Categorias: Todos

por Neta Kusuma 2 anos atrás

214

-SINTAKSIS- Neta 016-PBSI C 19

Sintaksis merupakan cabang linguistik yang mempelajari struktur kalimat dalam bahasa. Salah satu aspek yang dibahas adalah ada tidaknya kata negatif dalam klausa. Klausa positif berisi pernyataan tanpa kata negatif, sedangkan klausa negatif mengandung kata-kata seperti "

-SINTAKSIS- Neta 016-PBSI C 19

-SINTAKSIS-

3. Kategori Kata/Frasa yang Menduduki P

d. Klausa Depan
Beras itu dari Delanggu
c. Klausa Bilangan
Kucing itu hanya dua ekor
b. Klausa Verbal
6. Klausa Verbal yang Resiprokal

Mereka saling memukul

5. Klausa Verbal Refleksif

Mereka sedang memanaskan sayur

4. Klausa Verbal Pasif

Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh MPR untuk jangka waktu lima tahun

3. Klausa Verbal Aktif

Tiara mencuci bajunya

2. Klausa Verbal Intransitif

Pedagang itu berjualan serabi

1. Klausa Verbal Adjektif

Anaknya pandai-pandai

Petani mengerjakan sawahnya dengan tekun
a. Klausa Nominal
Ia dokter

2. Ada Tidaknya Kata Negatif (Menegatifkan P)

b. Klausa Negatif [tidak, tiada, bukan, belum, jangan, tidak]
Mereka tidak belajar
a. Klausa Positif
Ia teman akrab saya
b. Klausa tak lengkap Unsur P disertai O, Pel, Ket atau tidak
- P Sedang menari - P O Membaca buku - P Ket Berangkat ke Bali
a, Klausa lengkap S terletak di depan P atau S terletak dibelakang P (Klausa Inversi)
- S P Para tamu masuklah ke ruang tamu - P S Masuklah para tamu ke ruang tamu

PENGGOLONGAN

3. Kategori kata/frasa yang menduduki P
2. Ada tidaknya kata negatif
1. Struktur Intern
d. Unsur Pengisi Ket
Perkecualian

Anak-anak tidak boleh masuk, kecuali Shifa

Perbandingan

Puspa sangat rajin seperti kakaknya

Keseringan

Naomi berkali-kali terjatuh dari sepeda

Suara anak itu didengar ibu guru kemarin

Orang itu menjadi gila karena PHK

Ibu memotong daging dengan pisau

Peserta

Ia pergi ke Yogyakarta bersama saudaranya

Reza mengirim surat kepada Ningsih

Cara

Pencuri itu lari dengan cepat

Waktu

Hasna akan datang besok sore

Viki bersandar di pohon

d. Unsur Pengisi Pel

Ia bersenjatakan bambu runcing

Banyak mahasiswa belajar bahasa Inggris

c. Unsur Pengisi O

Pemerintah membangun pusat-pusat industri

Polisi menembakkan pistolnya ke arah penjahat

Tiara mengunjungi museum pers

Nida membelikan adeknya buku

Eka menebang pohon

b. Unsur Pengisi S
Terjumlah

Buku itu lima

Dikenal

Rumah itu rumah dinas

Pengalaman

Rambutnya lebat dan hitam

Penerima

Anak itu menerima hadiah dari ibunya

Tempat

Gua itu dimasuki banyak orang

Hasil

Novel itu dikarang oleh sastrawan dari Jakarta

Penderita

Jalan-jalan sedang diperbaiki

Sebab

Peperangan menimbulkan kemiskinan

Alat

Gambar menghiasi ruang tamunya

Pelaku

Aprilia mengerjakan ujian

a. Unsur Pengisi P
Pemerolehan

Ahmad mendapat hadiah

Jumlah

Buku itu empat

Pengenal

Gedung itu gedung sekolah

Keberadaan

Jeni bermukim di daerah pantai

Keadaan

Rumah itu sangat rapi

Perbuatan

Tiara sedang membaca

Contoh
- Dahulu mereka bersenjatakan bambu runcing (Ket) (S) (P) (Pel) Ket N V N
- Aku sudah menghadap komandan tadi (S) (P) (O) (Ket) N V N Ket
Kategori
S = N P = N/V/Bil/FD O = N Pel = N/V/Bil Ket = Ket/FD/N
c. Ket
Contoh: - Akibat taufan desa-desa itu musnah (Ket) (S) (P)
b. O dan Pel
Contoh: - Verbal Transitif Bupati akan menyelenggarakan pesta seni (S) (P) (O) - Verbal Intransitif Teman orang itu sedang belajar menyanyi (S) (P) (Pel)
a. S dan P
Contoh: - Ibu tidak berlari-lari (S) (P) - Tidak berlari-lari Ibu (P) (S)

