Kerajaan yang ada di Sumatera
Samudera Pasai
Kerajaan Islam Jambi
Terdapat empat bangsawan suku untuk menjadi raja yakni
Perban
Raja Empat Puluh
Kdipan
Suku Kraton
Sultan adalah gelar yang berari Raja pada Kerajaan Jambi
Tetapi setelah kedatangan Belanda, dengan diperlakukanya VOC tersebut mengakibatkan rakyat mengalami kerugian.
Kerajaan Jambi adalah kerajanan dengan menghasilkan rempah - rempah berupa lada yang dijual.
Mulai berdatangan VOC yang dipelopori oleh Belanda pada masa Sultan Abdul Kahar untuk menciptakan hubungan dagang.
Mulai dari pesisir timur wilayah Sumatera terdapat pertunjukan seni budaya pengaruh dari kebudayaan Melayu
Islam dengan pengaruh dari kebudayan Melayu menjadi asal mula kebudayaan Jambi.
Memiliki kependudukan yang heterogen.
Memiliki adat bersendikat yakni Syara' pada pola kehidupan sosial masyarakat jambi
Kerajaan Islam di Sumatra Selatan
Yang mendapat tantangan berat adalah politik dari kesultanan Palembang Darussalam dalam menghadapi pihak imperialisme dan kolonialis dari Eropa (Belanda dan Inggris) yang dengan kelebihan teknologinya terutama dalam alat perangnya dan kelicikan dalm politiknya, banyak mendatangkan kerugian kepada kesultanan hingga mengakibatkan berakhirnya eksistensi kesultanan itu sendiri.
Hubungan dengan Negara-negara tetangga umumnya terpelihara dengan baik. Hanya ada satu kali perang dengan Banten sewaktu prakesultanan dalam tahun 1596, yang berlatar belakang pertikaian ekonomi untuk memperebutkan pangkalan perdagangan di Selat Malaka.
Politik dalam negeri yang dijalankan dikesultanan selama kurang lebih 50 tahun membuktikan telah berhasil menciptakan organisasi pemerintahan yang cukup stabil, dimana ketentraman dan keamanan bagi penduduk dan perdagangan yang cukup memadai terpelihara dengan baik.
Ekonomi
Dalam bidang pertanian, Sultan Abdurrahman mewajibkan daerah- daerah tertentu untuk mengembangkan lada.
Hasil-hasil kesultanan Palembang dan yang diekspor adalah rotan ikat, dammar, kapur barus, kemenyan, kayu lako, lilin, gading, dan pasir emas. Komoditi lain adalah hasil pertambangan timah.Tambang timah juga meningkatkan perekonomian
Perdagangan diadakan dipulau Jawa, Lingga, Riau, Singapura, Pulau Penang, Malaka, negeri Siam dan negri Cina, disamping itu dari pulau-pulau lainnya
Perekonomian kesultanan Palembang sesuai dengan letaknya, sangat dipengaruhi oleh perdagangan luar dan dalam negeri.
Bidang Agama
Sultan Mahmud Baharuddin II meningkatkan masyarakat muslim di Palembang yang mengetahui ajaran islam.
Bidang Sastra
Dibuktikan dengan buku dan catatan yang dibuat oleh Sultan Mahmud Baharuddin II yang ahli dalam bidang sastra
Hukum adat
Dalam adat ini ada kaidah-kaidah yang tidak memberi akibat hokum, misalnya kaidah yang menetukan, bahkan jikalau orang mengadakan perayaan perkawinan.
Hukum Islam
Mengenai pengaruh diambil dari agama Islam khususnya dipedalaman dapat diambil beberapa keterangan dari buku J.W.van Royen yang berjudul De Palembangsche Marga en Haar Grond en Waterrechten, antara lain sebelum kedatangan Islam dalamkehidupan beragama banyak dilakukan pemujaan nenek moyang. Untuk mengenang mereka diadakan pemujaan dirumah-rumah nenek moyang yang kecil-kecil, sedangkan tiap tahun kuburan mereka dibersihkan dan di mana disampaikan persembahan
KERAJAAN ISLAM DI SUMATRA BARAT
Ekspedisi ini juga bertujuan untuk memindahkan pusat kerajaannya di pedalaman ke daerah yang strategis di tepi laut. Selain Minanga, di hulu Sungai Kampar juga berdiri Kesultanan Kuntu.
