Categorias: Todos - sosial - budaya - politik - ekonomi

por rina yunihariyanti 1 ano atrás

546

Kerajaan yang ada di Sumatera

Aceh, yang terletak di Sumatera, memiliki sejarah panjang dengan dua kerajaan utama yaitu Samudera Pasai dan Kesultanan Aceh Darussalam. Kehidupan sosial di Aceh dibagi menjadi beberapa golongan yaitu bangsawan (

Kerajaan yang ada di Sumatera

Kerajaan yang ada di Sumatera

Samudera Pasai

Kerajaan Islam Jambi

Terdapat empat bangsawan suku untuk menjadi raja yakni

Perban

Raja Empat Puluh

Kdipan

Suku Kraton

Sultan adalah gelar yang berari Raja pada Kerajaan Jambi
Tetapi setelah kedatangan Belanda, dengan diperlakukanya VOC tersebut mengakibatkan rakyat mengalami kerugian.
Kerajaan Jambi adalah kerajanan dengan menghasilkan rempah - rempah berupa lada yang dijual.
Mulai berdatangan VOC yang dipelopori oleh Belanda pada masa Sultan Abdul Kahar untuk menciptakan hubungan dagang.
Mulai dari pesisir timur wilayah Sumatera terdapat pertunjukan seni budaya pengaruh dari kebudayaan Melayu
Islam dengan pengaruh dari kebudayan Melayu menjadi asal mula kebudayaan Jambi.
Memiliki kependudukan yang heterogen.
Memiliki adat bersendikat yakni Syara' pada pola kehidupan sosial masyarakat jambi

Kerajaan Islam di Sumatra Selatan

Yang mendapat tantangan berat adalah politik dari kesultanan Palembang Darussalam dalam menghadapi pihak imperialisme dan kolonialis dari Eropa (Belanda dan Inggris) yang dengan kelebihan teknologinya terutama dalam alat perangnya dan kelicikan dalm politiknya, banyak mendatangkan kerugian kepada kesultanan hingga mengakibatkan berakhirnya eksistensi kesultanan itu sendiri.
Hubungan dengan Negara-negara tetangga umumnya terpelihara dengan baik. Hanya ada satu kali perang dengan Banten sewaktu prakesultanan dalam tahun 1596, yang berlatar belakang pertikaian ekonomi untuk memperebutkan pangkalan perdagangan di Selat Malaka.
Politik dalam negeri yang dijalankan dikesultanan selama kurang lebih 50 tahun membuktikan telah berhasil menciptakan organisasi pemerintahan yang cukup stabil, dimana ketentraman dan keamanan bagi penduduk dan perdagangan yang cukup memadai terpelihara dengan baik.
Ekonomi
Dalam bidang pertanian, Sultan Abdurrahman mewajibkan daerah- daerah tertentu untuk mengembangkan lada.
Hasil-hasil kesultanan Palembang dan yang diekspor adalah rotan ikat, dammar, kapur barus, kemenyan, kayu lako, lilin, gading, dan pasir emas. Komoditi lain adalah hasil pertambangan timah.Tambang timah juga meningkatkan perekonomian
Perdagangan diadakan dipulau Jawa, Lingga, Riau, Singapura, Pulau Penang, Malaka, negeri Siam dan negri Cina, disamping itu dari pulau-pulau lainnya
Perekonomian kesultanan Palembang sesuai dengan letaknya, sangat dipengaruhi oleh perdagangan luar dan dalam negeri.
Bidang Agama Sultan Mahmud Baharuddin II meningkatkan masyarakat muslim di Palembang yang mengetahui ajaran islam.
Bidang Sastra Dibuktikan dengan buku dan catatan yang dibuat oleh Sultan Mahmud Baharuddin II yang ahli dalam bidang sastra
Hukum adat

Dalam adat ini ada kaidah-kaidah yang tidak memberi akibat hokum, misalnya kaidah yang menetukan, bahkan jikalau orang mengadakan perayaan perkawinan.

