebagai acuan untuk mengakses data dengan cepat. Setiap baris dalam matriks memiliki indeks unik yang memungkinkan data diakses berdasarkan posisi.
Pengelompokan (Clustering)
Dalam teknik ini, data pada baris matriks diorganisasikan berdasarkan kesamaan atau frekuensi akses. Kluster dapat diatur menggunakan algoritma tertentu, seperti K-Means atau Hierarchical Clustering, yang bertujuan untuk mengoptimalkan susunan data agar data yang sering diakses bersama berada dalam kelompok yang sama.
Konsep Dasar Clustered Row Index Access Matrix
Pada dasarnya, Clustered Row Index Access Matrix berfungsi dengan mengelompokkan indeks baris yang memiliki karakteristik atau pola akses serupa ke dalam kluster yang sama. Dengan demikian, data yang sering diakses bersama dapat dikelompokkan untuk meminimalkan waktu akses dan meningkatkan kinerja.
Inovasi Teknik Clustered Row Index Access Matrix adalah metode optimisasi akses data dalam struktur matriks yang berfokus pada pengelompokan atau klasterisasi indeks baris (row index) untuk meningkatkan efisiensi pengambilan data. Teknik ini digunakan dalam konteks manajemen data besar, sistem basis data, atau aplikasi yang membutuhkan pengaksesan data dengan cepat dan terstruktur.
Berbasis Inovasi Proses EAV-Model
Pendekatan eFora-Agile V-Model sangat cocok untuk proyek yang memerlukan kontrol kualitas tinggi, namun tetap memerlukan kemampuan untuk menyesuaikan pengembangan sesuai dengan perubahan kebutuhan atau teknologi.
Manfaat Inovasi Proses eFora-Agile V-Model
Kolaborasi yang Ditingkatkan
Metode ini mendorong kolaborasi lintas fungsi antara pengembang, penguji, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan bahwa produk akhir memenuhi kebutuhan pengguna secara optimal.
Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik
eFora-Agile V-Model membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi potensi risiko pada setiap tahap, baik dari sisi teknis maupun manajerial.
Peningkatan Kualitas
Dengan tahap pengujian yang terkait langsung dengan setiap tahap pengembangan, proses ini memastikan bahwa setiap elemen diuji dan divalidasi secara menyeluruh.
Pengembangan Terstruktur dengan Fleksibilitas
Kombinasi V-Model dengan Agile memberikan struktur yang kuat sambil tetap memungkinkan fleksibilitas, sehingga perubahan dapat diakomodasi tanpa mengganggu alur utama pengembangan.
Komponen Utama Inovasi Proses eFora-Agile V-Model
eFora Framework
eFora adalah kerangka kerja yang mendukung pelaksanaan proses ini, yang memungkinkan monitoring dan evaluasi yang lebih baik selama pengembangan. Hal ini memberikan transparansi dalam pengelolaan tahapan proyek, memastikan setiap langkah memiliki tujuan pengujian dan peningkatan kualitas yang terarah.
Integrasi Agile
Integrasi Agile menambahkan fleksibilitas dan kecepatan dalam proses, memungkinkan adaptasi terhadap perubahan kebutuhan atau kondisi secara cepat. Dalam eFora-Agile V-Model, metode Agile diterapkan dalam siklus pendek atau sprints, yang membuat pengembangan produk lebih adaptif dan memungkinkan kolaborasi erat antar tim.
V-Model
V-Model adalah pendekatan yang menekankan hubungan langsung antara tahap pengujian dan pengembangan, di mana setiap tahap pengembangan memiliki tahap pengujian yang terkait. Tahapan di sisi kiri “V” (seperti analisis kebutuhan, desain sistem, dan desain komponen) berkorespondensi dengan tahapan di sisi kanan “V” (seperti pengujian komponen, pengujian sistem, dan validasi).
Inovasi Proses eFora-Agile V-Model adalah pendekatan pengembangan yang menggabungkan metode Agile dengan model V-Model untuk menciptakan sistem yang lebih responsif, adaptif, dan terstruktur dalam proses pengembangan produk atau solusi.
Ekosistem Usaha Tani Terintegrasi memungkinkan petani untuk mencapai hasil yang lebih baik, menurunkan biaya operasional, dan menjaga keseimbangan lingkungan dalam jangka panjang.
menjaga keseimbangan lingkungan dalam jangka panjang.
menurunkan biaya operasional
Dalam ekosistem ini, elemen-elemen seperti tanaman, hewan, air, energi, teknologi, dan manajemen usaha saling terhubung dan saling mendukung. Contohnya, limbah dari satu aktivitas, seperti kotoran hewan, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami untuk tanaman. Selain itu, ekosistem ini juga dapat mencakup penerapan teknologi dan praktik cerdas yang meningkatkan efisiensi sumber daya dan mendukung keberlanjutan, seperti penggunaan irigasi hemat air, pengelolaan hama terpadu, dan sistem informasi pertanian berbasis IoT.
manajemen usaha saling terhubung dan saling mendukung
manajemen usaha
teknologi
energi
air
hewan
tanaman
Ekosistem Usaha Tani Terintegrasi adalah sistem pertanian yang menggabungkan berbagai elemen dan praktik dalam usaha tani untuk menciptakan sinergi dan efisiensi yang lebih tinggi. Tujuan dari pendekatan terintegrasi ini adalah untuk mengoptimalkan sumber daya secara berkelanjutan dan menghasilkan hasil pertanian yang maksimal dengan meminimalkan limbah serta dampak lingkungan.
meminimalkan limbah
menghasilkan hasil pertanian yang maksimal
mengoptimalkan sumber daya secara berkelanjutan
usaha tani untuk menciptakan sinergi dan efisiensi yang lebih tinggi.
Unsur-unsur yang biasanya terlibat dalam ekosistem ini meliputi tanah, air, udara, tanaman, hewan, petani, teknologi, serta pasar dan kebijakan yang mendukung praktik pertanian ramah lingkungan. Dengan mengedepankan pendekatan berkelanjutan, ekosistem ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
mengoptimalkan penggunaan sumber daya
meningkatkan keanekaragaman hayati
mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya
Unsur-unsur yang terlibat
tanah, air, udara, tanaman, hewan, petani, teknologi, serta pasar dan kebijakan yang mendukung praktik pertanian ramah lingkungan.
Ekosistem Usaha Tani Berkelanjutan adalah sistem yang mencakup seluruh unsur dan interaksi dalam usaha pertanian yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Ekosistem ini berfokus pada praktik-praktik pertanian yang tidak hanya menghasilkan produk pertanian secara efisien, tetapi juga memperhatikan kelestarian sumber daya alam, kesejahteraan petani, serta dampak jangka panjang terhadap lingkungan.
memperhatikan
dampak jangka panjang terhadap lingkungan.
kesejahteraan petani
sumber daya alam
menghasilkan produk pertanian secara efisien
menjaga keseimbangan
sosial
lingkungan
efora-precisionFarming
efora
Berbasis Komunitas
Terintegrasi
Berkelanjutan
Pertanian berbasis teknologi hijau dan biru
Trade Mark Produk