ANALISIS KLAUSA

3. Makna unsur-unsurnya
2. Kategori kata/frase yang menjadi unsurnya
1. Fungsi Unsur-Unsurnya
Unsur inti: S P, baik disertai (O, Pel, dan Ket) atau tidak
Berpotensi menjadi kalimat
Fungsi subjek dan predikat
Gramatikal berupa gabungan kata

/KLAUSA/

b. Hubungan Makna antara Klausa yang satu dengan Klausa lainnya dalam Kalimat Luas

17. Makna Kegunaan
Contoh: Ia bekerja keras buat mencapai cita-citanya.
Kata penghubung: untuk, guna, dan buat
Klausa bawahan menyatakan kegunaan
16. Makna Perkecualian
Contoh: Santo tidak melakukan dansa dengan sepenuhnya selain sekedar melangkahkan kaki untuk tidak terpijak atau menginjak.
Kata penghubung: kecuali dan selain
Menyatakan perkecualian pada klausa bawahan
Additional info
15. Makna Cara
Contoh: Dia merokok sembari menatap langit-langit sore.
Kata penghubung: dengan, tanpa, sambil, sembari, dan seraya
Menyatakan perbuaan yang disebutkan dalam klausa inti
14. Makna Isi
Contoh: Aku mulai mengerti hari itu bahwa Ridwan benar-benar menaruh perhatian kepadaku.
Kata penghubung: bahwa, kalau, kalau-kalau, dan apakah
Menyatakan makna isi klausa bawahan yang dikatakan
13. Makna Penerang
Contoh: Perempuan tua yang kemarin kutemui di sana pagi itu tidak kelihatan.
Kata penghubung: yang, di mana, dari mana, dan tempat
Klausa bawahan menerangkan unsur klausa inti
12. Makna Harapan
Contoh: Disapu-sapu rambutnya supaya tampak rapi.
Kata penghubung: agar, supaya, agar supaya, dan biar
Menyatakan sesuatu yang diharapkan
11. Makna Pengandian
Contoh: Sekiranya ia seorang dokter, tentu akan dapat menolongnya.
Kata penghubung: andaikan, andaikala, seandainya, sekiranya, dan seumpama
Menyatakan andaian, syarat yang tidak terlaksana
10. Makna Syarat
Contoh: Bilamana hujan turun agak lebat, daerah itu tentu tergenang air.
Kata penghubung: jika, apabila, bila, bilamana, manakala, kalau, asal, asalkan
Menyatakan sayrat
9. Makna Akibat
Contoh: Fani tertawa gelak-gelak sampai merah mukanya.
Kata penghubung: hingga, sehingga, sampai, dan sampai-sampai
Menyatakan akibat dari yang dinyatakan
8. Makna Sebab
Contoh: Teh hijau digemari orang lantaran teh hijau melancarkan air seni.
Kata penghubung: karena, oleh karena, sebab, lantaran, berhubung, berkat, dan akibat
Menyatakan alasan terjadinya peristiwa
7. Makna Perbandingan
Contoh: Mereka lebih suka memiliki uang daripada menyimpan barang.
Kata penghubung: daripada - lebih
Menyatakan perbandingan
6. Makna Waktu
Contoh: Umurku tiga belas tahun waktu aku kecelakaan.
Kata penghubung: ketika, sedang, waktu, sementara, demi, dallam, setiap, sejak, sedari, semenjak, dan sampai
Menyatakan waktu terjadi
5. Makna Lebih
Contoh: Ia pandai, bahkan terpandai dalam kelasnya.
Kata penghubung: bahkan, malah, dan malahan
4. Makna Perlawanan
Contoh: Rumah itu bagus, tetapi tamannya tidak terpelihara.
Kata penghubung: tetapi, tapi, akan tetapi, namun, hanya, melainkan, sedang, sedangkan, padahal, dan sebaliknya
Menyatakan perlawanan
3. Makna Pemilihan
Contoh: Sari menyanyi atau bermain biola.
Kata penghubung: atau, dan
Menyatakan hanya salah satu
2. Makna Perturutan
Contoh: Ia mencuci bajunya, lalu menjemur di halaman rumah.
Kata penghubung: lalu
Menyatakan peristiwa, keadaan, atau perbuatan yang dinyatakan dalam klausa berturut-turut terjadi
1. Makna Penjumlahan
Contoh: Setiap sore Nisrina menyiram tanaman dan menyapu halaman.
Kata penghubung: dan, lagi, lagi pula, serta, selain, di samping, tambahan pula, dan tambahan lagi
Sifat menjumlahkan, menambahkan, atau menggabungkan

