Pada tanggal 16 Agustus 1945, terjadi peristiwa penting di Rengasdengklok, Karawang, yang melibatkan tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia seperti Soekarno, Hatta, dan Syahrir. Beberapa tokoh pemuda yang mendengar berita penyerahan Jepang kepada Sekutu mendesak agar kemerdekaan segera diproklamasikan tanpa menunggu prosedur dari pihak Jepang.
Pada akhirnya, dengan
jaminan yang diberikan
Ahmad Soebarjo, Syudanco
Subeno bersedia melepaskan
Seokarno dan Moh. Hatta
------16 Agustus 1945------
Rengasdengklok, Karawang
Pukul 17.50, Ahmad Soebardjo dengan
sekretarisnya memberitahukan berita
menyerahnya Jepang kepada tentara
Sekutu. Ia juga memberikan jaminan
dengan nyawanya sendiri bahwa Proklamasi
Kemerdekaan akan dilaksanakan esok hari
selambat-lambatnya pukul 12.00
Soekarno dan Hatta masih tetap
pada pendiriannya bahwa Proklamasi
harus melalui perundingan PPKI
Pukul 04.30, Rombongan para
pemuda dan Soekarno - Hatta
disambut oleh PETA pimpinan
Syudanco Subeno
16 Agustus 1945
Pukul 24.00
Para pemuda melakukan perundingan
karena usul Sutan Syahrir ditolak oleh
Mohammad Hatta dan Soekarno
Dari hasil perundingan, para pemuda
sepakat menjauhkan Soekarno - Hatta
dari pengaruh Jepang dengan membawa
mereka ke Rengasdengklok, Karawang
14 Agustus 1945
Syahrir mempertemukan Hatta dengan
Soekarno, dan mengusulkan agar
Kemerdekaan segera diproklamasikan
tanpa prosedur maklumat Jepang
Beberapa tokoh pemuda mendengar
berita tersebut, terutama Sutan Syahrir
Jepang menyerah tanpa syarat
kepada pasukan Sekutu