Masa Awal Kemerdekaan
Perjuangan Bersenjata dan Diplomasi
Terbentuknya Negara RIS
Soekarno sbg Presiden
Moh Hatta = PM RIS
RIS beribukota di Jakarta
27 Desember 1949
Konferensi Meja Bundar
RIS dan Kerajaan Belanda terikat dalam
Uni Indonesia-Belanda
Belanda menyerahkan kedaulatan Indonesia
secara penuh kepada RIS
23 Agustus 1949 di Den Haag
Konferensi Inter Indonesia
membahas tentang kelengkapan negara RIS
31 Juli - 2 Agustus 1949
Perundingan Roem Royem
Kedua belah pihak sepakat akan turut
serta dalam KMB di Den Haag
Belanda mengakui RI menjadi bagian
dari Republik Indonesia Serikat
Belanda mengembalikan Yogyakarta
ke tangan pemerintah RI
RI dan Belanda sepakat menghentikan
serangan bersenjata
7 Mei 1949
Reaksi Internasional terhadap
Agresi Militer Belanda 2
Diadakan Konferensi yang membahas
RI-Belanda di New Delhi, India
Perundingan ini sangat menguntungkan RI,
dan akhirnya Belanda terpaksa tunduk
Belanda harus mengembalikan ibukota RI
serta menarik pasukannya dari wilayah RI
Agresi Militer Belanda 2
Agresi Militer Belanda 2 menimbulkan kecaman
dari dunia internasional, terutama PBB
Belanda berhasil merebut Yogyakarta, ibukota
RI dan mengasingkan para pemimpin RI
19 Desember 1948
Perundingan Renville
Timbul pro dan kontra dari pihak RI
sehingga pengambilan keputusan tidak
berjalan dengan mulus
RIS akan dibentuk
17 Januari 1948
Agresi Militer Belanda 1
Masalah Indonesia dimasukan dalam
sidang Dewan Keamanan (DK) PBB
21 Juli 1947
Perundingan Linggarjati
Wacana pembentukan RIS, dan RIS akan
menjadi commonwealth Belanda
Belanda mengakui Pulau Jawa, Madura
dan Sumatera adalah wilayah RI
Perundingan Jakarta
Gencatan senjata antar RI-Belanda
Konferensi Malino
Belanda mengadu domba pemimpin daerah
di luar Jawa dan pemerintah RI di Jawa
Pertemuan Jakarta
Gagal
mengusulkan Indonesia menjadi
commonwealth Belanda
Puputan Maragana
18 November 1946, dibawah komando Ngurah Rai,
rakyat Bali bertempur melawan Belanda
Peristiwa Palagan Ambarawa
12 Desember 1945, pemuda dan TKR Semarang
berperang melawan Sekutu di Ambarawa
Peristiwa Medan Area
10 Desember 1945, Sekutu berperang melawan
pejuang Medan di konsentrasi TKR Trepes
Peristiwa Bandung Lautan Api
24 Maret 1945, pejuang Bandung membakar seluruh
Bandung Selatan agar tidak dipergunakan oleh Sekutu
Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya
10 November, kota Surabaya digempur
habis-habisan oleh Sekutu
ditandai dengan kedatangan Sekutu
pada 25 September 1945
Perkembangan Sistem Kepartaian
Pembentukan Kabinet Parlementer merupakan penyimpangan
dari UUD 1945, dan pada pelaksanaanya sering terjadi konflik
karena kabinet dan parlemen sering bersaing dn bertentangan
Maka dari itu, KNIP mengusulkan agar menteri di kabinet
bertannggung jawab pada KNIP (Parlemen). Pemerintah setuju dan dibentuklah Kabinet Parlementer pada 14 Nov 1945, di-
pimpin oleh Sutan Sjahrir
Partai di Indonesia terus bertambah, dan menimbulkan
pertentangan berbagai elit politik untuk merebut kekuasaan.
