类别 全部 - pendidikan - identitas - pancasila - kebudayaan

作者:MIFTAKHUL NI'MAH 1 年以前

417

Filosofi Pendidikan Indonesia

Pendidikan di Indonesia mengalami perjalanan panjang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor budaya dan sejarah. Filosofi pendidikan yang diusung oleh Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan yang sesuai dengan kodrat dan keadaan masing-masing individu serta masyarakat.

Filosofi Pendidikan Indonesia

Filosofi Pendidikan Indonesia

What's your essay about?

Type in the title of your essay.

Praktik Baik Pendidikan yang Memerdekakan

Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan

Identitas Manusia Indonesia

Work on the structure of your essay.

Conclusion
Summary paragraph

Summarize your essay by restating the main ideas of your thesis and body paragraphs.

Type them in.

Body Paragraphs

Develop the ideas presented in the introduction.

Type in a one-line sentence to describe the third body paragraph.

Type in a one-line sentence to describe the second body paragraph.

Paragraph

Type in a one-line sentence to describe the first body paragraph.

Introduction

Create a catchy introductory paragraph.

Take into consideration the interests of your audience.

Thesis Statement

Choose the strongest idea to build your essay around.

Summarize the direction you want to follow with this essay into the thesis statement.

Informative sentences

Sentence

Provide details on the subject.


Write a couple of sentences that provide details on the subject you will address in the body of your essay.

First sentence

Write an engaging first sentence.


Did you discover any interesting anecdotes, quotes, or trivial facts while researching your topic? Use them to write your sentence.

Additional info

Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hajar Dewantara

Analyze another essay written on this topic

Find at least one example and see whether it is well written or not.

ESSAY

Type in the title and the author(s)
of the essay which you're going to analyze.

Logical sequence

Is the logical sequence of the essay accurate or faulty?

Select an option:

AccurateFaulty
Evidence

What evidence do(es) the author(s) present?

Type in the evidence.

Add notes if you need larger blocks of text.

Claims

Author Claim

What claims do(es) the author(s) make?

Type them in.

Perjalanan Pendidikan Indonesia

Research your topic

Write down the sources you will base your essay on.

Tentang Kebudayaan
Tiap-tiap kebudayaan sebagai buah kemenangan manusia terhadap segala kekuatan alam dan zaman, selalu memudahkan dan melancarkan hidup serta memberi alat-alat baru untuk meneruskan kemajuan hidup;
Tiap-tiap kebudayaan menunjukan indah dan tingginya adab kemanusiaan pada hidupnya masing-masing bangsa yang memilikinya
Sebagai buah perjuangan manusia yang barada di dalam satu alam dan satu zaman, maka kebudayaan itu selalu bersifat kebangsaan (nasional) dan mewujudkan sifat atau watak, yakni kepribadian bangsa.
Tentang Pendidikan dan Pendidikan Nasional
Seyogyanyalah kita mengutamakan cara “pondok sistem”, berdasarkan hidup kekeluargaan, untuk mempersatukan pengajaran pengetahuan dengan pengajaran budi pekerti
Pengaruh baru adalah terjadinya dari akulturasi budaya bangsa yang satu dengan yang lain, pergaulan sekarang mudah sekali terbawa dari adanya hubungan modern. Maka kita Haruslah pandai memilih mana yang baik
Adat istiadat, sebagai sifat daya upaya akan tertibnya damai itu, tiada luput dari pengaruh “zaman” dan “alam” karena itu tidak tetap, akan tetapi senantiasa berubah, bentuk, isi dan iramanya.
Kodratnya keadaan tadi ada tersimpan dalam adat istiadat masing-masing rakyat
Segala syarat, usaha dan cara pendidikan harus sesuai dengan kodratnya keadaan.
Zaman Bangkitnya Jiwa Merdeka
Banyak murid lulusan dari Taman Siswa yang secara bermanfaat dan efisien dapat ikut serta dalam segala usaha kenegaraan baik dalam gerakan revolusi maupun dalam usaha pembangunan bangsa dan negara.
Gerakan pendidikan berlaku sejalan dengan gerakan politik
Tamansiswa berdiri di seluruh kepulauan Indonesia: di Jawa, Sumatera, Borneo, Sulawesi, Sunda Kecil dan Maluku.
Tahun 1922 berdiri Taman Siswa di Yogyakarta
Cita-cita baru tersebut merupakan gabungan kesadaran kultural dan kebangkitan politik
Tahun 1920 timbullah cita-cita baru, yang menghendaki perubahan radikal dalam lapangan pendidikan dan pengajaran.
Zaman Etik dan Kebangunan Nasional
Cta-cita Dokter Wahidin Sudirohusodo (1908) sudah membayangkan aliran kultural namun organisasi teknik pendidikan dan pengajaran tetap tak berubah.
Cita-cita Raden Ajeng Kartini (1900) sudah mulai mengandung jiwa nasional
Belum lepas dari belenggu intelektualisme, individualisme, materialisme dan kolonialisme
Pendidikan Sebelum Kemerdekaan

List first-hand information :

Pendidikan dibolehkan hanya untuk calon-calon peserta didik “dokter Jawa”, peserta didik Hoofden School

Hal ini menjadi bukti bahwa pemerintah Belanda semata-mata mementingkan pendidikan calon-calon pegawai negeri,

Berangsur-angsur dapat didirikan “sekolah-sekolah bumiputera”, yang hanya mempunyai 3 kelas,
Bupati mendirikan “sekolah-sekolah kabupaten”, tetapi hanya untuk mendidik calon-calon pegawai.
Memberikan pendidikan kepada orang-orang pembantu yang membantu beberapa usahanya
Pendidikan dan pengajaran diserahkan sama sekali kepada para pendeta Kristen.
Para penjajah hanya mencari keuntungan, dan tidak memperhatikan pendidikan anak-anak Indonesia
Sistem pendidikan pada masa pemerintah Hindia Belanda menunjukan sifat intelektualistis, individualistis, dan materialistis.
Pada zaman pemerintah Hindia Belanda, pendidikan rakyat Indonesia tidak diperhatikan

What primary source(s) will you take into account for your research?

Type it (them) in.

Baru dalam R.R 1854 terdapat pasal-pasal yang mengenai pendidikan dan pangajaran.

Pasal 128 menyebutkan untuk rakyat gubernur-jenderal diserahi untuk mendirikan sekolah-sekolah.

Pasal 127 berbunyi sedapat-dapatnya harus ada pemberian pengajaran rendah dari pemerintah yang mencukupi kebutuhan penduduk bangsa Eropa.

Pasal 126 misalnya menetapkan, bahwa pemberian pengajaran kepada anak-anak bangsa Eropa dibolehkan secara bebas

Dicantumkan pasal 125 yang berbunyi: (Pengajran negeri adalah hal yang senantiasa menjadi perhatian gubernur-jendral).

Pada tahun 1836 diubah dan dalam R.R 1836 tadi sama sekali tidak disebut-sebut lagi tentang pangajaran.

Dalam R.R 1818 itu mulai disebut tentang pemeliharaan pengajaran, akan tetapi tidak pernah dilakukan.