Seorang pempimpin politiknya Dapunta Hyang Sri Jayanasa, pada tahun 671 melakukan ekspedisi militer ke Palembang dan mendirikan Kerajaan Sriwijaya.
Ekonomi
Perdagangan emas
Sementara itu, di daerah kepulauan Mentawai yang terletak beberapa puluh kilometer di lepas pantai Sumatera Barat, masyarakatnya menggunakan Bahasa Mentawai.
Sehari-hari, masyarakat berkomunikasi dengan Bahasa Minangkabau yang memiliki beberapa dialek, seperti dialek Bukittinggi, dialek Pariaman, dialek Pasisir Selatan, dan dialek Payakumbuh
Sempat menjadi negara yang menganut agama hindu. Namun kerajaan Pagaruyung menjadi kerajaan islam sampai akhirnya belanda menguasai daerah ini.
.KERAJAAN ISLAM RIAU
Kedua adalah Yang Dipertuan Muda di Riau yang berkedudukan di Pulau Penyengat
Pertama adalah sultan (secara de jure) yang berkedudukan di Daik (Lingga) kemudian pindah ke Pulau Penyengat.
Kekuatan Belanda mulai melemah ketika VOC dinyatakan bangkrut pada 1799. Mulai saat itulah Inggris mengambil alih peran Belanda di Riau
Belanda telah menguasai sektor perdagangan (perekonomian) di Kesultanan Riau-Linggo
Minimal ada dua komoditi yang berasal dari Kesultanan Riau-Lingga, yaitu rempah-rempah (terutama lada) dan timah
Wilayah Kesultanan Riau-Lingga merupakan daerah yang potensial sebagai bandar perdagangan
kebudayaan yang ada di kerajaan ini
Arca Amoghapasa
Prasasti Suruaso
Prasasti Padang Roco
Prasasti Grahi
Sosial
Kordeon adalah alat musik yang berasal dari Riau.
Bentuk rumah tradisional daerah Riau pada umumnya adalah rumah panggung yang berdiri diatas tiang dengan bangunan persegi panjang
Riau memiliki beberapa jenis rumah adat karena identik yang dimiliki oleh daerah ini yaitu melayu,
umah Melayu Atap Lontik
Rumah Melayu Lipat Kajang
Rumah Melayu Atap Limas
Rumah Adat Salaso Jatuh Kembar
Balai Salaso Jatuh
Kesultanan Aceh Darussalam
Politik
Berikut ini sultan yang pernah berkuasa :
Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636)
Sultan Ali Riayat dengan panggilan Sultan Muda (1604 - 1607)
Sultan Alaudin Al-Kahar (1537 - 1568)
Kerajaan Aceh didirikan pada tahun 1530 oleh Sultan Ali Mughayat Syah
Di masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda ketika Aceh mencapai puncak kejayaan, daerah yang dijuluki serambi mekah juga menjadi penghasil emas.
Subtopic
Dengan kekayaan melimpah, Aceh mampu membangun angkatan bersenjata yang kuat
Hasil bumi dan alam menjadi bahan ekspor penting bagi Aceh sehingga perekonomian Aceh mengalami kemajuan pesat
Budaya
Tersusunnya hukum adat yang dilandasi ajaran islam yang disebut hukum adat Makuta Alam menjadi salah satu contoh yang dihasilkan dari kehidupan sosial budaya kerajaan Aceh
Letak strategis Aceh yang membuat perdagangannya maju pesat juga berdampak positif pada kemajuan kebudayaan masyarakatnya karena sering berhubungan dengan bangsa lain
dan yang terakhir adalah rakyat.
Golongan keempat adalah Uleebalang yang adalah para prajurit
Golongan kedua adalah Teungku yang merupakan para ulama
Golongan pertama disebut dengan Teuku merupakan bangsawan
Politik
Memiliki pejabat-pejabat yang membantu menjalakan pemerintahan
pandita
menteri
embuai
hulubalang,
sida-sida
Diperintah penguasa bergelar Sultan.
Ekonomi
komoditas perdagangan ekspor
kapur barus
lada
sutra
Budaya
hurufnya disebut Arab Jawi
bahasa Jawi
penghasil karya tulis yang baik
Sosial
campuran Islam dengan adat setempat
diatur dengan aturan-aturan Islam sama seperti di Arab
tetap ada penyesuaian dengan adat istiadat setempat.