Hukum Islam

Mengenai pengaruh diambil dari agama Islam khususnya dipedalaman dapat diambil beberapa keterangan dari buku J.W.van Royen yang berjudul De Palembangsche Marga en Haar Grond en Waterrechten, antara lain sebelum kedatangan Islam dalamkehidupan beragama banyak dilakukan pemujaan nenek moyang. Untuk mengenang mereka diadakan pemujaan dirumah-rumah nenek moyang yang kecil-kecil, sedangkan tiap tahun kuburan mereka dibersihkan dan di mana disampaikan persembahan

KERAJAAN ISLAM DI SUMATRA BARAT

Ekspedisi ini juga bertujuan untuk memindahkan pusat kerajaannya di pedalaman ke daerah yang strategis di tepi laut. Selain Minanga, di hulu Sungai Kampar juga berdiri Kesultanan Kuntu.
Seorang pempimpin politiknya Dapunta Hyang Sri Jayanasa, pada tahun 671 melakukan ekspedisi militer ke Palembang dan mendirikan Kerajaan Sriwijaya.
Ekonomi
Perdagangan emas
Sementara itu, di daerah kepulauan Mentawai yang terletak beberapa puluh kilometer di lepas pantai Sumatera Barat, masyarakatnya menggunakan Bahasa Mentawai.
Sehari-hari, masyarakat berkomunikasi dengan Bahasa Minangkabau yang memiliki beberapa dialek, seperti dialek Bukittinggi, dialek Pariaman, dialek Pasisir Selatan, dan dialek Payakumbuh
Sempat menjadi negara yang menganut agama hindu. Namun kerajaan Pagaruyung menjadi kerajaan islam sampai akhirnya belanda menguasai daerah ini.

.KERAJAAN ISLAM RIAU

Kedua adalah Yang Dipertuan Muda di Riau yang berkedudukan di Pulau Penyengat
Pertama adalah sultan (secara de jure) yang berkedudukan di Daik (Lingga) kemudian pindah ke Pulau Penyengat.
Kekuatan Belanda mulai melemah ketika VOC dinyatakan bangkrut pada 1799. Mulai saat itulah Inggris mengambil alih peran Belanda di Riau
Belanda telah menguasai sektor perdagangan (perekonomian) di Kesultanan Riau-Linggo
Minimal ada dua komoditi yang berasal dari Kesultanan Riau-Lingga, yaitu rempah-rempah (terutama lada) dan timah
Wilayah Kesultanan Riau-Lingga merupakan daerah yang potensial sebagai bandar perdagangan
kebudayaan yang ada di kerajaan ini

Arca Amoghapasa

Prasasti Suruaso

Prasasti Padang Roco

Prasasti Grahi

Sosial
Kordeon adalah alat musik yang berasal dari Riau.
Bentuk rumah tradisional daerah Riau pada umumnya adalah rumah panggung yang berdiri diatas tiang dengan bangunan persegi panjang
Riau memiliki beberapa jenis rumah adat karena identik yang dimiliki oleh daerah ini yaitu melayu,

umah Melayu Atap Lontik

Rumah Melayu Lipat Kajang

Rumah Melayu Atap Limas

Rumah Adat Salaso Jatuh Kembar

Balai Salaso Jatuh

Kesultanan Aceh Darussalam

Politik
Berikut ini sultan yang pernah berkuasa :

Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636)

Sultan Ali Riayat dengan panggilan Sultan Muda (1604 - 1607)

Sultan Alaudin Al-Kahar (1537 - 1568)

Kerajaan Aceh didirikan pada tahun 1530 oleh Sultan Ali Mughayat Syah
Di masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda ketika Aceh mencapai puncak kejayaan, daerah yang dijuluki serambi mekah juga menjadi penghasil emas.

Subtopic

Dengan kekayaan melimpah, Aceh mampu membangun angkatan bersenjata yang kuat
Hasil bumi dan alam menjadi bahan ekspor penting bagi Aceh sehingga perekonomian Aceh mengalami kemajuan pesat
Budaya
Tersusunnya hukum adat yang dilandasi ajaran islam yang disebut hukum adat Makuta Alam menjadi salah satu contoh yang dihasilkan dari kehidupan sosial budaya kerajaan Aceh
Letak strategis Aceh yang membuat perdagangannya maju pesat juga berdampak positif pada kemajuan kebudayaan masyarakatnya karena sering berhubungan dengan bangsa lain
dan yang terakhir adalah rakyat.
Golongan keempat adalah Uleebalang yang adalah para prajurit
Golongan kedua adalah Teungku yang merupakan para ulama
Golongan pertama disebut dengan Teuku merupakan bangsawan
Politik
Memiliki pejabat-pejabat yang membantu menjalakan pemerintahan

pandita

menteri

embuai

hulubalang,

sida-sida

Diperintah penguasa bergelar Sultan.
Ekonomi
komoditas perdagangan ekspor

kapur barus

lada

sutra

Budaya
hurufnya disebut Arab Jawi
bahasa Jawi
penghasil karya tulis yang baik
Sosial
campuran Islam dengan adat setempat
diatur dengan aturan-aturan Islam sama seperti di Arab
tetap ada penyesuaian dengan adat istiadat setempat.