a. Hubungan Gramatik antara Klausa yang satu dengan Klausa yang lain dalam Kalimat Luas

2. Kalimat Luas yang Tidak Setara
Contoh: - Ia mengakui bahwa ia jatuh cinta kepadaku.
Kata penghubung, ialah bahwa, ketika, sebelum, karena, asal, sekalipun, yang, tempat
Klausa inti dan klausa bawahan
1. Kalimat Luas yang Setara
Contoh: - Badannya kurus dan mukanya pucat. - Orang itu miskin, lagi pula sangat malas.
Kata penghubung setara, ialah dan, serta, dan lagi, serta, lalu, kemudian, atau, tetapi, tapi, akan tetapi, sedang, sedangkan, namun, melainkan, sebaliknya, bahkan, malah dan malahan
Klausa setara berdiri sendiri sebagai klausa inti semua

KALIMAT SEDERHANA DAN KALIMAT LUAS

b. Hubungan Makna antara Klausa yang satu dengan Klausa lainnya dalam Kalimat Luas
a. Hubungan Gramatik antara Klausa yang satu dengan Klausa yang lain dalam Kalimat Luas

KALIMAT BERITA, KALIMAT TANYA, DAN KALIMAT SURUH

c. Kalimat Suruh
4. Kalimat larangan

Contoh: Jangan berdiri di depan pintu!

3. Kalimat ajakan

Contoh: Ayo kita berangkat ke pantai!

2. Kalimat persilahan

Contoh: Silahkan datang ke rumahku?

1. Kalimat suruh sebenarnya

Contoh: Beristirahatlah?

b. Kalimat Tanya
Menanyakan sesuatu

Contoh: - Adek masih belajar ? - Apa ayah belum pulang?

a. Kalimat Berita
Memberitahukan sesuatu kepada orang lain, sehingga tanggapan yang diharapkan berupa perhatian seperti tercermin pada padangan mata yang menunjukkan adanya perhatian

Contoh: - Saya minta, engkau berangkat sekarang ini juga.

Kata tanya

Berapa
Contoh: Berapa harga sayur ini?
Mananyakan jumlah dan bilangan
Bilamana Bila Kapan
Contoh: - Bilamana karyawan itu akan meyelesaikan pekerjaannya? - Bila Bapak guru akan pulang? - Kapan kebakaran hutan itu terjadi?
Menanyakan waktu
Dimana
Contoh: Dimana adikmu?
Menanyakan tempat
Bagaimana
Contoh: Bagaimana banjir itu terjadi?
Menanyakan keadaan
Kenapa
Contoh: Kenapa Ahmad tidak pergi ke sekolah?
Menanyakan sebab
Mengapa
Contoh: Mengapa Ibu itu marah?
Menanyakan perbuatan
Siapa
Contoh: Siapa nama anak itu?
Menanyakan Tuhan, Malaikat, dan manusia
Apa
Contoh: Apa yang dibawa pedagang itu?
Menanyakan benda, tumbuh-tumbuhan, dan hewan

KALIMAT BERKALUSA DAN KALIMAT TAK BERKLAUSA

b. Kalimat Tak Berklausa
Tidak terdiri dari klausa

Contoh: - Seorang guru dari Ibukota Jakarta. - Selamat malam!

a. Kalimat Berklausa
S P (O) (Pel) (Ket)

Contoh: Lembaga itu menerbitkan surat kabar.

PENGERTIAN

Unsur S dan O dengan / tanpa O, Pel, Ket
Konstruksi sintaksis yang mengandung unsur predikasi
Diakhiri tanda baca/intonasi
Konstruksi sintaksis terbsar yang terdiri atas dua kata atau lebih

/KALIMAT/