Filosofi Pendidikan Indonesia
What's your essay about?
Type in the title of your essay.
Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan
Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan
Identitas Manusia Indonesia
Work on the structure of your essay.
Conclusion
Summary paragraph
Summarize your essay by restating the main ideas of your thesis and body paragraphs.
Type them in.
Body Paragraphs
Develop the ideas presented in the introduction.
Type in a one-line sentence to describe the third body paragraph.
Type in a one-line sentence to describe the second body paragraph.
Paragraph
Type in a one-line sentence to describe the first body paragraph.
Introduction
Create a catchy introductory paragraph.
Take into consideration the interests of your audience.
Thesis Statement
Choose the strongest idea to build your essay around.
Summarize the direction you want to follow with this essay into the thesis statement.
Informative sentences
Sentence
Provide details on the subject.
Write a couple of sentences that provide details on the subject you will address in the body of your essay.
First sentence
Write an engaging first sentence.
Did you discover any interesting anecdotes, quotes, or trivial facts while researching your topic? Use them to write your sentence.
Additional info
Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Analyze another essay written on this topic
Find at least one example and see whether it is well written or not.
ESSAY
Type in the title and the author(s)
of the essay which you're going to analyze.
Logical sequence
Is the logical sequence of the essay accurate or faulty?
Select an option:
AccurateFaulty
Evidence
What evidence do(es) the author(s) present?
Type in the evidence.
Add notes if you need larger blocks of text.
Claims
Author Claim
What claims do(es) the author(s) make?
Type them in.
Perjalanan Pendidikan Indonesia
Research your topic
Write down the sources you will base your essay on.
Tentang Kebudayaan
Tiap-tiap kebudayaan sebagai buah kemenangan manusia terhadap segala kekuatan alam dan zaman, selalu memudahkan dan melancarkan hidup serta memberi alat-alat baru untuk meneruskan kemajuan hidup;
Tiap-tiap kebudayaan menunjukan indah dan tingginya adab kemanusiaan pada hidupnya
masing-masing bangsa yang memilikinya
Sebagai buah perjuangan manusia yang barada di dalam satu alam dan satu zaman, maka
kebudayaan itu selalu bersifat kebangsaan (nasional) dan mewujudkan sifat atau watak, yakni kepribadian bangsa.
Tentang Pendidikan dan Pendidikan Nasional
Seyogyanyalah kita mengutamakan cara “pondok sistem”, berdasarkan hidup
kekeluargaan, untuk mempersatukan pengajaran pengetahuan dengan pengajaran budi pekerti
Pengaruh baru adalah terjadinya dari akulturasi budaya bangsa yang satu dengan yang lain,
pergaulan sekarang mudah sekali terbawa dari adanya hubungan modern. Maka kita Haruslah pandai memilih mana yang baik
Adat istiadat, sebagai sifat daya upaya akan tertibnya damai itu, tiada luput dari pengaruh
“zaman” dan “alam” karena itu tidak tetap, akan tetapi senantiasa berubah, bentuk, isi dan iramanya.
Kodratnya keadaan tadi ada tersimpan dalam adat istiadat masing-masing rakyat
Segala syarat, usaha dan cara pendidikan harus sesuai dengan kodratnya keadaan.
Zaman Bangkitnya Jiwa Merdeka
Banyak murid lulusan dari Taman Siswa yang secara bermanfaat dan efisien dapat ikut serta dalam segala usaha kenegaraan baik dalam gerakan revolusi maupun dalam usaha pembangunan bangsa dan negara.
Gerakan pendidikan berlaku sejalan dengan gerakan politik
Tamansiswa berdiri di seluruh kepulauan Indonesia: di Jawa, Sumatera, Borneo, Sulawesi, Sunda Kecil dan Maluku.
Tahun 1922 berdiri Taman Siswa di Yogyakarta
Cita-cita baru tersebut merupakan
gabungan kesadaran kultural dan kebangkitan politik
Tahun 1920 timbullah cita-cita baru, yang menghendaki perubahan radikal
dalam lapangan pendidikan dan pengajaran.
Zaman Etik dan Kebangunan Nasional
Cta-cita Dokter Wahidin Sudirohusodo (1908) sudah
membayangkan aliran kultural namun organisasi teknik pendidikan dan pengajaran tetap tak berubah.
Cita-cita Raden Ajeng Kartini (1900) sudah
mulai mengandung jiwa nasional
Belum lepas dari belenggu intelektualisme, individualisme,
materialisme dan kolonialisme
Pendidikan Sebelum Kemerdekaan
List first-hand information :
- historical and legal documents
- eyewitness accounts
- results of experiments
- statistical data
- pieces of creative writing
Pendidikan dibolehkan hanya untuk calon-calon peserta didik “dokter Jawa”, peserta didik Hoofden School
Hal ini menjadi bukti bahwa
pemerintah Belanda semata-mata mementingkan pendidikan calon-calon pegawai negeri,
Berangsur-angsur dapat didirikan “sekolah-sekolah bumiputera”,
yang hanya mempunyai 3 kelas,
Bupati mendirikan “sekolah-sekolah kabupaten”, tetapi
hanya untuk mendidik calon-calon pegawai.
Memberikan pendidikan kepada orang-orang
pembantu yang membantu beberapa usahanya
Pendidikan dan
pengajaran diserahkan sama sekali kepada para pendeta Kristen.
Para penjajah hanya mencari keuntungan, dan tidak memperhatikan pendidikan anak-anak Indonesia
Sistem pendidikan pada masa pemerintah Hindia Belanda menunjukan sifat intelektualistis, individualistis, dan materialistis.
Pada zaman pemerintah Hindia Belanda, pendidikan rakyat Indonesia tidak diperhatikan
What primary source(s) will you take into account for your research?
Type it (them) in.
Baru dalam R.R 1854 terdapat pasal-pasal yang
mengenai pendidikan dan pangajaran.
Pasal 128 menyebutkan untuk rakyat gubernur-jenderal diserahi untuk mendirikan sekolah-sekolah.
Pasal 127 berbunyi sedapat-dapatnya harus ada pemberian pengajaran rendah dari pemerintah yang mencukupi kebutuhan penduduk bangsa Eropa.
Pasal 126 misalnya menetapkan, bahwa pemberian pengajaran
kepada anak-anak bangsa Eropa dibolehkan secara bebas
Dicantumkan pasal 125 yang berbunyi: (Pengajran negeri adalah hal yang senantiasa menjadi perhatian gubernur-jendral).
Pada tahun 1836 diubah dan dalam R.R 1836 tadi sama sekali
tidak disebut-sebut lagi tentang pangajaran.
Dalam R.R 1818 itu mulai disebut tentang pemeliharaan pengajaran, akan tetapi tidak pernah dilakukan.