Maklumat Pemerintah RI No 3 tgl 3 Nov 1945
memperbolehkan pembentukan parpol sebagai
wadah penyaluran aspirasi Rakyat Indonesia
Berdirinya Bank Negara Indonesia
1 Oktober 1946, lewat UU No 17 Thn 1946,
ORI (Oeang Republik Indonesia) dikeluarkan
17 Agustus 1946, BNI diresmikan di Yogyakarta
5 Juli 1946, lewat Perppu No 2 Thn 1946,
Bank Negara Indonesia (BNI) didirikan
Pembentukan Negara dan Pemerintahan
Pembentukan BKR, Laskar Perjuangan dan TNI
TKR merupakan cikal bakal dari TNI
5 Oktober 1945, dibentuk TKR
23 Agustus 1945, dibentuk BKR
Pembentukan Provinsi
8 Provinsi pertama Republik Indonesia :
Sumatra, JaBar, JaTeng, JaTim, Sunda Kecil,
Maluku, Sulawesi, Kalimantan
19 Agustus 1945 wilayah RI dibagi atas 8 provinsi
Pembentukan Kabinet RI
Kabinet Presidensial, kabinet RI pertama berisi
12 departemen dan 4 Menteri Negara
19 Agustus 1945 dibentuk 12 kementrian
Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat
Sidang KNIP 16/10/45
Mengusulkan supaya KNIP diberi hak
kekuasaan legislatif selama MPR belum ada
Pembentukan Badan Pekerja KNIP
berjumlah 15 anggota pengurus
KNIP bertugas membantu presiden dalam menyelenggarakan
roda pemerintahan sebelum MPR terbentuk
Pembentukan Alat Kelengkapan Negara
Sidang PPKI 3
22 / 8 / 1945
Membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR)
Menetapkan PNI sbg satu2nya parpol di Indonesia
Membentuk KNIP yang berpusat di Jakarta
Sidang PPKI 2
19 / 8 / 1945
Membentuk Komite Nasional (daerah)
Membagi wilayah RI dalam 8 provinsi
Menetapkan 12 kementrian
Sidang PPKI 1
18 / 8 / 1945
Membentuk sebuah badan komite nasional
sebagai badan pembantu presiden
Ir Soekarno dan Drs, Moh Hatta
menjadi Presiden dan Wapres
Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945
menjadi UUD NKRI
Proklamasi Kemerdekaan
Teks Proklamasi dibacakan oleh Soekarno pada Jumat pukul 10:00 WIB di Jl Pegangsaan Timur No 56 Jakarta
Teks Proklamasi ditandatangani oleh Soekarno-Hatta dan naskahnya diketik oleh Sayuti Melik
Soekarno, Hatta dan Achmad Soebardjo merumuskan
merumuskan teks proklamasi di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda
Peristiwa Rengasdengklok
16 Agustus 1945, Soekarno Hatta diculik oleh pemuda
dan dibawa ke Rengasdengklok
Generasi muda mendesak Soekarno-Hatta segera
mem proklamasi kan kemerdekaan Indonesia
Sjahrir mendengar melalui radio bahwa Jepang
telah kalah dan menyerah kepada Sekutu
15 Agustus 1945, Jepang menyerah
Pembentukan PPKI
ketua : Ir Soekarno Hatta
wakil : Drs. Moh, Hatta
21 orang
dibentuk : 9 Agustus 1945
Pembentukan BPUPKI
dibubarkan : 7 Agustus 1945
sidang Panitia Kecil : 22 Juni 1945
melahirkan Piagam Jakarta oleh Muh.Yamin
di gedung Jawa Hokokai, 38 orang
sidang 2 : 10-16 Juli 1945
sidang 1 : 29 Mei - 1 Juni 1945
ketua : dr Radjiman Wedyodiningrat
62 orang
diresmikan : 28 Mei 1945
dibentuk : 1 Maret 1945